Satpol PP Gandeng TNI-Polri Deteksi Dini Kerawanan Trantibum

12 Satpol PP Gandeng TNI Polri Deteksi Dini Kerawanan Trantibum
KEMITRAAN: Suasana kerjasama kemitraan TNI, Polri dan Satlinmas dengan Satpol – PP Kota Cilegon, Kamis (20/10).

CILEGON, BANTEN RAYA – Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Cilegon menggandeng Kepolisian, TNI dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) untuk melakukan deteksi dini kerawanan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat (Trantibum). Hal itu agar nantinya potensi kerawanan sosial yang terjadi bisa diredam sebelum muncul konflik.

Kepala Dinas Satpol PP Cilegon Juhadi M Syukur mengatakan, sebanyak 504 orang dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan anggota Satlinmas ikut dalam kerjasama.

Dikatakan, semua petugas itu ikut dalam kemitraan deteksi dini dan mitigasi konflik sosial mengatasi masalah gangguan ketentraman dan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang diadakan pada 20 Oktober 2022 sampai 27 oktober 2022 di salah satu rumah makan di Jalan Lingkar Selatan. “Untuk mewujudkan Trantibum dibutuhkan situasi dan kondisi daerah yang kondusif, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan (deteksi dini) dengan melibatkan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang lebih luas. Ini tentunya perlu sinergitas antara Satpol-PP, Linmas dengan unsur TNI dan Polri,” katanya, Kamis (20/10).

Bacaan Lainnya

Juhadi menyampaikan, dalam melakukan pencegahan atau deteksi dini diperlukan langkah dialogis dengan masyarakat secara langsung. “Harapannya terjadi dialog sebelum berujung konflik sosial. Untuk itu, para peserta kemitraan diharapkan mengedepankan musyawarah dalam setiap proses pencegahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol-PP Kota Cilegon Faruk Oktavian mengungkapkan, ada beberapa materi yang disampaikan Polres Cilegon, Kodim 0623/Cilegon serta Dinas Satpol-PP. Dimana tujuannya adalah peserta mengetahui poin penting soal mitigasi dan deteksi dini.

“Ada Peran TNI dalam Manunggal TNI-rakyat. Ini untuk mengingatkan kita bahwa TNI dan masyarakat harus saling mendukung untuk menjaga kondusifitas daerah Cilegon mengingat berkembangnya isu-isu radikalisme dan narkoba di Kota Cilegon dalam beberapa waktu terakhir, lalu ada dari Polres yang menjadi bagian dari pengayom masyarakat, sehingga upaya yang dikedepankan adalah dialog,” ungkapnya.

Beberapa penekanan, jelas Faruk, adalah penekanan kata kunci waspadai atau singkatan dari wajib awasi dan amati, situasi, perkembangan apapun disekitar lalu informasikan. Hal tersebut agar mudah melakukan tugas dalam rangka melakukan mitigasi dan deteksi dini.

“Harapan kami dengan dilaksanakan kegiatan ini kami berharap dapat mencegah dan mengantisipasi timbulnya gangguan ketentraman dan ketertiban umum serta meminimalisir pelanggaran terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah dan sinergitas antar TNI/POLRI,” pungkasnya. (Uri)

Pos terkait