BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang merevitalisasi Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang dengan anggaran yang cukup fantastis. Revitalisasi dilakukan secara multiyer atau dua tahap.
Tahap pertama alokasi anggaran diperkirakan mencapai Rp17,9 miliar. Revitalisasi tahap kedua hampir Rp30 miliar. Total anggaran untuk revitalisasi Masjid Agung Ats Tsauroh Rp47,9 miliar.
Usai direvitalisasi diharapkan Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang menjadi salah satu ikon Kota Serang dan kebanggan bagi warga Kota Serang.
Namun setelah satu tahun lebih selesai dibangun, beberapa fasilitasnya dalam kondisi memprihatinkan.
Lapak Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Rata Dengan Tanah
Beberapa fasilitas yang mengalami rusak itu yakni toilet tidak bisa digunakan karena mampet.
Ada sekitar enam toilet di tempat wudhu pria tidak ada kuncinya, sehingga rawan dibuka oleh pengunjung lain yang hendak buang hajat. Beberapa kloset duduk sudah tidak ada penutupnya.
Belum lagi terdapat coretan di dinding yang menambah pemandangan menjadi tak indah.
Selain itu, area parkir basement sering tergenang banjir dikala hujan deras.
Lapak Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Rata Dengan Tanah
Ketua DKM Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang H Khaeroni mengatakan, beberapa fasilitas yang rusak akan segera diperbaiki oleh bagian pemeliharaan atau perlengkapan DKM Masjid Agung Ats Tsauroh.
“Kemarin di rapat kerja itu insyaa Allah semua akan dilakukan perbaikan sesuai dengan yang ditugaskannya.
Kalau memang ada yang rusak di sekeliling masjid ini mungkin bagian pemeliharaan atau bagian perlengkapan untuk saya tugaskan memperbaiki,” ujar Khaeroni, ditemui Banten Raya di Sekretariat DKM Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang, Selasa (20 Mei 2025).
Ia juga akan mengoptimalkan kinerja para petugas kebersihan, baik di area dalam maupun luar Masjid Agung Ats Tsauroh.
Lapak Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Rata Dengan Tanah
Hal itu dilakukan agar kawasan Masjid Agung Ats Tsauroh terlihat bersih, indah, dan nyaman bagi pengunjung.
“Kemarin bagian kebersihan semuanya bertemu dengan saya untuk membagi tugas toilet siapa, tugas halaman untuk dibersihkan siapa, tugas di dalam masjid untuk mengepel dan menyapu siapa.
Semuanya itu ditugasin supaya semuanya aktif,” ucap dia.
Khaeroni menyebutkan, petugas kebersihan Masjid Agung Ats Tsauroh berjumlah belasan orang. “Petugas kebersihan yang tercatat ada 13 dan koodinatornya dua. Jadi semuanya 15,” sebutnya.
Bank bjb Luncurkan Kick Off Entrepreneur Hub Finance di Tangerang Selatan
Para petugas kebersihan mulai bertugas dari pagi hingga sore hari. “Karena memang sekarang lagi dibagi bagian-bagiannya.
Nanti saya ada laporan dari koodinator kebersihan. Mulai kerjanya dari pagi tentunya sampai sore,” ungkapnya.
Khaeroni mengatakan, pengurus DKM Masjid Agung Ats Tsauroh harus merespon cepat jika menemukan fasilitas yang mengalami rusak ringan.
“Kalau saya lihat secara kasat mata, kalau memang itu rusak, pengurus Masjid Ats-Tsauroh harus tanggap memperbaiki,” kata Khaeroni.
BPKAD Kota Serang Data dan Lunasi Mobil Dinas Sebelum Dilelang
Menurut dia, terlalu berlebihan jika kerusakan ringan saja harus memanggil kontraktor. “Kalau kran air rusak saja saya panggil kontraktor. Kayaknya itu terlalu berlebihan,” ucap dia.
Khaeroni mengungkapkan, area parkir di basement kerap terjadi banjir jika intensitas hujan tinggi. Oleh karena itu, pihaknya berencana mengundang kontraktor untuk bermusyawarah.
“Area parkir basement itu sering banjir. Mungkin kapan waktu akan saya panggil supaya saya ajak berdiskusi. Bagaimana solusi terbaiknya apakah ada niat untuk memperbaiki atau seperti apa jawabannya,” katanya.
Rencana pemanggilan kontraktor, kata dia, bukan karena persoalan meminta tanggung jawab hasil pekerjaannya, sebab hasil pembangunan sudah diserahkan kepada Masjid Agung Ats Tsauroh.
Ombak Pasang dan Gelombang Tinggi di Pantai Pasir Putih Ciparay Anyer
“Ini kan sudah penyerahan, jadi minimal dia ada niat nggak untuk memperbaiki hasil dari karyanya, hasil dari pekerjaannya.
Kalau misalkan pemborong itu ada niatan baik minimal yang rusak-rusak itu diperbaiki itu baru top banget,” jelas Khaeroni.
Kendati hasil pembangunan sudah diserahkan kepada Masjid Agung Ats Tsauroh, ia berharap usulan kepada pihak ketiga direalisasikan.
“Tapi saya meminta kepada pihak ketiga selaku pemborong itu untuk merespon baik apa yang saya butuhkan. Apa yang saya usulkan karena ini demi kebaikan bersama,” katanya.
Lapak Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Rata Dengan Tanah
Khaeroni mengungkapkan, penyebab banjir di area parkir basement karena adanya penyumbatan. “Ada penyumbatan pembuangan airnya tidak terarah. Tapi itu bukan satu persoalan.
Yang penting saya berharap pihak ketiga selaku pemborong merespon baik,” katanya.
Terkait parkir kendaraan yang tarifnya dinilai mahal, Khaeroni menjelaskan, parkir dikelola oleh pihak ketiga.
“Saya nggak tahu awalnya seperti apa. Karena saya masuk memang sudah begitu kondisinya. Sudah dipihak ketigakan,” kata dia.
Pemkot Serang Segera Lelang Mobil Dinas OPD
Ia mengakui pengelolaan parkir kendaraan dipihak ketigakan berpengaruh terhadap pengunjung yang datang ke Masjid Agung Ats Tsauroh.
“Udah pasti (menurun), karena kita melihat kondisi yang ada, justru saya secara pribadi baiknya sih memang ditiadakan.
Alasannya supaya orang yang mau salat sudah tidak memikirkan biaya parkir,” tuturnya.
Menurut Khaeroni, kontrak kerja sama pengelolaan parkir kendaraan dengan pihak ketiga akan berakhir tahun depan.
Ia mengaku pihaknya tidak bisa memutuskan untuk memperpanjang kerja sama pengelolaan parkir kendaraan dengan pihak ketiga.
Bank bjb Luncurkan Kick Off Entrepreneur Hub Finance di Tangerang Selatan
“Iya. Itu saya tidak bisa menjawab dan memutuskan itu. Saya harus bicara banyak dengan mereka para pengurus lainnya supaya ada kesepakatan bersama.
Catatan pentingnya bagaimana caranya supaya Masjid Ats-Tsauroh ini dikunjungi banyak orang dan ibadahnya memang tidak bisa masalah parkirnya mahal,” tandasnya.
Khaeroni mengatakan, di masa kepemimpinannya akan menggiatkan program muatan lokal dalam rangka syiar dan memakmurkan Masjid Agung Ats Tsauroh.
“Saya sudah katakan di rapat kerja itu muatan lokal juga diisi seperti marhabanan, pembacaan kitab dala’il, atau mudakarohan (pengajian-pengajian kitab) apa yang kita bahas. Pokoknya diisi dengan kegiatan positif muatan lokal,” kata Khaeroni.
Lapak Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Rata Dengan Tanah
Untuk jadwal, ia mengaku tengah menyusun rencana kegiatan pengajian-pengajian tersebut.
“Kita masih menunggu bukti hasil rapat kerja kemarin. Sekarang sedang dibuat.
Nanti ini lagi dibahas kegiatan Marhaban setiap malam Jumat juga berjalan, kegiatan rutin yang setiap dua seminggu sekali pengurus mengadakan pertemuan sebagai bentuk kepedulian pengurus Masjid Agung Ats Tsauroh terhadap Masjid Agung Ats Tsauroh,
karena Masjid Agung Ats Tsauroh bukan hanya milik pengurus saja tapi milik semua insan warga Kota Serang,” jelasnya. (harir)