LEBAK, BANTEN RAYA – Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rangkasbitung sukses menggelar Wisuda XXII di Gedung As-Sakinah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Selasa (22/11). Ada sebanyak 214 orang lulusan sarjana dari enam program studi yang ada di STKIP Setiabudhi Rangkasbitung ini.
Disampaikan Ketua STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Dr H Suherman, M.Pd dalam sambutan sidang senat terbuka, para lulusan terdiri dari Pendidikan Bahasa Indonesia 37 , Pendidikan Bahasa Inggris 25 orang, Pendidikan Sejarah 5 orang, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 82 orang, Pendidikan Guru PAUD 12 orang, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar 53 orang.
“Dengan bangga kami sampaikan jumlah lulusan pada periode ini cukup banyak dengam kualitas akademik yang baik, terbukti dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) wisudawan,” kata Dr Suherman.
Dr Suherman lebih lanjut menjelaskan, wisuda itu bukan hanya berkaitan dengan yang dilakukan hari ini, melainkan soal masa depan yang mesti dilalui oleh para wisudawan nantinya. “Yang terpenting pasca wisuda ini bagi para wisudawan agar dapat mempersiapkan diri dengan segenap energi dan kekuatan, supaya gelar akademik sarjana dan IPK yang diperoleh dapat menjadi amunisi untuk meraih masa depan yang gemilang,” jelas Dr Suherman.
Dirinya juga berpesan kepada para wisudawan agar mereka mampu menjadi lulusan yang kompeten, profesional, dan pemberani. Katanya, sudah banyak orang sukses di Indonesia ini sehingga para wisudawan nantinya akan dituntut oleh perkembangan zaman di era disrupsi ini “Naka sudah semestinya para wisudawan ini mampu menyesuaikan dengan dinamika zaman yang senantiasa berubah-ubah.
Wisudawan dituntut inovasi dan kreasi yang mana itu harus terus diasah untuk menjalin relasi seluas-luasnya, karena orang sukses ditempa atas dasar kemampuan memposisikan diri,” imbuh Dr Suherman.
Pejabat LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Dr Muhammad Samsuri, wisudawan harus mampu menjadi pemilik masa depan, bukan pemilik masa lalu yang terombang-ambing dalam kegalauan. “Sehingga, para wisudawan harus terus dapat berinovasi dan berkreasi dengan kemampuan yang dimiliki oleh Anda sekalian,” ungkap Dr Muhammad Samsuri.
Selaku perwakilan LLDIKTI Wilayah IV ini ia menyatakan berbangga juga dengan institusi STKIP Setiabudhi Rangkasbitung yang sudah berhasil meluluskan ribuan sarjana hingga kini.
” STKIP Setiabudhi Rangkasbitung ini sebagai institusi yang taat aturan, sehingga hal ini dapat dibuktikan dengan adanya akreditasi institusi kemudian lahirnya ribuan sarjana dari institusi yang sudah terbilang dewasa ini,” pungkas Dr Muhammad Samsuri.
Dalam acara Wisuda XXII STKIP Setiabudhi Rangkasbitung, hadir juga Bupati Lebak Hj.Iti Octavia Jayabaya,MM dan turut mengapresiasi para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan masa studinya dengan baik.
“Anda sekalian sudah berhasil menempuh studi dengan baik dan juga berhasil meraih IPK yang membanggakan, karena itu para wisudawan ini harus bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas pencapaian yang sudah diraih selama ini,” tukas Iti.
Pihaknya juga mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak turut berbangga telah bermitra dengan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung sejauh ini baik secara akademis maupun praktis.
“Kami pastikan Anda wisudawan sekalian mampu terserap dunia kerja yang ada di lingkungan Pemkab Lebak, terlebih kami sudah sediakan beasiswa-beasiswa untuk para guru sekalian yang punya prestasi dan kompetensi untuk mengabdi pada Pemkab Lebak,” ujar Iti Octavia.
Wisudawan Terbaik tingkat STKIP Setiabudhi Rangkasbitung yakni Mita Rizki Mulyati dengan predikat Cumlaude bersyukur meraih predikat Cumlaude dari banyaknya lulusan sarjana STKIP Setiabudhi Rangkasbitung ini. “Tentunya saya bersyukur pada gusti Allah karena berkat-Nya saya sampai di titik ini,” tambah Mita Rizki Mulyati.
Mita Rizki Mulyati juga bersyukur telah menjadi lulusan pertama terbaik tingkat STKIP Setiabudhi Rangkasbitung dengan IPK tertinggi yang berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
“Syukur alhamdulillah saya mendapatkan IPK tertinggi dengan predikat Cumlaude 3,89 dan dengan masa studi kurang dari empat tahun. Sehingga, ini pencapaian luar biasa yang perlu didedikasikan untuk orangtua dan keluarga saya pribadi,” tutup Mita Rizki Mulyati (mg-finka).