BANTENRAYA.CO.ID – Seperti diketahui sebelumnya menurut Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat 1 Syawal sebagai penentuan Hari Raya Idul Fitri.
Maka tak heran jika kebanyakan orang bertannya untuk penentuan 1 Syawal tanggal berapa pada saat sidang Isbat dilakukan nanti.
Sementara itu bulan Puasa Ramadhan akan segera berakhir namun penetuan 1 Syawal hingga sidang Isbat tak kunjung dikabarkan.
BACA JUGA : 7 Ucapan Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Inggris, yang Wajib di Coba agar Terlihat Keren
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, penetuan 1 Syawal bisa kalian lihat dan hitung bedasarkan perhitungan awal Puasa Ramadhan.
Namun menurut direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, dalam kalender hijriyah, 20 April 2023 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.
“(Sidang isbat 1 Syawal 1444 H) tanggal 29 Ramadhan atau 20 April 2023,” ujarnya.
Tak hanya itu saja dirinya juga sempat mengatakan ada perbedaan waktu Idul Fitri pada tahun ini sehingga dirinya meminta kepada semua pihak untuk menunggu penentuan sidang Isbat 1 Syawal.
BACA JUGA : 6 Rekomendasi Hotel Murah di Puncak Gratis Pemandangan Cantik Mulai Rp 100 Ribuan
1 Syawal Menurut Muhammadiyah dan NU Begini penjelasan
Sedangkan disisi lain menurut Peneliti Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menuturkan, jika terkait prediksi Lebaran 2023 nanti,akan dilihat dari kedua kubu Muhammadiyah hingga NU bedasarkan kriteria masing-masing. Pasalnya secara hukum,kritaria tersebut berwujud hilal di mana bulan lebih lambat terbenam dari pada matahari. BACA JUGA : Update Daftar Harga Tiket Kapal Laut ASDP Jelang Mudik Lebaran 2023, Merak Banten – Bakauheni Lampung
Tah hanya itu saja kriteria selanjutnya menurut MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang mana posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Maka kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah ialah pada saat magrib bulan telah di atas ufuk.
Atas dasar itulah, Muhammadiyah kemungkinan mengumumkan Idulfitri jatuh pada 21 April 2023.
Sedangkan untuk NU dan pemerintah penetapan 1 Syawal dilakukan berdasaran kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, yaitu jika Wilayah yang pada saat maghrib berada di posisi bulan telah memenuhi kriteria baru MABIMS yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Artinya, kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal.
Untuk itu, awal Syawal atau Idulfitri pada kalender NU, dan Pemerintah ditetapkan pada hari berikutnya, yakni 22 April 2023.
Kepastian jatuhnya 1 Syawal 1444H atau Ramadan 2023 akan diumumkan setelah sidang itsbat pada 29 Ramadan atau 20 April 2023.