BANTENRAYA.CO.ID – Telah terjadi penculikan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, pada 31 Maret 2023 lalu.
Mahasiswi tersebut diculik saat hendak berangkat kuliah, dirinya menunggu bus di Halte Perempatan Simanying, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Penculikan mahasiswi UIN Banten tersebut dilakukan oleh tiga orang, sampai saat ini Polisi masih menyelidiki pelakunya.
Namanya Sri Linda Wulaningsih, mahasiswi UIN SMH Banten yang berasal dari Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Kronologinya singkatnya, Sri Linda Wulaningsih saat itu sedang menunggu bus di Halte Perempatan Simanying, dirinya hendak beragkat kuliah ke UIN Banten.
Namun tiba-tiba Sri Linda Wulaningsih merasa ada yang memukul dari belakang, akhirnya membuat dirinya tak sadarkan diri.
BACA JUGA: 10 Voucher Shopee Hari Ini, Belanja Hemat Saat Ramadhan Dengan Diskon dan Cashback Ratusan Ribu
Kronologi mahasiswi UIN Banten diculik tersebut disampaikan langsung oleh Acep Suparta, sang ayah korban.
Belum diketahui mengenai usia, semester, dan jurusan dari Sri Linda Wulansingsih sang korban.
Acep Suparta juga diketahui sudah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut kepada pihak Kepolisian.
Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah membenarkan adanya masyarakat yang melapor terkait penculikan.
“Ya memang ada warga yang lapor dugaan penculikan,” ucap Aan Andriansyah.
Aan Andriansyah mengungkapkan, saat itu korban sedang menunggu bus dan tiba-tiba ada yang memukul pundaknya.
Lalu korban sadar ketika udah ada dalam mobil mini bus.
“Korban juga sempat diancam dengan pisau oleh pelaku untuk naik ke dalam bus dan selfi seolah olah sudah naik bus,” lanjut Aan Andriansyah.
Korban juga sempat dicubit berkali-kali oleh pelaku agar memberikan password smartphone-nya.
“Kemudian korban dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui di mana,” lanjutnya.
Ternyata setelah tiba di tempat tersebut, korban di interogasi oleh tiga pelaku, dan ditanyai tentang sebuah kegiatan di kampus UIN Banten.
“Ditempat tersebut korban di interogasi atau ditanyai terkait masalah PUM (Pemilihan Umum Mahasiswa),” jelas Aan Andriansyah.
Soal PUM lah yang menjadi salah satu penyebab mahasiswi UIN Banten tersebut dijadikan korban penculikan.
Selama di interogasi, korban dicium oleh salah satu pelaku, lalu dipaksa meminum obat tidur.
Setelah itu korban dibawa lagi keluar, dan diturunkan di sekitaran SPBU Palima, Serang.
Kepolisian juga sedanv melakukan penyelidikan, yang jadi kendala adalah tidak adanya CCTV di titil awal kejadian.
“Kami sedang melakukan penyelidikan. Namun di lapangan terkendala ketiadaan CCTV terutama di titik awal korban menunggu bus,” pungkas Aan Andriansyah.***