Thalasemia, Penyakit Darah yang Langka Namun Perlu Diwaspadai
Semakin banyak gen yang bermutasi, semakin parah kondisinya.
Sedangkan tingkat keparahan thalasemia beta tergantung dari molekul hemoglobin bagian mana yang terpengaruh.
Penyakit ini hanya bisa terdeteksi ketika dilakukan pemeriksaan pada darah atau uji sampel darah.
BACA JUGA: 25 Tuna Netra di Kota Cilegon Dilatih Baca Alquran Braille
Gejala-gejala thalasemia antara lain sebagai berikut:
- Anemia berat
- Perut membengkak
- Urin berwarna gelap
- Kelelahan berlebih
- Detak jantung tidak teratur dan cenderung cepat
- Kulit kekuningan dan pucat
- Cacat atau kelainan tulang wajah
BACA JUGA: Beragam Minuman dan Makanan Penyebab Kista Ovarium yang Harus Diwaspadai Wanita
Bentuk pengobatan terhadap penyakit ini ada beberapa pilihan, diantaranya adalah:
1. Transfusi Darah
Transfusi darah bertujuan mengisi kembali kadar hemoglobin dan sel darah merah.
Pengidap thalasemia yang tidak terlalu parah biasanya membutuhkan 8 transfusi tiap tahun.
BACA JUGA: 5 Hal yang Seorang Muslim Harus Lakukan Supaya Didoakan Malaikat
Sementara pengidap thalasemia yang parah membutuhkan sampai 12 transfusi setahun.
2. Khelasi Besi
Tindakan Ini melibatkan pembuangan kelebihan zat besi dari aliran darah.
Kelebihan zat besi dapat merusak jantung dan organ lainnya.
BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan
3. Suplemen Asam Folat
Selain transfusi darah dan terapi khelasi besi, pengidap penyakit ini juga harus rutin meminum suplemen asam folat.
Asam folat adalah vitamin B yang membantu sel darah merah berkembang dan menurunkan resiko pengidap thalasemia mengalami anemia.