Tiga Lurah di Cilegon Bertarung Sengit, Ini Penyebabnya

Lurah
Tiga lurah bertarung sengin memperebutkan hal ini, dimana masing-masing unjuk kebolehan. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Tiga lurah di Kota Cilegon unjuk kebolehan dan bertarung sengit dalam persaingan juara.

Ketiganya yakni Lurah Randakari Haerul Amri, Lurah Ketileng Hilman Setiaji dan Lurah Purwakarta Sri Mulia.

Dimana, masing-masing lurah menyampaikan inovasi dan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang dilakukan.

Bacaan Lainnya

Baik Haerul, Hilman dan Lia panggilan akrab ketiganya menyampaikan presentasi dalam lomba kelurahan yang digelar Pemkot Cilegon Bagian Pemerintahan, Setda Kota Cilegon.

Diketahui, babak penyisihan lomba kelurahan tingkat Kota Cilegon sekarang menyisakan 3 besar dan akan dipilih satu untuk menjadi juara.

Untuk itu, ketiganya diminta untuk mempresentasikan berbagai capaian program, pelayanan dan inovasi yang dilakukan.

Lomba kelurahan sendiri merupakan lomba yang digelar setiap tahun Pemkot Cilegon.

Awal lomba dilakukan di tingkat kecamatan, selanjutnya pemenang akan menjadi wakil dalam lomba kelurahan  tingkat kota.

Jika menang tingkat kota maka menjadi wakil pada tingkat Provinsi Banten, begitu juga jika menang maka akan masuk tingkat nasional.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon Lilit Basuki menyampaikan, proses penyisihan sekarang menyisakan 3 kelurahan saja.

Sebab, sebelumnya sudah ada babak penyisihan awal administrasi diikuti 8 kelurahan.

Selanjutnya disaring menjadi 4 kelurahan yang lolos dan dilakukan penilaian peninjauan lapangan hingga tersisa 3.

“Yah kemarin sudah ada tinjauan verifikasi lapangan dari tim penilai, jadi sekarang 3 besar tersisa untuk berebut juara I lomba kelurahan,” katanya, Senin 29 Mei 2023.

Lilit menjelaskan, ada sebanyak 11 tim penilai termasuk bagian pemerintahan yang menilai semua keseluruhan program yang sudah dilakukan.

11 tersebut yakni Bappedalitbang Kota Cilegon, Dindik, Diskominfo, PKK, Akademisi, Dinsos, BPBD, Bagian Pemerintahan, Satpol PP, DP3AP2KB dan Dinkes.

“Semuanya memberikan penilaian kepada peserta dari awal. Dimana masing-masing ada variabel penilaian masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Ketileng Hilman Setiaji menjelaskan, jika ada beberapa inovasi yang diyakini bisa membuat dirinya menang.

“Pertama itu Sentra UMKM dimana untuk menumbuhkan perekonomian warga, selanjutnya pelayanan keliling dan juga zero stunting dengan makanan tambahan,” ujarnya.

Lalu Lurah Purwakarta Sri Mulia menyiapkan inovasi tobong sepakat mengelola sampah menjadi produk.

“Ini sudah menang di tingkat Provinsi dan Kota Cilegon dalam lomba inovasi,” ujarnya.

Selanjutnya, Lurah Randakari Haerul Amri menegaskan, jika da koperasi RT dan RW yang diwujudkan dalam pasar tradisional yang digelar untuk memasarkan berbagai produk UMKM yang dikelola UMKM.

Bahkan, karena menjelang Idul Adha juga menyediakan untuk pembelian hewan kurban.

“Jadi ini anggaran dari RT dan RW, sehingga terwujud kemandirian ekonomi warga, lalu ada pelayanan lainnya,” pungkasnya. ***

Pos terkait