Bantenraya.co.id – Keluarga Achmad Dimyati Natakusumah mengubah taktik rencana politiknya di Pilkada Pandeglang 2024.
Hal ini berkenaan dengan gagalnya dua anggota keluarga mereka di pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Achmad Dimyati Natakusumah dan putrinya Risya Azzahra Rahimah Natakusumah gagal mendapatkan kursi DPR RI di Senayan.
PKS yang menjadi partainya Dimyati tak bisa meraih kursi setelah hanya mendapatkan peringkat kedelapan suara terbanyak partai di daerah pemilihan (dapil) I Banten meliputi Kabupaten Pandeglang-Lebak.
Harga Gabah Kering di Kota Serang Turun Menjadi Rp 8500 Per Kilogram
Dimyati mendapatkan 34.466 suara (real count KPU sementara), dan tak mampu mendongkrak suara partai.
Sedangkan Risya, anaknya, tak bisa mendapatkan suara terbanyak di PKB. Risya mendapatkan suara lebih banyak dari Dimyati yakni 52.231 suara (real count KPU sementara).
Hanya saja ia kalah banyak dari rekan sejawatnya di PKB yakni Ahmad Fauzi dengan 61.512 suara.
Hanya satu orang yang lolos ke Senayan yakni putra kedua Dimyati, Rizki Aulia Rahman Natakusumah. Rizki mendapatkan 73.852 suara (real count sementara KPU) sebagai suara terbanyak dari Partai Demokrat.
Stabilkan Harga, Pemkot Serang Tebar Beras SPHP Bulog 2 Ton di Jumat Berkah
Ia mampu mengungguli suara Iti Octavia Jayabaya, mantan Bupati Lebak, sekaligus Ketua DPD Demokrat Provinsi Banten.
Kabar berembus, awalnya, keluarga Dimyati berharap, minimal ada dua orang yang bisa masuk ke Senayan.
Yakni Dimyati dan Rizki. Rizki kemudian akan dimajukan menjadi calon Bupati Pandeglang di Pilkada November 2024 mendatang, sementara Dimyati berjaga di Senayan.
“Sekarang kayaknya Risya yang maju (jadi bupati). Soalnya kalau Rizki maju di Pilbup, nanti di DPR RI-nya enggak ada,” kata sumber Banten Raya yang dekat dengan keluarga Dimyati, Selasa (5 Maret 2024).
Sumber tersebut mengatakan, Risya saat ini sudah mulai dikenalkan kepada masyarakat melalui berbagai
kegiatan dan jaringan yang dimiliki oleh keluarga Dimyati. Menurutnya, popularitas dan elektabilitas Risya dalam dunia politik sudah tidak bisa diragukan.
Sebab, sebelum maju di Pileg 2024, Risya juga pernah dijajal menjadi caleg DPR RI dapil Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon pada Pileg 2019.
“Soal popularitas dan elektabilitas Risya sudah tidak ada masalah. Lihat saja hasil Pileg kemarin, Risya hampir ke Senayan,” jelasnya.
48 Anggota KPPS Kota Serang Sakit dan Satu Meninggal Usai Tugas
Achmad Dimyati Natakusumah saat diwawancara Banten Raya membenarkan bahwa mengubah haluan politik
dengan mendorong Risya maju sebagai calon Bupati Pandeglang, lantaran hasil Pileg 2024 tak sesuai dari target yang diharapkan.
Menurut Dimyati, perolehan suara Risya lebih dari cukup untuk menggambarkan keinginan masyarakat agar
Risya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pandeglang, dan tentunya menjadi modal bagi Risya sendiri sebagai calon Bupati Pandeglang.
Wahana Bebek-Bebekan Danau Tasikardi Butuh Peremajaan
“Pilkada Pandeglang gak usah diomong lah. Risya kemarin Pileg dapat suara 95 ribuan. Udah selesai.
Ya mungkin Risya yang akan maju (Pilkada Pandeglang), nanti setelah diskusi keluarga dulu,” kata mantan Bupati Pandeglang tersebut.
Sementara itu, posisi Rizki Aulia Natakusumah akan tetap berjaga di Senayan. Rizki sengaja ditempatkan di DPR RI sebagai penyambung estafet kepemimpinan dari keluarga Dimyati di tingkat pusat.
“Gak mungkin Rizki yang jadi (calon) bupati lah. Rizki biar dia di DPR. Ke depan Rizki itu estafetnya ke pusat,” ungkapnya.
Napi Lapas Tangerang Kendalikan Jaringan Narkoba di Banten
Saat ini, Dimyati juga membuka lebar bagi partai politik (parpol) mana pun yang ingin mengusulkan nama-nama untuk mendampingi Risya di Pilkada Pandeglang 2024.
“Partai politik nanti akan kita tanyakan, tapi nanti setelah rapat keluarga dulu.
Kita akan tanya ke parpol siapa yang nanti akan diusung dan layak mendampingi Risya sekaligus nanti sharing tanggung jawab kerja di lapangan,” tuturnya.
Tak lupa, Dimyati juga bahkan sempat menyinggung nama Iing Andri Supriadi, Sekretaris DPC Partai Demokrat.
Perbaikan Truk Didalam Bahu Jalan Tol Tangerang-Merak
Menurutnya, Iing sendiri salah satu sosok yang ideal untuk mendampingi Risya.
Apalagi, kata Dimyati, saat ini baik Demokrat maupun Iing secara pribadi sebagai salah peserta yang memperoleh suara terbanyak di Pileg Kabupaten Pandeglang.
“Beliau (Iing Andri Supriani) itu cocok. Dia cakap dan bagus. Tapi tadi tetap dilemparkan ke koalisi partai. Apalagi kan demokrat salah satu partai pemenang pemilu di Pandeglang ini,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Akademisi Unma Banten Said Ariyan mengatakan, peluang Risya untuk meneruskan estafet kepempinan lebih besar dibanding kakaknya, Rizki.
Antusiasnya Warga Lakukan Pemungutan Suara Ulang di Kota Serang
“Kalau melihat hasil Pileg, kemungkinan besar Risya yang akan dimajukan. Kenapa Risya? Karena dia punya modal pemilih potensial.
Makanya saya katakana hasil Pileg menjadi patokan awal untuk pencalonannya di Pilkada,” kata Said.
Namun Said menilai, Risya punya kelemahan yaitu intensitas turun ke tengah masyarakat sangat rendah.
“Bagaimana Risya agar bisa lebih diterima masyarakat, Risya harus bisa menggandeng figur yang bisa menambal kelemahannya. Harus didampingi sosok yang mumpuni, bisa juga dari birokrkat atau politisi.
Proyek Pembangunan Kubah Kantor Gubernur Banten Belum Rampung
Dari birokrat saya kira banyak mantan pejabat potensial seperti mantan Sekda Pak Fery Hasanudin dan Pak Taufik Hidayat, mantan Asda Pak Utuy Setiadi.
Mereka dinilai tahu betul problematika Pandeglang dan banyak tahu tentang birokrasi. Atau bisa juga politisi senior yang sudah tahu banyak persoalan masyarakat luas dan sudah andal mengelola partai.
Masih kata Said, posisi tawar Risya di PKB sangat tinggi lantaran PKB mendapatkan keuntungan yakni berlimpahnya suara di Pileg.
“Saya bisa pastikan PKB akan usung Risya. Namun PKB harus koalisi karena syarat mengusung calon ambang batasnya 20 persen,” ujarnya.
Timbun Limbah B3 Tanpa Izin, PT DLIT Diadili
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pandeglang Iing Andri Supriadi saat diwawancara mengatakan, partainya sudah menyiapkan kader internal di Pilkada Pandeglang 2024.
Kesiapan ini, kata Iing, tidak lepas dari perolehan kursi Demokrat di Pileg 2024 sebanyak 6 kursi.
“Di Pileg 2024 suara Demokrat sangat tinggi, di atas 97 ribuan, namun memang kursinya hanya 6 kursi.
Kami kira ini gambaran jelas bahwa Demokrat disayang rakyat dan tentu diharapkan ada kadernya menjadi pemimpin di Pandeglang,” kata Iing.
Enam Dokter Disigakan RSUD Kota Serang Untuk Layani Paska Pemilu
Menurut Iing, DPP Demokrat hingga kini belum memberikan rekomendasi siapa kader yang akan diusung di Pilkada Pandeglang.
“DPP Demokrat belum secara khusus membicarakan Pilkada termasuk untuk Pandeglang. Namun sebagai kader, saya pribadi aktif melakukan persiapan.
Sebab politik itu dinamis dan semua kader harus fatsun pada pusat termasuk jika menunjuka saya,” Iing berseloroh.
Kata Iing, pada prinsipnya siapa pun yang menjadi balon (dari Demokrat) yang penting tujuannya sama untuk memajukan Pandeglang. Lebih dari itu menurutnya parpol di Pandeglang semuanya keluarga besar.
Uniknya Anggota KPPS TPS 02 Kasemen Gunakan Pakaian Adat Baduy
“Kalau saya pribadi mengikuti irama dan dinamika politik yang terjadi jelang Pilkada. Mudah-mudahan yang terbaik. Kuncinya bagi saya ada tiga kehendak partai, guru politik, dan rakyat.
Selama ini Demokrat menggalang komunikasi politik juga dengan PKB paling intens. Tapi dengan semua parpol seperti PKS, Golkar, PDIP, Gerindra juga kami sejalan kok,” pungkasnya.
Sementara itu diketahui, tiga parpol di Pandeglang dipastikan masing-masing meraih 7 kursi DPRD Pandeglang, berdasarkan hasil Pileg 2024.
Tiga parpol tersebut adalah Golkar, Gerindra dan Nasdem. Ketiga parpol ini akan berebut menduduki kursi Ketua DPRD Pandeglang perideo 2024-2029.
H-1 Pencoblosan, Yedi Rahmat Tinjau TPS Jelang Pemungutan Suara
Sementara itu, empat parpol lainnya mendapat 6 kursi, masing-masing yakni PKS, Demokrat, PDIP dan PKB. Sedangkan PPP hanya mendapat 5 kursi.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Pandeglang Restu Sugrining Umam mengatakan, untuk menduduki jabatan Ketua DPRD Pandeglang, ketiga parpol harus meraih suara terbanyak di Pileg 2024.
Misalnya, ketiga partai harus meraih suara sebanyak 30.000 suara. Begitu pun seterusnya, dan bisa dipastikan jika parpol bersangkutan meraih suara 30.000, maka kursi Ketua DPRD sudah ditangan.
“Sedang kita hitung. Untuk penghitungan kursi DPRD hasil Pemilu 2024, KPU menggunakan metode sainte lague, seperti yang diterapkan pada penghitungan kursi hasil Pemilu 2019,” kata Restu Sugrining Umam.
Penertiban Alat Peraga Kampanye Gunakan Mobil Sky Lift
Menurutnya, posisi jabatan pimpinan DPRD Kabupaten Pandeglang akan ada perubahan, meski proses penghitungan suara Pileg 2024 dalam tahapan rekapitulasi plano tingkat KPU Pandeglang. (muhaemin/aldi/yanadi)