Vape Mengakibatkan Bronkitis Berdasarkan Studi Terbaru, Masih Berani Ambil Risiko Ngevape?

dampak vape mengakibatkan bronkitis
Vape mengakibatkan bronkitis menurut studi terbaru. (Foto: pexels.com/Renz Macorol)

BANTENRAYA.CO.ID – Penggunaan vape mengakibatkan bronkitis mungkin belum terlalu terbukti jika tidak terdapat studi terpercaya.

Stigma vape lebih aman dari rokok konvensional mungkin jadi salah satu penyebab kurangnya rasa percaya kalau vape mengakibatkan bronkitis.

Namun kali ini, studi terpercaya telah membuktikan bahwa vape mengakibatkan bronkitis.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Profil Joko Tri Asmoro, Anggota DPRD Tulungagung yang Terlibat Adu Mulut hingga Toyor Satpam RSUD dr Iskak

Dilansir bantenraya.co.id dari berbagai sumber, studi terbaru telah dilakukan oleh tim peneliti dari Ohio State University Wexner Medical Centre.

Studi tersebut menemukan bahwa kebiasaan mengisap vape atau vaping dapat memicu terjadinya bronkitis atau radang pada paru-paru.

Menurut Mayo Clinic, penyebab paling sering dari bronkitis kronis atau jangka panjang adalah kebiasaan merokok.

BACA JUGA: Beragam Minuman dan Makanan Penyebab Kista Ovarium yang Harus Diwaspadai Wanita

Beberapa gejala pada penderita bronkitis antara lain adalah nyeri dada, mengi, sesak napas dan batuk berdahak.

Studi yang dipublikasikan British Medical Journal menyebut 81% partisipan yang menggunakan vape, setidaknya dalam sebulan ke belakang, rentan mengalami mengi.

Kelompok itu juga berpotensi lebih besar mengalami bronkitis atau gejala seperti bronkitis.

BACA JUGA: Fosil Gading Raksasa di Sragen Ternyata Milik Stegodon, Berikut Perbedaannya dari Gajah Masa Kini

Gejala Bronkitis dari Vape

Beberapa contoh gejala seperti bronkitis adalah batuk berdahak dan hidung tersumbat tanpa pilek.

Gejala lainnya dapat berupa batuk yang bisa berlangsung selama tiga bulan.

Studi tersebut juga menemukan bahwa partisipan yang menggunakan vape, setidaknya dalam satu bulan ke belakang, memiliki risiko 78% lebih tinggi untuk mengalami sesak napas.

BACA JUGA: Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Kepulauan Sangihe yang Terancam Tambang Emas

Angka ini dinilai sangat besar dan cukup mengkhawatirkan.

“(Studi makin memperkuat bukti) rokok elektrik menyebabkan gejala-gejala pernapasan yang mengindikasikan perlunya pertimbangan regulasi mengenai rokok elektrik,” ungkap Dr. Alanya Tackett, Senin (21/8/2023).

Tackett juga menyebut regulasi yang berlaku saat ini tampak menyepelekan efek dari rokok elektrik atau vape terhadap kesehatan.

BACA JUGA: Awas! Ada Denda Merokok di Area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Nominal Dendanya Tidak Kecil

Padahal, beragam studi sudah menyoroti penggunaan vape dapat menimbulkan masalah pada gigi, paru-paru, hingga daya ingat.

Tackett juga menambahkan bahwa risiko bronkitis pada pengguna vape sebaiknya tak disepelekan.

Bronkitis memang sering kali membaik dalam waktu tiga pekan.

Namun, hal tersebut tidak menjamin risiko dapat dihindarinya komplikasi yang lebih serius, seperti pneumonia dan gagal napas.***

Pos terkait