BANTENRAYA.CO.ID – Sebuah video kontroversial baru-baru ini viral di platform TikTok, menampilkan seorang wanita yang memesan ayam geprek namun mendapati hidangannya penuh dengan belatung.
Video ini mengundang perhatian luas dari warganet dan masyarakat umum, menimbulkan diskusi tentang kualitas produk dan tanggung jawab penjual dalam menyajikan makanan yang aman dan layak konsumsi.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @overdoshiiitttt pada tanggal 13 Agustus 2023, terlihat seorang wanita memamerkan hidangan ayam geprek yang telah dipesannya.
Tampak bahwa hidangan tersebut bukanlah seperti yang diharapkan – mulai dari nasi hingga daging ayamnya, semuanya dipenuhi oleh belatung.
Video ini juga ditambahi tulisan “udah pernah nyoba belum? Ayam geprek belatung Samarinda,” yang menambah sentuhan satir pada situasi tersebut.
Video tersebut mendapatkan reaksi heboh di kolom komentar, dengan banyak warganet yang merasa terkejut dan prihatin atas kondisi makanan yang diberikan.
Beberapa warganet dari Samarinda bahkan mengidentifikasi toko yang sering menjual ayam geprek dengan kondisi serupa.
Pengunggah video, yang menyebut bahwa ia sudah memakan satu suap, menyampaikan rasa kekecewaannya dalam respon dari pihak penjual.
@overdoshiiittttMana udah mashok sesuap lagi
Dalam video berikutnya, si pengunggah mengungkapkan bahwa pihak penjual telah memberikan kompensasi.
Namun, respon mereka yang hanya berkata “kok bisa ya?” mengejutkan si pengunggah. Kekecewaan pun timbul karena terkesan bahwa penjual tidak memahami dampak serius dari situasi tersebut.
Si pengunggah juga meluruskan bahwa toko ayam geprek yang dituduh oleh banyak warganet sebagai sumber masalah sebenarnya tidak benar.
Ia membeli hidangan ayam geprek dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut di toko yang berbeda.
Kejadian ini mencerminkan pentingnya standar kebersihan dan kualitas dalam industri makanan.
Tanggung jawab para penjual untuk menyajikan produk yang aman dan layak konsumsi tidak boleh diabaikan.
Video ini juga menyoroti peran media sosial dalam mengungkapkan pengalaman konsumen, membantu mengedukasi masyarakat tentang hak mereka sebagai konsumen cerdas.
Kasus ini menunjukkan bahwa ketika konsumen mendapati masalah dalam produk atau layanan yang mereka terima, tanggapan yang anggap remeh atau tidak memadai dari pihak penjual dapat berdampak negatif pada citra dan reputasi bisnis.
Dalam hal ini, video tersebut telah menjadi bukti konkret bahwa tindakan yang responsif dan proaktif dari penjual sangatlah penting.***