BANTENRAYA.CO.ID – Musim kemarau panjang pada 2023 ini yang disebabkan oleh El Nino bisa berdampak buruk kepada kesehatan warga Cilegon.
Meskipun, dampak yang ditimbulkan bukan dampak langsung dari musim kemarau.
Kepala Unit Donor Darah pada Palang Merah Indonesia atau PMI Cilegon Arriadna mengatakan, musim kemarau panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga Cilegon.
Bukan hanya kesehatan, masalah kemarau panjang juga bisa mengganggu ketersediaan pangan yang bisa berujung ke kasus kelaparan.
“Ketersediaan pangan bisa terganggu dan mal nutrisi di masyarakat. Kekurangan air juga bisa berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dari masyarakat,” kata Arriadna ditemui usai Sosialisasi dan Koordinasi Kebencanaan Dampak El Nino di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cilegon, Senin, 4 September 2023.
BACA JUGA:Rian Mahendra Caleg DPR RI, Akan Bertarung di Dapil Ini Tanpa Politik Uang
Perempuan yang juga dokter ini mengatakan, krisis air bisa berdampak pada menurunnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS.
Kebersihan perorangan bisa terganggu akibat krisis air dampak kemarau panjang.
“Bisa saja terjadi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air, bisa diare, bisa tifus, itu penyakit dampak dari kekeringan. Kekurangan air mandinya jadi kurang, dikat, sikat giginya jadi kurang,” ucap Mantan Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon.
Arriadna berharap dengan musim kemarau panjang ini berhemat dalam menggunakana air.
Ketersediaan air yang ada diminta untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.
BACA JUGA:Bertemu Anas Urbaningrum, Rian Mahendra Digaet Jadi Caleg DPR RI?
“Dengan mengupayakan PHBS sebaik-baiknya, semoga bisa terhindar dari penyakit itu,” ucapnya.
Arriadna juga meminta agar warga tetap menggunakan masker saat beraktivitasdi luar rumah.
“Dengana danya hujan, udara kotornya dapat diminimalisir. Sarannya, kalau bepergian tetap menggunakan masker, bagi orang yang sakit, apabila di tempat kerumunan atau banyak orang,” pintanya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Sistem Data dan Informasi pada BPBD Cilegon Bustanil Arifin mengatakan, Rapat Koordinasi dilakukan sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino yang lebih luas.
Pihaknya mengundang dari BMKG Serang, PMI Cilegon dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Cilegon.
BACA JUGA:Sehari, 9 Truk Tangki Dikirim ke Wilayah Krisis Air Bersih di Kota Cilegon
“Daerah mana saja yang betul-betul terdampak El Nino ini. Di Cilegon ini di 3 wilayah Grogol, Pulomerak dan Purwakarta. Tapi semua sudah tertangani,” kata Bustanil.
Mantan Lurah Gunung Sugih ini juga mengimbau agar bisa mencegah terjadinya kebakaran dengan tidak membuang punting rokok sembarangan atau membakar sampah sembarangan.
Terkait gagal panen, di Cilegon saat ini tidak terjadi.
“Sebelum kemarau ini, memang petani Sudha diimbau untuk menanam tanaman yang bisa bertahan di saat kemarau,” ujarnya.
Bustanil mengatakan, ketahanan pangan di Cilegon masih sangat kuat dan dipastikan tidak akan ada krisis pangan.
“Terkait buffer stok di Dinsos (Dinas Sosial) juga masih aman, bahkan beberapa daerah terdampak juga telah disalurkan sembako,” ungkapnya.***