BANTENRAYA.CO.ID – RSUD Kota Serang menanggapi kekecewaan warga Lingkungan Turus yang menyebut pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan itu buruk.
Kekecewaan warga Lingkungan Turus terhadap RSUD Kota Serang mengemuka, setelah salah seorang diduga tak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Sebagai bentuk protes, ratusan warga Lingkungan Turus melakukan aksi geruduk RSUD Kota Serang, Selasa 19 September 2023.
BACA JUGA: 5 Kecamatan di Kota Serang Dilanda Kekeringan, Pejabat Pemkot Harusnya Bisa Berpikir Cerdas
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medik RSUD Kota Serang Agus Salam Budiarso mengatakan, permasalahan antara rumah sakit dengan masyarakathanya karena perbedaan persepsi.
“Jadi intinya ada perbedaan persepsi antara staf rumah sakit, dengan masyarakat terkait prosedural perujukan pasien,” ujarnya kepada wartawan.
Ia mengaku, pihaknya langsung melakukan evaluasi dan memverifikasi adanya insiden keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di RSUD Kota Serang.
BACA JUGA: Pemkot Serang Jangan Main-main Soal Pasar Induk Rau, Wajib Revitalisasi hingga Patuhi SNI
“Kita langsung melakukan evaluasi , memverifikasi, kejadian yang diadukan oleh pihak masyarakat yang terjadi dini hari tadi,” tuturnya.
“Dan verifikasi itu ditanyakan kembali kepada masyarakat apakah seperti ini kronologisnya,” ucap dia.
Agus menjelaskan, proses perujukan ada sistemnya yang berlaku bukan hanya di satu rumah sakit, tapi di hampir seluruh rumah sakit.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Mafia Migas di Lebak, Oplos Gas 3 Kg Bisa Untung Rp21 Juta per Hari
“Proses perujukan itu membutuhkan komunikasi dan koordinasi antara rumah sakit asal dan juga yang akan dirujuk,” jelasnya.
Agus mengungkapkan, RSUD Kota Serang belum ada tenaga ahli untuk menangani pasien asal Lingkungan Turus yang sempat dirawat di rumah sakitnya.
“Makanya disarankan untuk melakukan perujukan. Akan tetapi saat prosedural perujukan tersebut ada miskomunikasi dan mispersepsi terkait prosedur surat rujukannya,” paparnya.
“Tapi Alhamdulillah sudah kita bereskan. Sudah kita selesaikan,” akunya.
BACA JUGA: Nasib 7 WNA di Ujung Tanduk, Dituntut Mati Gegara Selundukan 319 Kilogram Sabu
Pasien Tetap Dapat Pelayanan
Ia mengaku pihaknya sempat melakukan penanganan terhadap pasien warga Lingkungan Turus.
“Di IGD ditangani,” ucap Agus Salam Budiarso.
Agus enggan menyebutkan penyakit pasien asal warga Lingkungan Turus, sehingga tidak bisa dilakukan perawatan di RSUD Kota Serang.
“Kalau saya tidak bisa membicarakan terkait rahasia medis pasien. Tapi pasien tersebut membutuhkan penanganan oleh tim dokter,” ucapnya.
BACA JUGA: Makanan Khas di Kotamobagu yang Jangan Sampai Ketinggalan yang Enak dan Lezat
“yang di mana tim dokter itu bukan hanya satu atau dua dokter saja. Ada dokter yang belum kita punya di sini,” imbuhnya.
“Jadi nggak bisa kita paksakan untuk keselamatan pasien juga untuk dirawat di sini,” jelas dia.
Terkait peminjaman mobil ambulans yang tidak diberikan oleh RSUD Kota Serang, Agus juga memberikan penjelasannya.
Ia mengungkapkan, untuk peminjaman mobil ambulancs harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan rumah sakit yang akan dituju.
“Jadi tidak bisa serta merta. Kita belum ada persetujuan dari rumah sakit yang akan kita tuju serta merta langsung membawa pasien tersebut,” terangnya.
Agus Salam Budiarso mengatakan, terkait ruang rawat pasien penuh itu terjadi, karena ada miskomunikasi antar unit.
“Ruangannya ada pasiennya. Terjadi miskomunikasi antar unit. Informasinya ruangannya di depan penuh, tapi sebenarnya di dalam itu bisa menambah satu pasien lagi,” kata Agus Salam Budiarso.
Akui Ada Keterbatasan SDM
Kendati pasien tersebut dirawat di RSUD Kota Serang, Agus Salam Budiarso mengaku bahwa pihaknya masih keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
“Walaupun pasien tersebut membutuhkan penanganan khusus dari tim dokter,” tuturnya.
“Dimana tim dokter yang saya bilang keterbatasan SDM, itu tidak memungkinkan dilakukan perawatan di sini. Semata-mata untuk keselamatan pasien,” ucap dia.
Terkait permintaan rujukan oleh pasien, Agus Salam Budiarso mengatakan, pasien meminta pulang atas permintaan sendiri.
“Informasi yang tercatat di rekam medik pasien menandatangani permintaan pulang atas permintaan sendiri,” katanya.
BACA JUGA: Inilah! 3 Tempat Makan Enak di Ungaran yang Memanjakan Lidah dan Bikin Ketagihan
Saat ini, lanjut Agus Salam Budiarso, pasien yang bersangkutan sudah ditangani di RSUD dr Drajat Prawiranegara.
“Pasiennya sekarang sudah ditandatangani dengan baik insyaa Allah ke RS dr Drajat,” tandas dia. ***