Warteg Franchise Menjamur di Kota Serang

Warteg Franchise menjamur di kota Serang
Warteg Putra Bahari di Jalan Takari, Kota Serang. (Harir Baldan/Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Bisnis franchise terus menjamur di Indonesia, termasuk

di Banten. Franchise atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan wara-
laba, biasanya lebih banyak usaha hanya di bidang kuliner.

Dan kini, Warung Tegal atau yang lazim dikenal dengan Warteg, saat ini juga membuka franchise. Salah satu brand warteg yang membuka franchise yakni Warteg Putra Bahari.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA:Hadiri Musda DPD Gema MA Kota Serang, Hasan Basri Ajak Pengurus Kolaborasi Bangun Kota Serang

Warteg franchise atau waralaba mulai menjamur di Provinsi Banten, khususnya di Kota Serang.

Outlet-outlet warteg franchise sudah tersebar di sejumlah titik di Kota Serang.
Warteg Paradise Bahari di Jalan Maulana Yusuf, Tamansari, Kota Serang, Putra Bahari di Jalan Taktakan Gunungsari (Takari), Kota Serang, dan Warteg Tomon Bahari di Jalan Amin Jasuta, Kelurahan Lontar Baru, Kota Serang.

Kemudian Warteg Tomon Bahari di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Cipocok Jaya, Kota Serang, Warteg Sartika Bahari di Jalan Trip Jamaksari, Cinanggung, Kota Serang, dan Warteg Maghnam Jaya di ruas Jalan Raya Serang-Jakarta, Pakupatan, Kota Serang.

BACA JUGA:Jembatan Dua di Jalan Raya Petir Curug Kota Serang

Warteg franchise salah satu potensi bisnis kuliner yang cukup menjanjikan.

Pasalnya, omset bisnis warteg franchise cukup menggiurkan.

Salah satu pengelola warteg Paradise Bahari di Jalan Maulana Yusuf, Tamansari, Kota Serang, Sariti mengatakan, omsetnya sekitar Rp 30 juta sampai Rp 35 juta per bulan.

BACA JUGA:Hasil MTQ XX Tingkat Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang Juara Umum, Kota Serang Menjadi Juru Kunci

“Itu belum dibagi hasil sama pihak investornya. Belum dibagi buat masakan, gaji karyawan, dan bayar WiFi,” ujar Sariti, kepada Bantenraya.co.id Minggu 30 Juli 2023.

Omset per hari Rp 3 juta, tapi masih kotor belum termasuk untuk belanja kebutuhan sehari-hari warteg.

“Belanja kebutuhan bisa nyampe Rp 1,5 juta per hari,” ucap dia.

BACA JUGA:Setelah 4 Tahun Absen, Duo Karateka Kota Serang Berjaya di Kejurnas Karate Antar PPLP 2023

Warteg Paradise Bahari mempekerjakan dua orang karyawan yang berasal dari Kota Serang.

“Per bulan gaji karyawan Rp 1,5 juta bersih per orang, udah makan bebas, rokok juga dikasih,” katanya.

Sariti menjelaskan, pembagian hasil dilakukan setiap bulan sekali.

BACA JUGA:Walikota Serang Syafrudin Dibuat Kelimpungan oleh Bocah SD Bhayangkari

“Per bulan tanggal 1 udah closing pembukuan. Tanggal 1 pembagian hasil. Misalnya Rp 15 juta dibagi dua sama investornya. Inves nya itu si pemilik ini bisa, managemen bisa. Tergantung tempatnya. Kalau punya management ya dibagi dua sama management. Kalau punya inves ya dibagi dua sama investor,” jelas Sariti.

Sariti mengungkapkan, sebelum bergabung dengan Warteg Paradise Bahari, sempat jualan sembako di daerah Pakupatan, Kota Serang.

Sariti mengaku mencoba berbisnis warteg franchise baru beberapa bulan.

BACA JUGA:Selamat Kota Serang Raih Penghargaan Insentif Fiskal Tahun 2023, Siap-siap Diguyur Dana Miliaran dari Kementerian Keuangan

“Baru jalan 5 bulan. Waktu usaha yang pertama kurang mencukupi. Jadi pengen lah terjun ke sini tanpa modal kan. Yang penting niat, mau kerja keras. Modal dari manajemen semua. Paling kita cari karyawan dari kita sendiri. Uangnya dari managemen,” ungkap dia.

Memilih lokasi warteg Paradise Bahari di Jalan Maulana Yusuf, Tamansari, mengacu hasil rekomendasi pihak manajemen.

“Pilihan saya. Saya tadinya jualan di Terminal Pakupatan. Berhubung katanya ada yang buka di Serang, saya mau di sini. Tadinya di Pakupatan jualan sembako,” akunya.

BACA JUGA:MERAPAT! Warga Kota Serang Gelar Sayembara Tangkap Maling yang Berhadiah Sampai Jutaan, Anda Tertarik Ikut?

Sebelum mengelola warteg Paradise Bahari, Sariti bersama suaminya mengikuti training terlebih dahulu di manajemennya. Training dilakukan untuk menyamakan citarasa masakan warteg Paradise Bahari.

“Saya ditraining dulu sama manajemennya paling lama seminggu. Cara masaknya, cara gorengnya, pelayanan dari pembeli harus ramah, cara bersihin ini itu. Semuanya diajarin di sana. Masakan ini semua saya masak sendiri,” beber Sariti.

Sariti menerangkan, warteg franchise konsepnya bersih, dan rapi.

BACA JUGA:Warga Kota Serang Gelar Sayembara Tangkap Maling Berhadiah Cuan Jutaan, Janji Jangan Salfok dengan Fotonya Ya!

“Lampunya kita banyakin biar kelihatan terang, karena buka 24 jam. Kalau terang kelihatan menunya, bersihnya, terus kalau terang kan bikin orang pengen datang,” terang Sariti.

Tak hanya itu, warteg franchise juga memiliki ciri khas tersendiri dari penampilan ruangan wartegnya.

“Pemilihan warna catnya juga sudah diatur. Kalau Paradise dominan orange. Kalau Putra Bahari dominan hijau. Saya gak tau makna filosofinya. Manajemen yang tau. Terus kita sediakan tempat cuci tangan westafel, kalau warteg konvensional kan pake air kobokan,” kata dia.

BACA JUGA:Raperda Keolahragaan Kota Serang Terancam Molor

Warteg franchise Bahari beroperasi selama 24 jam. Oleh karena itu, start masaknya pun dimulai pada pukul dini hari.

“Masaknya pagi start jam 4 subuh. Kalau sore udah abis magrib masak lagi,” tuturnya.

Sariti menuturkan, di warteg Paradise Bahari selain menampilkan konsep bersih dan rapi, juga menyajikan varian menu pilihan. Untuk sayuran; ada sayur toge kacang, kangkung, capcay, acar timun, mie goreng, sayur nangka, kentang balado, pare, terong, sop, nangka, dan labusiem.

BACA JUGA:Anggota TNI AL Gadungan Diamankan Lanal Banten, Kibulin Warga Satu Komplek di Kota Serang

Untuk lauk pauknya; ada ikan lele goreng, ikan bandeng goreng, ikan bawal goreng, ikan kembung goreng, tempe tahu goreng, aneka gorengan, perkedel, opor ayam, opor telur puyuh, udang tumis, ayam goreng, dadar telur, telur balado bulat, telur ceplok balado, kentang Mustofa, kikil, kerang, usus, ayam kecap, cumi balado, dan teri.

“Dan khusus bagi pembeli nasi di Paradise Bahari mendapat segelas es teh manis gratis. Setiap makan di tempat, selama persediaan masih ada,” kata Sariti.

Meski penampilan warteg franchise sudah modern, namun untuk harga satu porsi makan sangat merakyat dan terjangkau.

BACA JUGA:Lebihi Jam Operasional, Pedagang di Tamansari Dibubarkan Satpol PP Kota Serang

“Tergantung menunya. Kalau lauknya telur Rp 8.000 per porsi. Tambah oreg tempe jadi Rp 10.000 per porsi. Kalau tahu tempe Rp 6.000 ribu per porsi. Nasinya aja Rp 4.000. Soto ayam plus nasi Rp 15.000 per porsi. Tergantung menunya. Kalau lauknya banyak agak gede. Ayam, sayur capcay Rp 23.000. Dan setiap makan di tempat kita kasih es teh manis gratis,” tegas dia.

Sariti pun mengaku warteg Paradise Bahari siap melayani terima pesanan nasi bungkus atau box.

“Sama tergantung permintaannya apa. Nasi kotak atau nasi bungkus. Kita lihat harganya dulu. Kalau pakai ayam ya harus sesuai.
Pakai box Rp 22.000-Rp 25.000. Pakai ayam, sayur, buah. Kalau paket Rp 15.000 gak pakai box, dibungkus,” tuturnya.

BACA JUGA:Lebihi Jam Operasional, Pedagang di Tamansari Dibubarkan Satpol PP Kota Serang

Menurut Sariti, meski rumah makan atau restoran di Kota Serang sudah berjubel, namun warteg franchise tidak menganggap hal tersebut sebagai kompetitor.

“Kan selera orang beda-beda. Masing-masing aja,” ucap Sariti.

Sariti mengaku warteg franchise menjaga kualitas pelayanan mulai dari tempat bersih, rapi, ramah, menu makaan bersih dan fresh.

BACA JUGA:Lebihi Jam Operasional, Pedagang di Tamansari Dibubarkan Satpol PP Kota Serang

“Pelayanannya harus ramah. Jadi orang tertarik. Kebersihannya dijaga, masakannya kualitasnya juga enak, kan jadi balik lagi,” tutur dia dengan nada optimis.

Serupa dikatakan, Fatoni pengelola warteg Putra Bahari yang beralamat di ruas Jalan Takari, Kota Serang.

Fatoni mengatakan, omset per hari Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta per hari, sedangkan omset per bulan dikisaran Rp 15 juta-Rp 18 juta per bulan.

BACA JUGA:Tujuh Bulan Pasca Terbakar, Kantor Disperindag Kota Serang Belum Diperbaiki

“Sekitar Rp 15-18 juta per bulan bersih,” kata Fatoni, Minggu 30 Juli 2023.

Fatoni menuturkan, omsetnya fluktuatif karena Putra Bahari di Kota Serang baru satu outlet, sehingga omsetnya belum normal.

“Karena ini baru, kurang lebih baru lima bulan jadi fluktuatif. Masih turun naik. Putra Bahari yang lain sudah normal dari segi omsetnya, dan juga makin meningkat, makin bagus,” tutur dia.

BACA JUGA:Lebihi Jam Operasional, Pedagang di Tamansari Dibubarkan Satpol PP Kota Serang

Fatoni menjelaskan, omset Rp 15 juta per bulan itu belum dibagi hasil dengan manajemen selaku pemiliknya.

“Belum dibagi. Itu globalnya. Baru nanti dibagi. Jadi saya laba bersih per hari kurang lebih Rp 500.000 per bulan. Jadi pas kena satu bulan kurang lebih Rp 15 juta. Dibagi dua. Sama investor. Nanti juga ada uang tambahan admin dari pihak management kurang lebih 3 persen,” jelasnya.

Omset Rp 15 juta per bulan, belum termasuk untuk gaji karyawan, bayar kontrakan, dan bayar Wi-Fi.

“Itu belum termasuk dipotong gaji karyawan. Gaji karyawan Rp 1,5 juta per bulan. Udah makan, bebas sepuasnya aja. Ada uang jajan Rp 25 ribu sehari.

BACA JUGA:Berikut Makanan Khas Gorontalo yang Sangat Legendaris dan Wajib Dicoba, Memiliki Cita Rasa yang Sangat Khas

Belum dipotong sewa kontrakan tiap bulan. Kontrakan 4 juta lebih satu bulan. WiFi harus bayar. Bukan management. Kita bareng-bareng. Bayar Wi-Fi sekitar Rp 300 ribu-Rp 400 ribu. Pengeluaran belanja per Rp 1,2 juta- Rp 1,3 juta per hari,” ucap dia.

Fatoni mengaku dirinya hanya status pengelola saja, bukan merangkap sebagai investor.

“Saya nggak inves hanya pengelola saja,” akunya.

Fatoni menerangkan, warteg Putra Bahari merupakan salah satu warteg franchise yang sudah berdiri di Kota Serang.

BACA JUGA:Detik-Detik YouTuber IshowSpeed Diduga Mengidap Penyakit Mengerikan Cluster Headache: seperti ada yang menusuk mata

“Bermitra. Ada pengelola, investor dan juga ada manajemennya. Saya pengelola saja. Dimodalin sama investor dan manajemen,” terang Fatoni.

Untuk pembagian keuntungannya menerapkan sistem bagi hasil antara pengelola dengan manajemen.

“Bagi hasil. Kurang lebih 50:50,” kata dia.

Fatoni menjelaskan, berbisnis warteg franchise karena ingin merasakan tantangan, lantaran rekan-rekannya sudah banyak yang sukses.

BACA JUGA:MIRIS! Nenek 60 Tahun di Surabaya Divonis 5 Tahun Penjara Plus Denda Rp2 M Gegara Terima Paket dari Anak

“Teman-teman saya udah berhasil dan kebetulan manajemennya teman saya juga. Jadi saya ikut coba. Alhamdulillah baru jalan sekitar kurang lebih dua bulan,” ungkapnya.

Soal lokasi, kata Fatoni, karena dirinya sudah menetap di Kota Serang hampir dua dekade.

“Jadi udah bisa beradaptasi dengan Kota Serang. Jadi seperti rumah sendiri. Saya asli dari Brebes. Udah lama tinggal di sini kurang lebih 20 tahun. Sudah jadi warga sini,” kata Fatoni.

BACA JUGA;Setelah 4 Tahun Absen, Duo Karateka Kota Serang Berjaya di Kejurnas Karate Antar PPLP 2023

Sebelumnya, Fatoni seorang pedagang nasi goreng yang tak jauh dari tempat domislinya di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

“Sebelumnya saya pedagang nasi goreng. Karena saya kenal manajemen, karena banyak yang sudah berhasil saya mencoba peruntungan di warteg ini,” terang dia.

Fatoni menerangkan, faktor lain yang membuat dirinya mau berbisnis warteg franchise, karena konsepnya warteg modern.

“Dari segi pelayanan, kebersihan, dan kenyamanan. Ada di warteg ini. Terus tersedia wastafel. Jadi tidak perlu kobokan,” terang Fatoni.

BACA JUGA:DPRD Kota Serang Prakarsai Raperda Keolahragaan Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Pelaku Olahraga

Warteg Putra Bahari juga memiliki ciri khas penampilan wartegnya.

“Warna ciri khas orange dan hijau. Mungkin untuk membedakan Putra Bahari hijau. Paradise orange dan biru tosca. Kita masih satu manajemen,” bebernya.

Fatoni mengatakan, di warteg franchise Putra Bahari tidak melayani bon atau utang.

“Untuk ngutang sepertinya tidak diperbolehkan. Kalau kenal bisa. Kondisional aja,” ungkap dia.

BACA JUGA:Berikut Kuliner Khas Salatiga yang Wajib Dicoba Karena Memiliki Cita Rasa yang Sangat Khas

Fatoni menyebutkan, untuk menu yang disuguhkan banyak macamnya, di antaranya, lauk pauk; ayam goreng, ikan goreng, telor balado, telor rendang, telor dadar, oreg tempe kering, oreg tempe basah, teri kacang, telor asin, kikil. Jenis sayuran; sayur nangka, daun singkong, kulit tangkil, pare, toge, dan soto ayam.

“Harganya tergantung menunya. Tapi termurah 6.000. Bisa dilayani. Nasi plus oreg tempe atau tahu atau tempe goreng dua. Soto ayam plus nasi di sini Rp 16.000 per porsi. Setiap makan ataupun dibungkus gratis teh manis atau es teh manis. Kalau pakai nasi. Kalau lauknya aja nggak,” katanya.

Fatoni menjelaskan, alasan menggratiskan teh manis atau es teh manis bagian dari strategi marketing.

BACA JUGA:5 Taman Kelurahan di Kota Cilegon Dibangun Tahun Ini

“Untuk mendongkrak penjualan, servis layanan juga, marketing juga. Itu nilai lebih untuk Putra Bahari. Dari segi harga relatif murah dibandingkan dengan yang lain. In syaa Allah ketutup apalagi kalau penjualannya banyak. Insyaa Allah kecover,” akunya.

Fatoni mengaku pihaknya juga buka operasional hingga 24 jam, dan siap melayani order nasi bungkus dan nasi kotak.

“Kita buka 24 jam. Untuk paket pesanan Rp 18 ribu. Dapat lauk ayam, sayur, minuman. Paket di atas lagi ada. Tergantung menunya,” kata Fatoni.

Jam operasional warteg franchise sampai 24 jam, memberlakukan bagi shift. “Iya kita bagi dua shift pagi dan malam. Makanya lampu kita banyakin biar terang. Supaya ramai, cerah, mencolok. Untuk menarik perhatian,” ucap dia.

BACA JUGA:Pengertian Cluster Headache, Penyakit yang Diduga Menimpa YouTuber IShowSpeed

Fatoni memapaparkan, sebelum membuka warteg Putra Bahari harus ditraining terlebih dahulu selama sepekan di Jakarta Barat, karena memiliki ciri khas cara memasaknya.

“Kalau warteg konvensional berbeda dengan warteg modern. Contohnya kalau warteg konvensional masaknya banyak kecap, banyak manisnya. Di sini nggak terlalu main banyak kecap. Kecap kan sudah disediakan di meja. Kalau dimasakan tanpa kecap. Dari segi warna masakan itu menarik, cerah, segar. Dari segi penyajian juga menarik. Beda dengan warteg konvensional,” paparnya.

Meski di Kota Serang banyak kafe, restoran, Fatoni optimis warteg Putra Bahari memiliki ciri khas dan pelanggan tersendiri.

“Itu kan selera. Relatif. Orang kan ada yang ingin makan di Padang. Ada di warteg. Rezeki udah diatur,” pungkas Fatoni.

BACA JUGA:Serbu! Kode Voucher Shopee Hari Ini Senin, 31 Juli 2023, Belanja Akhir Bulan Dapet Cashback Hingga 75 Persen!

Salah seorang pembeli Yanti mengaku makan di warteg Putra Bahari, karena masakannya sesuai selera, dan tempatnya nyaman.

“Masakannya enak. Nyaman juga tempatnya bersih,” ucap Yanti.

Serupa diungkapkan Reza, asal Ciracas, Kota Serang. Ia sengaja jauh-jauh ke Jalan Takari hanya untuk membeli nasi bungkus di warteg Putra Bahari.

BACA JUGA:Berdasarkan LHKPN, Kekayaan Pimpinan DPRD Pandeglang Trendnya Terus Naik

“Saya dari Ciracas. Kalau di sana warteg franchise Bahari belum ada. Makanya ke sini menunya lengkap, terus murah, dapat es teh manis gratis pula,” ungkap Reza. ****

Pos terkait