BANTENRAYA.CO.ID – Pagi ini, erupsi Anak Krakatau terjadi dan ini bukan erupsi pertama yang terjadi di tahun ini.
Tahun ini erupsi Anak Krakatau sudah terjadi sejak Januari, dan yang erupsi yang paling banyak terjadi adalah ketika bulan Maret.
Namun seperapa parahkah erupsi Anak Krakatau hari ini dibandingkan dari erupsi yang sebelumnya?
Gunung Anak Krakatau adalah gunung aktif yang terletak di kawasan Selat Sunda, Provinsi Lampung.
Gunung ini sudah aktif sejak kelahirannya pada Juni 1927 hingga saat ini.
Dan pada tahun 2023 ini, erupsi Anak Krakatau sudah terjadi sejak Januari.
Diliput oleh bantenraya.co.id dari magma.esdm.go.id, berikut adalah isi laporan dari Deny Mardiono, A.Md tentang erupsi Anak Krakatau yang pertama di bulan Mei ini.
Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Kamis, 11 Mei 2023, pukul 05:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak atau ± 3157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 132 detik.
Dari laporan tersebut, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menghimbau masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Erupsi itu juga tidak menimbulkan suara dentuman, namun Gunung Anak Krakatau tetap mendapat status Level III atau Siaga.
BACA JUGA: Libur Lebaran Usai, Pengunjung Masih Padati Tempat Wisata
Dan status tersebut telah ditetapkan sejak 24 April 2022.
Sebelumnya erupsi Mei ini, erupsi Anak Krakatau yang terakhir terjadi pada bulan Maret.
Tepatnya pada hari Rabu, 29 Maret 2023, pukul 00:41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak atau ± 757 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
BACA JUGA: 7 Tempat Wisata Alam Pendakian Gunung di Pulau Jawa, Indahnya Tak Main-main!
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 25 detik.
Sementara ini, belum ada informasi lebih lanjut apakah erupsi yang terjadi 11 Mei ini berdampak cukup parah pada wilayah sekitarnya.
Namun, dampak erupsi Anak Krakatau yang berulang kali terjadi salah satunya adalah menyebabkan Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.***