SERANG, BANTEN RAYA – Sebanyak 133 anak di Kota Serang terpaksa harus putus sekolah.
Penyebab 133 anak putus sekolah, karena tidak mampu dan masalah keluarga. Dampaknya 133 anak ini hingga kini tak melanjutkan pendidikan di sekolahnya.
Soal 133 anak putus sekolah ini terungkap saat USAID audiensi dengan Walikota Serang Syafrudin di ruang rapat Walikota, Setda lantai 2 Puspemkot Serang, Kota Serang, Senin 24 Juli 2023.
USAID bersama Pemkot Serang berencana menggelar program Gerakan Aje Kendor Sekolah untuk anak putus sekolah.
BACA JUGA : Kasus Anak Putus Sekolah di Kota Serang Masih 7,5 Persen Tersebar di 3 Kecamatan
Gerakan Aje Kendor untuk memfasilitasi anak-anak atau warga Kota Serang yang putus sekolah, sehingga dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah.
Syafrudin mengatakan, di Kota Serang masih banyak anak yang putus sekolah mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA.
Syafrudin pun sangat mendukung program Gerakan Aje Kendor Sekolah untuk anak tidak sekolah, karena sesuai visi dan misi dalan rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Serang.
BACA JUGA : FOKKS Kota Serang Sebut SE Walikota dan Juknis Pembatasan Siswa di Sekolah Negeri Hanya Hitam di atas Kertas
“Dengan adanya Gerakan Aje Kendor Sekolah ini saya mengapresiasi,” ujar Syafrudin.
Syafrudin menuturkan, semestinya program Gerakan Aje Kendor Sekolah dilaksanakan sejak tahun pertama dirinya memimpin Kota Serang. Kendati demikian, Syafrudin mengapresiasi program Gerakan Aje Kendor Sekolah.
“Harusnya program ini dari awal. Sayang programnya di masa akhir jabatan saya tinggal 6 bulan lagi. Mestinya dari awal. Mungkin akan dilanjutkan di 2024,” katanya.
Syafrudin menjelaskan, anak yang putus sekolah akan difasilitasi agar dapat melanjutkan sekolah.
“Anak usia sekolah akan di sekolahkan di sekolah formal. Jika di luar usia sekolah akan didaftarkan melalui sekolah paket A hingga C,” jelasnya.
BACA JUGA : 320 Siswa SMP Negeri 2 Cilegon Antusias Ikuti MPLS
Syafrudin menyebutkan, data sementara anak putus sekolah 133 orang. Rencananya anak yang putus sekolah se Kota Serang akan didata.
“Ini mau di data ulang. Sementara 133. Keseluruhan mungkin lebih 500 orang,” sebutnya.
Fasilitator USAID Ahmad mengatakan, Gerakan Aje Kendor Sekolah ini diperuntukan kepada anak-anak yang kurang mampu dan putus sekolah yang ingin kembali bersekolah.
“Kami akan mendata kembali anak-anak yang tidak sekolah di Kota Serang, data awal kami sekitar 5.000 anak lebih di Kota Serang yang tidak sekolah, namun data tersebut belum tervalidasi,” kata Ahmad.
USAID, kata Ahmad, telah berkoordinasi dengan Baznas dan Bank BJB untuk bekerjasama terkait Gerakan Aje Kendor Sekolah.
“Nantinya akan diadakan acara diskusi ATS kembali ke sekolah dengan camat, lurah se Kota Serang,” ucap dia.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus Agus Suryadin mengatakan,
Dindikbud Kota Serang sudah memberikan surat ke setiap kecamatan untuk mendata anak yang tidak sekolah.
“Kami menunggu data by name by address dari setiap kecamatan, agar nantinya ketika bantuan sudah ada tidak salah sasaran,” kata Tubagus Agus Suryadin.
Menurut Tubagus Agus Suryadin, data anak putus sekolah masih kemungkinan bisa bertambah.
“Kemungkinan bisa, kemungkinan tetap juga. Karena kita masih tahap mencari datanya. Sinkron data dari sekolah misalnya dari tiap sekolah ada laporan bahwa anak ini putus sekolah atau tidak nanti kita sinkron kan dengan pihak kelurahan,” beber Tubagus Agus Suryadin.
BACA JUGA : Sudah Dianggarkan, Delapan Sekolah Rusak di Cilegon Segera Direhab
Rencananya 133 anak putus sekolah itu akan disekolahkan di wilayah terdekatnya.
“Disesuaikan dengan domisili mereka. Sekolah terdekat,” kata dia.
Pelaksanaan program Gerakan Aje Kendor Sekolah akan dimulai dalam waktu dekat ini.
“Akhir bulan ini akan diinikan secara simbolis di Taman Sari setelah itu launching akhirnya bulan ini 31 Juli,” ucapnya.
BACA JUGA : Potret Hari Pertama Masuk Sekolah di Kota Serang
Tubagus Agus Suryadin menekankan para camat harus mempunyai data program Indonesia Pintar (PIP).
“PIP adalah program bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah untuk peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.
Kabid SMP Dindikbud Kota Serang Leni Puspasari Sesunan mengatakan, data sementara anak yang putus sekolah di Kota Serang 133 orang, yang terdiri dari jenjang SD sampai SMA.
“Kalau data sementara 133 anak dari SD sampai SMA,” ujar Leni Puspasari Sesunan, kepada Banten Raya.
Kepala Bidang SD Dindikbud Kota Serang Dedi mengatakan, program gerakan aje kendor ini untuk anak putus sekolah agar bisa melanjutkan pendidikan di sekolah.
Dedi menyebutkan, untuk jenjang SD ada lima anak yang putus sekolah.
“SD ada lima anak 5. Paling banyak itu dari SMP masuk ke SMA,” ucap dia. *