BANTENRAYA.CO.ID – Wakil Ketua III DPRD Kota Serang Hasan Basri mengomentari terkait 133 anak di Kota Serang yang putus sekolah.
Sekadar diketahui, salah satu faktor 133 anak Kota Serang putus sekolah, karena tidak mampu.
Hasan Basri mengatakan, Pemkot Serang sudah mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen dari APBD Kota Serang tahun 2023 untuk pendidikan jenjang SD Negeri dan SMP Negeri.
BACA JUGA:Kota Serang Dipatok Juara di MTQ XX Banten 2023
“Mestinya sudah tidak ada alasan karena faktor ekonomi,” ujar Hasan Basri, kepada Bantenraya.co.id.
“Itu mandatory spending, amanat Konstitusi dan UU Sistem Pendidikan Nasional,” jelas dia.
Bila ada penyebab karena kasus broken home atau perceraian, menurut Hasan Basri, itu masalah lain. Oleh karena itu, penangannanya harus lebih komprehenship.
BACA JUGA:Rusunara untuk ASN Kemenkeu Siap Dibangun di Kota Serang, Cek Lokasinya Di Sini
“Iya, makanya harus komprehenshif, lintas sektoral; edukasi keluarga, lapangan pekerjaan, dan lain-lain,” kata Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Serang ini.
Hasan Basri menuturkan, instansi terkait pun perlu turun untuk melakukan penanganan anak putus sekolah. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan edukasi, sehingga angkanya tidak terus meningkat.
“Kita ada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Mungkin perlu turun juga untuk edukasi. Perda dan Perwalnya sudah ada,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 133 anak di Kota Serang terpaksa harus putus sekolah.
Penyebab 133 anak putus sekolah, karena tidak mampu dan masalah keluarga seperti perceraian.
Dampaknya 133 anak ini hingga kini tak melanjutkan pendidikan di sekolahnya.
Soal 133 anak putus sekolah ini terungkap saat United States Agency for International Development (USAID) audiensi dengan Walikota Serang Syafrudin di ruang rapat Walikota, Setda lantai 2 Puspemkot Serang, Kota Serang, Senin 24 Juli 2023. ***