BANTENRAYA.CO.ID – Perwakilan Perpustakaan Nasional atau Perpusnas RI mendatangi dua kelurahan di Kota Cilegon yang telah menjadi percontohan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial atau TPBIS.
Dua kelurahan yang didatangi perwakilan Perpusnas RI Kelurahan Ketileng di Kecamatan Cilegon dan Kelurahan Pabean di Kecamatan Purwakarta, Kamis, 6 April 2023.
Perwakilan Perpusnas RI saat berkunjung ke dua kelurahan didampingi Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau DPK Kota Cilegon Atikoh dan jajarannya.
Ruang perpustakaan di Kelurahan Ketileng dan Kelurahan Pabean tak luput dari pengecekan oleh Konsultan dari Perpusnas RI.
BACA JUGA: Pelabuhan Ciwandan Layani Arus Mudik Lebaran 2023, Kemenhub Pastikan Bongkar Muat Barang Tetap Berjalan
Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan Advokasi pada Perpusnas RI Badiatul Chusnia mengatakan, kunjungannya ke dua kelurahan di Kota Cilegon untuk memastikan kesiapan penerapan TPBIS di Kelurahan Ketileng dan Pabean.
Ada empat kelurahan di Kota Cilegon yang mulai 2023 akan mengaplikasikan TPBIS yakni Ketileng, Cikerai, Pabean dan Panggungrawi.
“Di tahun 2022 lalu, Perpustakaan (Perpusda) Cilegon sudah dipilih menjadi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Pada 2023 ini, ke level kelurahan,” kata Badiatul kepada awak media.
Badiatul menjelaskan, adanya TPBIS ini, perpustakaan menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan melihat adanya potensi yang ada di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Kecelakaan Adu Kepala Avanza vs Truk Fuso Terjadi di Ciwandan Kota Cilegon
”Selama ini orang taunya perpustakaan itu hanya baca buku, pinjam buku. Kalau TPBIS ini untuk hal yang lebih lagi, pemberdayaan, kesehatan, bahkan budaya. Keberadaan TPBIS ini diharapkan agar masyarakat lebih paham agar ada perubahan dalam hidupnya,” ucapnya.
Menurut Badiatul, adanya TPBIS diharapkan menjadi pembangunan kapasitas masyarakat.
TPBIS juga harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Pihaknya juga akan memberikan bantuan untuk 4 kelurahan yang mengaplikasikan TPBIS.
”Bocoran bantuan yang akan diberikan seperti komputer, printer, buku, smart TV, rak buku dan beberapa penambah lainnya. Harapannya yang saat ini terpilih menjadi TPBIS bisa menjadi contoh bagi kelurahan yang lain,” ujarnya.
BACA JUGA: Lonjakan Pemudik di Terminal Terpadu Merak Diprediksi Capai 100 Persen, Puncaknya di Tanggal Ini
Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan pada DPK Kota Cilegon Atikoh mengatakan, empat perpusatakaan kelurahan yang ditunjuk sebagai TPBIS adalah perpusatakaan Panggungrawi, Pabean, Ketileng dan Cikerai.
TPBIS ini awalnya saat DPK Kota Cilegon mengikuti Rapat Koordinasi Perpusnas RI, Perpustakaan Daerah Kota Cilegon ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai perpustakaan TPBIS.
”Dari tahun 2022 itu, kita coba implementasikan, TPBIS di Perpusda Kota Cilegon memiliki konsentrasi segmen seperti bahasa asing, public speaking, UMKM, literasi digital dan lain-lain. Kegiatan yang sudah dilakukan tersebut sangat membantu warga Cilegon agar bisa mempunyai ketrampilan dalam bentuk yg berbeda.
BACA JUGA: Yuk Daftar: Pemkot Cilegon Siapkan 1.000 Kuota Mudik Gratis, Ini Syarat dan Waktu Pendaftaran
Pada kegiatan TPBIS kita gandeng sekitar 50 orang di setiap pelatihan yang beragam dan peserta dapat mengembangkan diri secara mandiri, setelah dilakukan pembinaan,” kata Ikoh.
TPBIS di kelurahan-kelurahan, kata Ikoh, koleksi bukunya akan disesuaikan dengan potensi daerah.
Seperti di Pabean dan Cikerai itu sama, potensinya pertanian.
Di perpustakaan Pabean dan Cikerai akan diperbanyak bahan bacaan tentang pertanian.
BACA JUGA: DPK Banten Siapkan 5 Layanan untuk Masyarakat, Salah Satunya Banten Corner
Di Ketileng, usaha kecil menengah atau UKM emping, gipang dan lain-lain maka akan diperbanyak bahan bacaan tentang cara pembuatan, pemasaran dan kemasan produk UMKM.
Di Panggungrawi juga sama akan disesuaikan dengan potensi setempat.
”Selain memperbanyak bahan bacaan, kita juga ajukan dua pustakawan kita untuk menjadi fasilitator di kelurahan-kelurahan yang telah ditunjuk tersebut. Kita juga akan fasilitasi instruktur untuk life skill di masyarakat sekitar,” ucapnya.
Ikoh menambahkan, dalam pengembangan TPBIS tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon.
BACA JUGA: Aje Kendor Bosku, BPRS CM Sabet Dua Penghargaan Nasional
”Ini bantuan program dari pemerintah pusat karena selama ini kita intens komunikasi dengan pemerintah pusat. TPBIS kota Cilegon bersaing dengan kurang lebih 700 kabupaten atau kota dalam mendapatkan program unggulan pusat ini dan Alhamdulillah dari 7 yang kita ajukan 4 diantaranya dipilih oleh Perpusnas karena memenuhi kriteria yang telah ditetapkan” ucapnya.
“Selanjutnya Kita akan manfaatkan semaksimal mungkin bantuan pemerintah pusat berupa program TPBIS ini dengan meningkatkan life skill masyarakat, sebagai upaya mengatasi pengangguran di Kota Cilegon,” tuturnya.***