Meski Dibantah Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Isu Munaslub Makin Kencang Bergulir

Partai Golkar
Usai diperiksa Kejaksaan Agung, isu Munaslub makin kencang. (Youtube Golkar)

BANTENRAYA.CO.ID – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk mengkudeta Ketua Umum alias Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto terus bergulir deras.

Bahkan, Munaslub mengkudeta Airlangga Hartarto juga didukung sejumlah elite Partai Golkar dan Organisasi Pendiri Partai Golkar.

Diantaranya Para Organisasi Pendiri Partai Golkar yang mendoronga adanya Munaslub yakni seperti Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

Bacaan Lainnya

Beberapa sinior lantas juga menyampaikan komentar untuk mendukung adanya Munaslub untuk mengevaluasi kepemimpinan Airlangga.

BACA JUGA: Nama Luhut Muncul Gantikan Airlangga Hartarto, Munaslub Partai Golkar Mulai Jalan?

Dikutip BantenRaya.Co.Id pada Jumat 14 Juli 2023, sejumlah senior dan perwakilan pendiri Golkar bahkan melakukan konfrensi pers untuk mempertegas dukungan Munaslub.

“(Munaslub untuk) menggantikan Pak Airlangga dari Ketua Umum Partai Golkar untuk kebesaran dan kemajuan Partai Golkar,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian.

Selain Lawrence, hadir pula dalam konferensi pers tersebut anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, politikus senior Golkar Zainal Bintang, dan sekitar 10 kader Golkar lainnya.

Ia menyataka, pernyataan sikap ini diadakan karena tidak jelasnya arah Golkar menjelang Pemilu 2024.

Ia menilai, sejauh hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang berpeluang berkoalisi dengan Golkar.

BACA JUGA: Ketum Airlangga Hartarto Dianggap Tidak Bisa Naikan Elektabilitas Partai, Sejumlah Senior dan Organ Pendiri Golkar Dukung Munaslub

Namun, koalisi kedua partai ini sulit memenangi Pilpres 2024 karena elektabilitas kedua partai tersebut hanya berkisar di angka 21 persen.

“Kalau bergabung, maju pasti kalah. Pasti kalah. Sejuta persen pasti kalah,” ujar Lawrence.

Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menyatakan, jika Munaslub untuk mengkudeta Airlangga sangat mungkin terjadi.

Jika itu sampai terjadi, maka Luhut Binsar Panjaitan paling cocok untuk menggantikan posisi Ketum DPP Golkar.

“Siapa yang selevel dengan Pak Airlangga, ya Opung, Luhut Binsar Panjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat,” katanya.

Disisi lain, ujar Hisjam menegaskan, dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi, Luhur punya level yang sama sebagai menteri koordinator.

BACA JUGA: Hasil Survei LSI: PDI Perjuangan Masih Perkasa, PKS Mengejutkan dengan Menyalip Golkar

Lalu, Luhut juga sekarang menduduki posisi Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar.

“Kalau sekarang menurut pendapat saya karena ini tinggal enam bulan sampai Februari, harus orang yang betul-betul mempunyai klasifikasi super hebat, sudah super, hebat lagi,” ujar Ridwan.

Selain Luhut, ia juga menyinggung nama Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Sementara itu, Ketua Umum Airlangga Hartarto mengatakan, tidak ada rencana Munaslub, dengan agenda menentukan figur baru sebagai calon presiden dan wakil.

“Tidak ada, agendanya bukan itu,” bantahnya.

Ia menegaskan Golkar masih solid, dan menyatakan jika pertemuan dewan pakar pada Minggu malam bukan forum pengambilan keputusan.

“Forum tertinggi Rakernas (rapat kerja nasional, Rapim (rapat pimpinan) dan Munas (Musyawarah nasional,” katanya sebagai pengambilan mekanisme pengambilan keputusan.

Airlangga meminta untuk sabar, soal penentuan arah politik bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti,” pungkasnya.

Pos terkait