BANTENRAYA.CO,ID – Calon Direktur Utama atau Dirut Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri atau BPRSCM yang lulus seleksi 3 besar dijadwalkan akan melakukan wawancara dengan Walikota Cilegon Robinsar pada Kamis, 4 September 2025 esok hari.
Hasil wawancara nantinya akan menjadi dasar Robinsar memilih Dirut BPRSCM yang baru.
Anggota Panitia Seleksi atau Pansel Calon Direksi BPRSCM Syaeful Bahri menjelaskan, seharusya wawancara sendiri dijadwalkan dilakukan pada pekan depan, namun karena adanya permintaan langsung Walikota Cilegon Robinsar, maka wawancara dilakukan esok hari.
BACA JUGA: Walikota Robinsar Pastikan Rotasi Awal Hanya Bagi Eselon II, Sebut Masih Berproses Sesuai Mekanisme
“Yang dinyatakan lulus oleh Pansel calon dirut nih tiga orang tuh. Itu tadi dalam jadwal kita kan hari Selasa bisa Rabu (pekan depan). Atau walikota siapnya kapan, nah ternyata walikota besok langsung. Jadi betul-betul ingin membuktikan cepat, karena mengingat dirut itu sangat penting segera,” katanya, Rabu, 3 September 2025.
Selama tidak ada Dirut, jelas Syaeful, kerugian BPRSCM bisa sangat besar.
Sebab, untuk transaksi yang nilainya Rp100 juta harus melalui tanda tangan Dirut.
“Kalau tidak segera diproses dirutnya kan berpotensi semakin merugi, karena kan apa pencairan itu, usaha dan semua, kerja sama dan semuanya itu kan kalau di atas 100 juta harus dirut. Sementara dirutnya kan nggak ada,” ujarnya.
Untuk wawancara sendiri, jelas Syaeful, baru akan diikuti oleh 2 kandidat dari 3 besar.
BACA JUGA: Robinsar Ajak Langsung Investor Tinjau Gedung Eks Matahari Lama
Sebab, satu kandidat lagi tidak bisa hadir dengan alasan bersamaan dengan jadwal pendidikan dan pelatihan sebagai dirut di bank yang dipimpinnya.
“Ya untuk dua kandidat, kalau kandidat satu lagi kebetulan dia lagi ada diklat mewakili salah satu sebagai direktur bank lain.Jadi dia mungkin Senin atau Selasa, dia siapnya Senin atau Selasa (pekan depan),” ujarnya.
Untuk proses apa yang diwawancara sendiri, papar Syaeful, tentu saja berkaitan dengan konsep strategi bagaimana membuat BPRSCM menjadi bank yang untung, sehingga nantinya bisa memberikan nilai positif terhadap pendapatan asli daerah atau PAD melalui pemberian dividen.
“Ya kalau kita pertama mengabari saja bahwa fit dengan walikota itu bisa jika waktunya memungkinkan ditunggu oleh wali kota siang Kamis siang. Atau selambat-lambatnya yah Senin-Selasa sesuai dengan informasi yang juga kita berikan waktu kepada mereka. Yang harus dipersiapkan ya tentu hal-hal yang berkaitan dengan strategi membawa BPRSCM untuk berkontribusi menyumbang PAD, meningkatkan kesehatan likuiditas perbankan karena asetnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Robinsar Bakal Tindak Tegas Pegawai Pemkot Cilegon yang Kangkangi Aturan Hari Bebas Kendaraan
Syaeful menjelaskan, untuk formasi kandidat direktur operasional dan kepatutan untuk semua uji psikotes ujian lainnya dari 4 orang yang dinyatakan lulus hanya 2 orang.
Sementara 2 lainya tidak lulus secara nilai dan bahkan hasil psikotes tidak direkomendasikan.
Artinya, Pansel berdasarkan Pasal 46 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 14 tahun 2018 akan melakukan pendaftaran ulang calon dirops.
“Jadi karena berdasarkan Permendagri jika kurang 3 orang maka pansel melakukan pendaftaran kembali untuk Dirops itu berdasarkan Permendagri,” paparnya.
BACA JUGA: Lepas Atlet ke GEAS National Championship ke 8, Walikota Robinsar Minta Pemain Jaga Sportivitas
Untuk pendaftaran ulang, lanjut Syaeful, Pansel membuka kembali mulai dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 9, syaratnya sama seperti kemarin.
“Jadi kalau di Permen itu sekurang-kurangnya 3 orang dan sebanyak-banyaknya itu 5 yang akan direkomendasikan ke walikota,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Robinsar mengungkapkan, wawancara dilakukan agar dirinya memiliki gambaran terhadap gagasan apa yang akan disampaikan para calon direktur, terutama soal membuat perusahaan bisa sehat kembali setelah selama dalam kurun waktu 4 tahun mengalami Fraud atau manipulasi, penyalahgunaan informasi, atau pencurian aset di lingkungan bank.
“Kita normatif saja dari segi nilai tinggi dan oke bisa jadi pertimbangan, wawancara agar bisa mengobrol secara langsung upaya saya punya feel. Pertama kalau bicara keuntungan BPRS CM minimal bisa jadi perusahaan bisa sehat, karena ada fraud 4 tahun terakhir,” ungkapnya.
Selanjutnya, tegas Robinsar, dirinya ingin juga melihat bagaimana Kelola perusahaan atau bank yang efektif dan efisien. Sebab, jika sekarang nilai operasional terlalu besar untuk ukuran BPRSCM yang tidak terlalu besar sebagai perusahaan.
BACA JUGA: Dampak Aksi Demo, Robinsar Larang Pegawai Pemkot Cilegon Pergi Keluar Kota
“Membuat tata kelola perusahan yang baik, dalam rangka efisiensi secara pengelolaan keuangan, karena saya lihat BPRS itu tidak besar banget tapi operasional itu besar sekali, jadi minimal cost tapi targetnya terpenuhi,” pungkasnya. (Uri)***








