Lestarikan Bahasa Daerah, Guru SDIT RJ Cilegon Jadi Narasumber Gelar Wicara

Lestarikan Bahasa Daerah, Guru SDIT RJ Cilegon Jadi Narasumber Gelar Wicara
Guru SDIT RJ Cilegon Silvie Mariana menjadi narasumber Gelar Wicara di di Lotte Mart Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

BANTENRAYA.CO.ID – Salah satu guru SD Islam Terpadu (IT) Raudhatul Jannah (RJ) Cilegon Silvie Mariana menjadi narasumber dalam acara Gelar Wicara yang diselenggarakan Kantor Bahasa Banten bekerja sama dengan Toko Buku Gramedia di di Lotte Mart Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

Pada acara bertajuk Semesta Buku Gramedia yang menghadirkan pegiat literasi itu, Silvie bersama Pelestari Bahasa Daerah Tb Ahmad Fauzi Supri berbincang tentang Pemanfaatan Buku Anak Dwibahasa dalam rangka melestarikan Bahasa Daerah.

“Bahasa daerah sering dianggap tradisional dan tidak keren di kalangan anak muda.

Bacaan Lainnya

Produk terjemahan buku cerita anak dwibahasa dari Kantor Bahasa Banten memiliki peran strategis untuk melestarikan bahasa daerah,” ujar Sivie kepada Banten Raya, kemarin.

BACA JUGA : Tertipu Loker, Warga Cikande Jadi Operator Scammer di Kamboja

Silvie merupakan salah satu penulis cerita anak Dwibahasa di Kantor Bahasa Banten. Pada 2024, dirinya menerbitkan buku cerita anak berbahasa Jawa Banten berjudul ‘Dar, Der, Dor!’ (jenjang B1) dan ‘Ninis Ayun Mantuk’ (jenjang B 2).

“Saat ini sedang proses penyelesaian buku cerita anak Dwibahasa (bahasa Jawa Cilegon) jenjang C.

Saya hadir untuk bercerita tentang praktik baik pemanfaatan buku cerita anak Dwibawasa,” kata wanita yang telah 23 tahun mengabdi sebagai guru ini.

Silvie mengungkapkan, pada 2024 lalu dirinya masuk dalam 5 besar Lomba Inovasi Guru yang diselenggarakan BGP Banten.

BACA JUGA : BPJS Ketenagakerjaan Serang Serahkan Santunan Kematian Kepada Relawan SPPG Unyur

“Saya mengangkat kegiata P5 dengan materi tari Bandrong ing Cilegon. Salah satu kegiatannya, murid-murid membaca nyaring buku cerita anak bahasa Cilegon Silat Bandrong Bagus terbitan Kantor Bahasa Banten,” tuturnya.

Outputnya, lanjut Silvie, SDIT RJ Cilegon berhasil menerbitkan 6 buku antologi cerpen anak karya kelas 6 (1 kelas 1 buku) dengan tema Kebudayaan Banten.

“Saya juga pernah mengisi acara di Peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Read Aloud Cilegon, membacakan buku karya saya Ninis Ayun Mantuk.

Pernah mengisi di Pelita Raja Perpustakaan Daarul Ilmi membacakan nyaring buku yang sama,” ucap guru Bahasa Indonesia ini.

BACA JUGA : Tukin ASN Aman, Tukin PPPK Ngambang

Silvie mengatakan, pernah mengajak 6 rekan guru dan pustakawan perpustakaan Daarul Ilmi SDIT RJ Cilegon mengikuti Kampanye 2 Bahasa 1 Cerita dari Kantor Bahasa Banten pada September 2025 tentang tantangan membaca bersama anak-anak dengan buku pilihan dari koleksi produk penerjemah tahun 2023 yang lolos penilaian Pusat Perbukuan.

“Kami berhasil menyelesaikan tantangan 12 video membaca nyaring dan Perpustakaan Daarul Ilmi mendapat sertifikat penghargaan Pendekar Cendekia.

Di kelas, kami memanfaatkan buku cerira anak Dwibahasa sebagai buku bacaan pendamping pelajaran Bahasa Cilegon.

Alhamdulillah biarpun murid di sekolah kami mayoritas pendatang, tetapi antusiasme para murid untuk belajar sangat tinggi karena didukung buku cerita yang menarik,” paparnya.

BACA JUGA : Komunikasi Menu Jadi Kendala MBG di Kota Serang

Langkah tersebut, menurut Silvie, sesuai konsep “Trigatra Bangun Bahasa” yang berisi tiga pilar untuk pengembangan bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.

Para murid diajak untuk mengenal dan bangga berbahasa daerah sebagai bagian dari identitas dan pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Cilegon.

Di bidang literasi, Saya juga mengajak murid untuk menulis dan menerbitkan tulisan di newsletter SDIT RJ. Mulai 2022 mengadakan kelas menulis bersama murid kelas 6 dan menghasilkan 1 buku antologi cerpen,” kata Silvie.

Saya beruntung bergabung dengan SDIT RJ yang mendukung pengembangan diri guru dan muridnya. Bersama Kurikulum SIRAJA, guru-guru Yayasan Raudhatul Jannah berusaha mewujudkan murid dengan karakter SIRAJA (Santun, Inovatif, Resilie, Amanah, Jujur, Adaptif) sesuai perkembangan zaman,” pungkasnya. (danang)

 

 

Pos terkait