BANTENRAYA.CO.ID – Kembali terungkap kontroversi yang melibatkan kasus penganiayaan David Ozora, seorang siswa SMP.
Dikatakan bahwa ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, pernah didatangi oleh orang-orang yang berhubungan dengan pelaku penganiayaan, dengan tujuan agar kasus tersebut tidak diusut lebih lanjut.
Menurut laporan, Jonathan Latumahina pada saat itu ditemui oleh tiga orang yang diketahui terkait dengan kasus penganiayaan yang dialami oleh putranya.
Penganiayaan tersebut dilakukan oleh Mario Dandy, yang merupakan anak dari Pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Mario Dandy diduga melakukan penganiayaan karena mendengar bahwa pacarnya, Agnez Garcia, telah diganggu oleh David Ozora.
Tidak hanya Mario Dandy, tetapi penganiayaan terhadap David Ozora juga melibatkan seorang temannya bernama Shane Lukas.
Sebelum Jonathan Latumahina membuat laporan ke polisi, ia mengalami tekanan dari pihak pelaku untuk tidak mengusut kasus tersebut.
Mereka bahkan menawarkan uang sebanyak apapun agar kasus penganiayaan tersebut tidak dilanjutkan.
Selain itu, pihak pelaku juga mengajukan tawaran agar David Ozora dirawat di rumah sakit terbaik.
Jonathan Latumahina juga menjelaskan bahwa pihak pelaku terdiri dari tiga orang dengan tubuh yang besar dan kekar.
Mereka diduga berusaha meyakinkan Jonathan Latumahina sepanjang hari sebelum akhirnya ia membuat laporan ke polisi.
Informasi tersebut disampaikan kepada Aiman Witjaksono, yang membagikan video tersebut melalui akun TikTok @aimanwitjaksonoofficial.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menimbulkan pertanyaan mengenai upaya intimidasi yang dilakukan oleh pihak pelaku terhadap korban dan keluarganya.
Tindakan mengancam dan merayu yang dilakukan untuk mencegah pelaporan polisi merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Pihak berwenang diharapkan dapat menangani kasus ini dengan serius dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam penganiayaan tersebut bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Penegakan hukum yang adil dan transparan sangat penting dalam kasus-kasus kekerasan dan penganiayaan.
Selain itu, kasus ini juga menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap korban dan keluarganya.
Korban dan keluarga harus merasa aman dalam melaporkan tindakan kejahatan dan mendapatkan perlindungan hukum yang layak.
Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan investigasi menyeluruh terkait klaim intimidasi yang dilakukan oleh pihak pelaku.
Kasus ini juga harus menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menolak tindakan kekerasan dan tidak menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik.
Pemerintah dan lembaga terkait harus terus bekerja untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemecahan konflik dengan cara yang damai dan menghindari tindakan kekerasan.
Hanya dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang aman, adil, dan berkeadilan bagi semua individu.***