Banyak Anak Candu Gawai, Begini Tips Mencegahnya Menurut Bunda Paud Hany Seviatry Agustian

Bunda Paud
Bunda Paud Hany Seviatry berharap orang tua bisa hilangkan candu anak. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTEN RAYA – Bunda Paud alias Pendidikan Anak Usia Dini Hany Seviatry Agustian mengajak orang tua untuk membatasi penggunaan gawai pada anak.

Hal itu, karena sekarang gawai sudah bisa mengakses berbagai hal tanpa batas usia, sehingga menurut Bunda Paud Hany Seviatry Agustian harus ada pembatasan.

Termasuk juga kata Bunda Paud Hany Seviatry Agustian harus ada pengawasan soal konten yang dilihat anak-anak nantinya.

Bacaan Lainnya

Hany menjelaskan, penggunaan gawai tentu saja harus dibatasi untuk anak. Termasuk juga konten yang diberikan harus dibawah kendali orang tua.

“Peran orang tua terhadap controlling gawai sangat penting. Apalagi di era digital ini masuk ke kamar anak-anak melalui medsos. Ini tentu harus terus difilter,”.

BACA JUGA: PAUD Al Jabar Larangan Kramatwatu Gelar Tasyakuran Haflah Akhirussanah dan Pentas Seni

“Oleh semua orang tua. Aksesnya harus dikendalikan, penggunaanya harus dibatasi secara waktu,” katanya saat menjadi narasumber parenting Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Selasa 18 Juli 2023.

Hany menyampaikan, dunia sekarang tidak bisa dihindari dari kemajuan teknologi seperti gawai. Namun, tentunya sebagai anak maka konten yang diberikan harus pas.

Jangan sampai anak malah mengakses hal yang tidak semestinya, sehingga akan merusak mental dan moralitas anak.

“Tidak bisa dihindari kemajuan teknologi yang sekarang ada. Tapi tentunya ini bisa dibatasi, disesuaikan dengan usia konten yang diberikan. Artinya banyak hal positif dari gawai saat diberikan kepada anak,” ucapnya.

Sementara itu. Asisten Daerah (Asda) I Tatang Muftadi menyampaikan, keluarga sebagai garda terdepan pembentukan karakter anak perlu mengembangkan pola asuh atau pola interaksi yang edukatif dan efektif.

BACA JUGA: 3.000 Anak Unjuk Kebolehan dalam Pentas Seni PAUD se Kota Serang

“Yang namanya anak-anak sifatnya ingin serba tau masih ikut2an labil. Apa yang dicita-citakan melalui digitalisasi ini untuk meningkatkan daya kemampuan anak, wawasan anak, kecerdasan anak,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu wali murid Marjenah (38) mengaku, saat ini internet sering digunakan untuk metode pembelajaran.

Artinya tidak bisa dipungkiri jika penggunaanya sangat dominan.

“Waktu daring pakai HP, sekarang juga kalau ada tugas dari grup atau cari di internet. Saat ini paling bisa membatasi saja waktunya,” tuturnya.

BACA JUGA: 3.000 Anak PAUD Meriahkan Pelepasan dan Pentas Seni PAUD se Kota Serang

Kesulitannya, jelas Marjenah, karena sudah banyak anak kecil yang dibekali dengan gawai maka saat melihat temannya yang bermain pasti memaksa untuk meminta.

“Kadang memang harus dibujuk dengan lembut. Sebab, sekarang banyak anak kecil yang sudah bebas tanpa pengawasan memakai gawai,” pungkasnya.

Pos terkait