Penegak Hukum Dipandang Jadi Momok Menyeramkan: Guru Paud di Cilegon Malah Diminta Bersahabat dengan Jaksa, Begini Alasannya

Jaksa
Guru Paud diminta bersahabat dengan Jaksa. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Cilegon diminta bersahabat dengan penegak hukum, khususnya jaksa.

Hal itu, karena selama ini ada pandangan menakutkan dan momok menyeramkan jika berurusan dengan jaksa atau Kejaksaan.

Padahal, sebenarnya dan sudah seharusnya lebih bersikap manis supaya ada banyak infomasi saoal aturan yang diterima dari jaksa.

Bacaan Lainnya

Terutama soal tertib adminitrasi, transparansi penggunaan anggaran dan pemanfaafan keuangan sesuai perencanaan.

Terutama Paud dan TK karena menggunakan dana dari Biaya Oprasional Pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.

Sehingga bisa sesuai aturan dan perencanaan yang sudah ditentukan secara hukum.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Sulisa menyampaikan, tidak seharusnya menjadikan pandangan jaksa atau aparat hukum itu menyeramkan dan takut untuk berkoordinasi mendapatkan infromasi.

“Supaya tidak dipandang seram, supaya lebih manis dan humanis memberikan infromasi,” katanya, Jumat 25 Agustus 2023.

Padahal, lanjut Heni, dengan koordinasi dan komunikasi yang manis dan humanis, maka Paud dan TK malah mendapatkan infomasi bagaimana tertib adminitrasi, tranparan dalam pemanfaatan keuangan.

“Paud itu kan BOP dari APBN, sehingga dibutuhkan infomasi cara pengelolaan yang tertis adminitrask dan aturan. Lalu tranparan dan pemanfaatan keuangan sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan,” imbuhnya.

Selain dekat dengan kejasaan atau jaksa, para guru Paud tersebut juga mendapatka materi cara perencanaan berbasis data dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Selanjutnha nanti bicara perencanaan berbasis data karena untuk bisa menjamin mutu pendidikan sesuai kebutuhan. Lalu ada juga dari kementerian,” ujarnya.

Dengan adanya acara sahabar jaksa dan pembinaan, ujar Heni, diharapkan pendidikan anak usia dini di Kota Cilegon lebih berkualitas dan pengelolaan lebih transparan.

“Intinya semoga kualitas meningkat dan lebih transparan,” pungkasnya. ***

Pos terkait