Bantenraya.co.id – Bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany bakal mengalokasikan anggaran sebesar
Rp200 miliar per tahun untuk pembangunan jalan poros desa di Pandeglang jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Banten pada Pilkada 2024 mendatang.
Ia menjelaskan, anggaran yang ia sebut merupakan estimasi sementara hasil hitung-hitungan dirinya,
berdasarkan data jumlah jalan desa yang rusak di Pandeglang dan alokasi bantuan anggaran dari pemerintah pusat.
Partisipasi Pemilih Tinggi, Helldy Nilai Masyarakat Kota Cilegon Sudah Cerdas
“Undang-undang tentang jalan hadir dan disahkan. Ternyata pemerintah pusat, baik secara bantuan langsung maupun dana inpres bisa memperbaiki jalan di bawah,
begitupun dengan pemerintah provinsi,” kata Airin, usai menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Komunikasi Pengusaha Syariah (FKPS) Kabupaten Pandeglang, Selasa (25 Juni ) lalu.
Sejauh ini, ungkap Airin, dirinya mengaku konsen terhadap kondisi infrastruktur yang ada di Pandeglang.
Berdasarkan hasil lawatannya ke sejumlah kecamatan di Pandeglang, ia menilai anggaran Rp 200 miliar yang ia janjikan, setidaknya bisa memperbaiki hingga 80 persen jalan desa.
Sampah Liar Numpuk di Badamusalam Sawah Luhur Kasemen Kota Serang
“Estimasi asumsi untuk kita bisa selesaikan diatas 80% maka kita menyiapkan anggaran sekitar kurang lebih 200 miliar,” ungkapnya.
Dijelaskan Airin, meski kondisi infrastruktur di Pandeglang cukup memprihatinkan, dirinya tentu tak bisa
menyalahkan begitu saja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang karena memang kemampuan fiskal Pandeglang sangat kecil sehingga mengganggu proses pembangunan.
“Kalo sekarang kan dari provinsi ada bantuan pembangunan jalan 200 meter.
Cangkang Ketupat Lebaran Idul Adha
Itu kan sayang kalo cuma 200 meter, 200 meter, kenapa tidak misalnya di sekaliguskan, dalam arti kita selesaikan dalam waktu 5 tahun,” jelasnya.
Selain pembangunan infrastruktur jalan desa, salah satu hal lain yang disorot oleh Airin yaitu memaksimalkan
potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari industri pariwisata dan pertanian.
Lagi-lagi, Airin menilai permasalahan tak maksimalnya industri-industri potensial tersebut ialah keterbatasan akses.
Jalan Berlubang Ditambal Bongkahan Puing Bangunan
“Industri pariwisata bisa berkembang adalah dengan mendorong akses ke daerah destinasi wisata.
Contohnya dengan membuat infrastuktur jalan yang baik ataupun membuat jalan yang lebih dekat,” katanya. (aldi)