Airin Soroti Pentingnya Sinergi Pemprov dengan Kabupaten Kota

Airin Soroti Pentingnya Sinergi Pemprov dengan Kabupaten Kota
Airin Rachmi Diany (Bakal Calon Gubernur Banten)

Bantenraya.co.id- Harmonisasi antaran pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten/kota dianggap penting untuk mensinergikan berbagai persoalan pembangunan di Banten.

Demikian dikatakan bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany saat berkunjung ke Graha Pena Radar Banten, Kamis (12 september 2024).

Menurut Airin, sejauh ini komunikasi antara Pemprov dengan daerah belum terjalin harmonis.

Bacaan Lainnya

“Pemprov itu kan perwakilan pemerintah pusat di daerah dan sebagai koordinator di delapan kabupaten dan kota.

Baca Juga : Sampah dari Serang dan Tangerang Bebas Masuk, DLH Pandeglang Akui Komersilkan TPA Bangkonol

Koordinasi dan komunikasi itu mudah diucapkan, tapi pengalaman saya, karena saya pernah jadi Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) seringkali

kita tidak mendapatkan komunikasi yang maksimal dengan Pemprov Banten,” kata Airin, Kamis (12 september 2024).

Ia menyadari hal tersebut terjadi karena ada berbagai keterbatasan.

“Namun yang paling penting adalah tugas provinsi itu selalu lebih aktif dan proaktif terhadap kabupaten kota untuk bisa melakukan monitoring dan

Baca Juga : Pembatas Jalan Rusak

evaluasi terhadap program kegiatan agar bisa terlaksana sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” ucapnya.

Jika reformasi birokrasi berhasil dilakukan, Airin meyakini pembangunan di tiap daerah akan lebih terarah dengan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.

Seperti di Kabupaten Lebak dan Pandelang, kata Airin, kedua daerah itu kaya akan potensi sumber daya alam (SDA) nya yang dapat dioptimalkan untuk industri pariwisata atau bahkan ketahanan pangan.

Guna mendukung sektor tersebut, dirinya akan berfokus membangun sarana infrastruktur jalan poros desa di sana.

Baca Juga : Pembangunan Infrastruktur Dasar Batch I IKN Selesai Tahun Ini, Kementerian PUPR Tuntaskan Tahap II Tahun Depan

“Dan Serang dengan kemandirian pertaniannya, akan dapat menjadi lumbung beras. Sehingga nanti di sana akan ada hilirisasi pertanian di beberapa kawasan tertentu,” jelasnya.

Selain itu, politisi Golkar ini mendorong akan adanya link and match antara sektor pendidikan dengan dunia industri di Provinsi Banten.

Link and match diperlukan guna meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan kerja, usaha serta industri di tanah jawara ini.

Mantan Walikota Tangerang Selatan ini menuturkan, Banten masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) utama yakni perihal penganguran.

Baca Juga : Andra Soni-Dimyati Menyapa Pendukungnya Usai Daftar ke KPU Banten

Yang mana, tingkat penganguran terbuka (TPT) di Banten sangatlah tinggi bahkan menjadi juara nasional.

Dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Provinsi Banten mencapai 424,69 ribu orang atau sekitar 7,02 persen per Februari 2024.

Jumlah tersebut jauh di atas angka rata-rata nasional yakni 4,82 persen per akhir Februari 2024.

Kondisi saat ini, kata Airin, sektor pendidikan yakni sekolah-sekolah belum dapat secara maksimal menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang optimal, sehingga angka penyerapan tenaga kerjanya menjadi rendah.

Baca Juga : Petani di Kasemen Kota Serang Minta Bantuan Pemerintah Karena Padinya Mati

“Rata-rata lama sekolah itu minimal 12 tahun, tapi kita jangan hanya mengejar rata-rata lama sekolah. Makanya kenapa saya dorong agar ada peningkatan kualitas pendidikan,

misalnya SMK kita udah lihat ternyata kejuruan SMK yang hari ini tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan,” kata Airin.

Maka dari itu, jika terpilih menjadi Gubernur Banten periode 2024-2029 nanti, dirinya akan membuat suatu program vokasi guna peningkatan kualitas pendidikan di Banten.

Sekolah vokasi itu bisa dilakukan dengan pemanfaatan aset milik Pemprov Banten yaitu Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada di Serpong.

Baca Juga : Mahasiswa UPG Gelar Seminar Kewirausahaan Berbasis Digital

Menurut Airin, BLK itu perlu dimaksimalkan lagi guna menciptakan para tenaga kerja yang dapat langsung diserap oleh dunia kerja.

“Nanti kita lihat kebutuhan di Tangerang Raya ini apa, nanti kita sesuaikan latihan kerjanya,” ucapnya.

Peningkatan kualitas ini dapat dipadukan dengan pihak swasta, sebab menurut Airin, pihak swasta pun akan senang jika mendapatkan SDM seperti yang mereka butuhkan.

“Jadi tinggal komunikasi dan koordinasi dengan pengusaha, terus kita menyiapkan SDM nya. Sehingga pada saat ada pembukaan laporan kerja, maka akan diprioritaskan masyarakat sekitar situ,” ungkapnya.

Baca Juga : Sanuji Sebut Lebak Tak Terurus dan Butuh Perubahan

Dengan begitu tidak ada lagi alasan pengusaha menolak, masyarakat disekitar perusahaannya karena persoalan skill dan kemampuan dari masyarakat itu sendiri.

“Maka di situlah pentingnya hadir pemerintah untuk memberikan skill, melalui BLK atau sekolah advokasi,” katanya.

Namun yang lebih penting, lanjut Airin, adalah untuk menumbuhkan dan mendukung para pengusaha-pengusaha muda atau pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk terus berkembang.

“Tadi saya ke kota Serang ada pelaku UKM makanan, ternyata dia bisa menciptakan lapangan kerja, 15 orang.

Baca Juga : Uang Nasabah Bank Banten Rp6,1 Miliar Dipakai Judi Online

Kenapa kita tidak dorong mereka (pelaku UKM,-red) tentang dalam urusan permodalan, urusan marketing atau pemasaran sehingga akan tumbuh para pelaku UKM di Banten,” terangnya.

Lebih jauhnya, Airin menyebut berbagai program yang bertujuan untuk mengentaskan angka penganguran di Banten ini perlu di komunikasikan dan di koordinasikan antara Pemprov dengan Pemda.

Katanya, komunikasi harus dilakukan secara harmonis, agar tujuan bersama dapat tercapai.

Dalam kunjungan tersebut, kedatangan Airin disambut Direktur Radar Banten Grup, Mashudi, Pemimpin Redaksi Radar Banten, Delfion Saputra,

Baca Juga : Potret Rizky Juniansyah Keliling Kota Serang

Redaktur Pelaksana Radar Banten Aditya Ramadhan, Kepala Biro Radar Banten Tangerang, Agung S Pambudi.

Turut hadir juga General Manajer Banten TV Rahmad Hidayat, General Manajer Banten Raya Fikri Hilman, General Manajer Tangerang Ekspres Rudi Susanto.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmirgasi (Disnakertrans) Banten Septo Kalnadi mengakui jika link and match di Banten belumlah ada.

“Jujur, link and match di kita kan belum ada. Bukan belum berjalan, tapi belum ada,” ujar Septo.

Baca Juga : HUT Ke-17 Tahun Kota Serang Masih Banyak PR

Dikatakannya, link and match ini adalah penyediaan SDM pada sektor pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.

“Itu di sektor pendidikan formalnya, di sektor pendidikan vokasinya kita sudah bekerjasama dengan forum forum HRD untuk melakukan pelatihan di BLK. Tapi kan kebutuhan industri ini seiring waktu terus berubah,” tuturnya.

Contohnya, para peserta BLK yang pada pelatihannya ini berlatih menggunakan mesin jahit satu jarum, namun setelah lulus, mereka dihadapi oleh kondisi yang mengharuskannya menggunakan dua atau tiga jarum.

“Lulusan kita itu sudah ditunggu-tunggu oleh industri, walaupun tadi kita hanya punya mesin yang satu jarum. Tapi lulusan tadi itu tinggal menyesuaikan dengan mesin tiga jarum yang dipakai ditempat kerjanya,” katanya. (suf/air)

Pos terkait