BANTENRAYA.CO.ID – Aksi Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar yang menyiram tanaman di taman belakang gedung DPRD Provinsi Banten mencuri perhatian karena tingkahnya yang tidak biasa.
Bagaimana tidak, Al Muktabar yang merupakan orang nomor satu di Pemprov Banten itu, atas kemauannya sendiri menyiram tanaman di halaman DPRD Provinsi Banten.
Aksi Al Muktabar menyiram tanaman ini tentu saja membuat heboh orang-orang yang ada di sekitar gedung wakil rakyat tersebut. Ada yang memuji dan ada yang mencaci.
Seperti diketahui, aksi siram tanaman di bagian belakang gedung DPRD Provinsi Banten ini pertama kali dilakukan Al Muktabar pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Saat itu, Al Muktabar tiba di gedung DPRD Provinsi Banten untuk menghadiri rapat paripurna.
Setelah turun dari mobil, tiba-tiba Al Muktabar mengambil selang yang ada di taman dan menyemprotkan air dari dalam selang tersebut ke tanaman yang ada di depan pintu masuk ruang paripurna DPRD Provinsi Banten.
Kebetulan, tanam itu baru dibangun berbarengan dengan renovasi besar-besaran gedung DPRD Provinsi Banten.
BACA JUGA : Polda Banten Kunjungi KPU Provinsi Banten
Keesokan harinya, pada Kamis, 12 Oktober 2023, Al Muktabar kembali melakukan aksi siram tanaman di gedung DPRD Provinsi Banten.
Kali ini Al Muktabar juga datang karena akan menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Banten. Al Muktabar memang selalu datang lebih awal sebelum rapat paripurna dimulai.
Namun, rapat tersebut biasanya selalu molor lantaran jumlah anggota DPRD Provinsi Banten yang kerap tidak memenuhi kuorum sehingga rapat sering ngaret dari jadwal yang sudah ditentukan.
Menanggapi aksi nyentrik Al Muktabar ini, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Ahmad Jazuli Abdillah mengatakan, apa yang dilakukan oleh Al Muktabar itu adalah sesuatu yang tidak biasa bagi seorang kepala daerah.
BACA JUGA : Festival Budaya Surosowan akan jadi Event Tahunan
Apalagi, bila melihat dari psikologis Al Muktabar yang menurutnya tidak mencerminkan orang yang semacam itu.
“Kecuali kalau Pak Al memang orangnya enggak betahan lihat sesuatu yang berantakan, misalnya. Kan ada orang yang semacam itu,” katanya.
Meski demikian, Jazuli mengaku tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan oleh Al Muktabar. Pun bila Al Muktabar meniatkannya sebagai pencitraan.
Jazuli hanya menitipkan pesan untuk Al Muktabar bahwa sikapnya yang gercep alias gerak cepat terhadap kondisi tanaman yang kering sehingga langsung disiram agar tidak mati itu seharusnya juga diterapkan pada penyelesaian persoalan lain yang lebih luas di Provinsi Banten.
Dengan demikian, maka akan ada kesesuaian antara apa yang dilakukan Al Muktabar di depan dan belakang panggung politik.
BACA JUGA : Begini Imbauan Walikota Cilegon Helldy Agustian Soal Kasus Keracunan Massal di SDN Kependilan
“Kita berharap gercepnya Pak Al Muktabar menyirami tanaman yang kering itu juga berlaku saat beliau menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Banten yang lebih besar,” ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Ikhsan Ahmad mengatakan, Al Muktabar patut dipuji karena mau menempatkan diri sebagai “orang biasa” yang peduli pada hal-hal yang kecil.
Padahal, Al Muktabar adalah “orang besar” yang juga dikelilingi persoalan-persoalan besar.
“Namun sayangnya beliau juga tidak bisa membenahi persoalan-persoalan besar dengan kapasitas besar sebagai Pj Gubernur Banten, dan yang lebih miris lagi beliau juga tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kecil dengan kapasitas besar beliau sebagai Pj Gubernur Banten,” tegas Ikhsan Ahmad.
“Kesimpulannya, nampaknya beliau tak butuh kapasitas apa pun untuk menjadi pejabat karena ia terbiasa dengan keasyikan sendiri yang tak ada hubungannya dengan persoalan rakyat,” katanya.**