Apem Panggang Bintaro, Tawarkan Inovasi Rasa Apem Berbentuk Surabi

Apem panggang Bintaro yang berlokasi di Pasar Modern BSD (Foto Kiriman: Apem Panggang Bintaro)
Apem panggang Bintaro yang berlokasi di Pasar Modern BSD (Foto Kiriman: Apem Panggang Bintaro)

BANTENRAYA.CO.ID – Apem panggang merupakan jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Timur dan diminati oleh masyarakat khususnya orangtua.

Di Bintaro, Tangerang Selatan, apem panggang ditawarkan dengan unik dari segi rasa dan bentuk. Bentuknya yang mirip dengan surabi namun rasanya tetap apem.

“Itu sih saya bilangnya fushion ya antara apem sama serabi. Jadi kalau mau dibilang surabi tapi teksturnya apem. Tapi kalau mau dibilang apem, bentuknya kayak surabi. kalau ngomongin rasa ya berada di tengah-tengahnya,” kata Muhammad Kassa Yakhuza, Pemilik Apem Panggang Bintaro kepada Banten Raya, Rabu (27/4).

Ia mengaku sempat mengalami kesulitan saat pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun 2020. Namun, setelah berjuang selama satu setengah tahun, ia berhasil membuka kembali usahanya pada Mei tahun lalu.

BACA JUGA: Menjadi Incaran Saat Lebaran, Penjual Bakso Untung Rp1.5 Juta Sehari

“Kalau dari apem pangganya sendiri sebuah semangat baru yang dirasa, lahir pasca covid sendiri itu semangat baru. Kalau dari konsumen sendiri, ada transisi dari Covid ke yang ke pasar langsung,” ucap Yayas sapaan akrabnya.

Dalam 6 bulan, Yayas sudah membuka tiga cabang Apem Panggang yang berlokasi di Granada Square BSD, Pasar Modern BSD, dan Pasar Lapan Alam Sutra.

Apem Panggang Bintaro paling banyak diminati oleh konsumen yang berusia 30-40 tahun ke atas yang memang sering mengunjungi pasar setiap harinya.

Apem Panggang Bintaro dijual dengan harga Rp4500 per buah dan memiliki dua varian rasa, original dan nangka.

BACA JUGA: Pantai Anyer Ramai, Penjual Baju Pantai Raup omzet Rp40 Juta Dalam Sehari

“Sekarang sih cuman ada original sama nangka aja, mengingat memang 2 varian itu yang banyak diminati dan paling simpel dibuat. Mungkin karena konsumennya yang umur 30-40 tahun ke atas yang kurang suka lagi tuh kayak coklat, keju, yang manisnya terlalu kuat,” jelas Yayas.

Setiap hari di satu gerai Apem Panggang miliknya terjual sekitar 200-250 buah Apem Panggang.

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Apem Panggang adalah tepung beras, telur, sedikit terigu, dan santan.

“Pertama teksturnya berserat, ada sedikit rasa santen dan ada sedikit rasa gurih dan ada sedikit asem. Itu apem biasanya begitu,” ujar Yayas.***

 

Pos terkait