BANTENRAYA.CO.ID – Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara dan Terminal Tangki Timbun atau APT3 Banten menggelar pelatihan bersama penanganan ancaman di laut di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Kamis, 25 Mei 2023.
Segala bentuk ancaman dan gangguan berpotensi terjadi di Pelabuhan atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri atau TUKS.
Ancaman yang dapat terjadi sewaktu-waktu berupa keamanan, kebakaran hingga pencemaran laut.
Kegiatan pelatihan bersama meliputi International Ship dan Port Facility Security atau ISPS Code, pelatihan penanganan kebakaran dan tumpahan minyak di laut.
BACA JUGA:RANS Nusantara FC Kepincut Stadion Gelora Geger Cilegon Jadi Homebase
Ketua APT3 Banten Herman Surya Atmaja mengatakan, pelatihan ISPS Code, pelatihan penanganan kebakaran dan tumpahan minyak yang digelar sebagai pemenuhan aturan yang berlaku.
Aturan-aturan tersebut yang wajib dipenuhi diantaranya aturan tentang ISPS Code, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 tahun 2003 tentang Pemberlakuan ISPS Code di Indonesia, Permenhub Nomor 58 Tahun 2013 tentang penanggulangan pencemaran di perairan dan pelabuhan dan aturan lainnya.
“Pada dasarnya kita ingin comply dengan aturan pada Kementerian Perhubungan. Yaitu dari ISPS Code, (penanganan) ada kebakaran, itu kita semuanya bisa comply dengan aturan-aturan tersebut,” kata Herman ditemui di Pelabuhan Indah Kiat.
Sementara, General Manajer Pelabuhan Indah Kiat Merak, Johannes Joko mengungkapkan hal yang sama. PT IKPP Merak Port bagian dari APT3 Banten.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Inspeksi Kota Cilegon Tunggu Izin Kementerian PUPR
Pelatihan digelar untuk memenuhi aturan yang berlaku.
Di mana, output pelatihan tersebut dapat dijadikan acuan bagi perusahaan yang menjadi anggota APT3 Banten dalammenanggulangi ancaman yang terjadi.
“Pada hari ini, kita bersama APT3 mengadakan exercise untuk comply pemenuhan ISPS code. Tujuan dari pelatihan ini agar masing-masing perusahaan siap menanggulangi segala ancaman baik dari darat maupun laut terhadap fasilitas pelabuhan yang mereka miliki masing-masing,” katanya.
Johannes mengatakan, ada sebanyak 20 perusahaan yang merupakan anggota APT3 Banten terlibat dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA:27 Kendaraan Jadi Korban Kebakaran KMP Royce 1, Berikut Rinciannya
Kegiatan juga turut diikuti dari Lanal Banten, Polairud Banten, KSKP, Tim Pemadam Kebakaran dan instansi lainnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat dilakukan secara terus menerus.
Agar saat terjadi ancaman, perusahaan dapat sigap dan langsung melakukan penanganan.
“Diharapkan dari latihan ini, kita masing masing siap sehingga di suatu saat nanti bilamana terjadi ancaman, kita sudah siap menghadapinya,” pungkasnya.***