Begini Cara Teknologi AI Berubah Jadi Mimpi Buruk bagi Para Pengguna Media Sosial

teknologi AI
Video kampanye tentang bagaimana teknologi AI bisa menjadi mimpi buruk pengguna medsos. (Foto: Instagram @daudkurnia)

BANTENRAYA.CO.ID – AI atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang tahap perkembangannya melejit dengan sangat cepat.

Dan teknologi yang memanfaatkan AI bisa saja menjadi bumerang untuk para pengguna media sosial.

Terdapat satu video kampanye tentang AI yang cukup menakutkan bagi siapa saja yang aktif di dunia media sosial.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @daudkurnia, dan merupakan video kampanye yang diserukan oleh Detsche Telekom and Creative Agency Adam & Eve Berlin.

Isi video yang lumayan panjang tersebut menunjukkan kemampuan Deepfake (salah satu produk AI) dalam memalsukan identitas seseorang.

Tujuan dari video tersebut adalah untuk mewaspadai tiap orang tua tentang penyalahgunaan identitas/data yang bisa diambil hanya lewat internet.

BACA JUGA: 7 Situs Kuliah Online Gratis untuk Kamu Upgrade Skill Dimana Saja dan Kapan Saja

Dalam caption unggahan video tersebut juga berisi motivasi untuk memberitahu dan menyadarkan banyak orang bahwa AI akan semakin mudah untuk disalahgunakan.

Dan orang yang bisa menjadi sasaran empuk dari penyalahgunaan teknologi tersebut tentunya orang-orang yang tidak aware tentang hal tersebut.

Isi Video Kampanye Tersebut

Video tersebut menampilkan bahwa anak-anak bisa menjadi target dari penyalahgunaan teknologi AI.

BACA JUGA: 6 Jurusan Kuliah IPA yang Sangat Langka Namun Tinggi Peminat

Unggahan yang telah mendapat lebih dari seribu likes tersebut mengisahkan sepasang orang tua yang gemar mengunggah foto putrinya, Ella.

Kemudian ketika pasangan orang tua tersebut sedang di bioskop, mereka mendapati cuplikan seorang wanita dewasa yang merupakan hasil deepfake dari foto putrinya yang diunggah di medsos mereka.

Ella versi dewasa tersebut berpesan kalau apa yang dibagikan secara online akan menjadi jejak digital.

BACA JUGA: 6 Desain Masjid Modern dari Seluruh Dunia, Desain Futuristiknya Bisa Buat Betah Sholat di Sana

Kemudian teknologi AI memiliki kemampuan memanipulasi data hanya dari suara dan foto.

Hal yang menakutkan adalah ketika data tersebut dijadikan bukti atas tindak kriminal yang tidak pernah dilakukan, atau mengubah nominal di kredit.

Pesan di akhir cuplikan tersebut adalah Ella meminta kedua orang tuanya untuk dapat melindungi privasi digitalnya.

BACA JUGA: 6 Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Sholat dan Tidak Membatalkan Sholat

Komentar Warganet

Beberapa warganet juga meninggalkan komentar di postingan video tersebut.

@adamothy berkata, “Waduh, awalnya pengen buat IG si kecil, untuk upload foto2 supaya jadi kenangan, tapi setelah lihat ini, jadi mikir2 deh.”

@daudkurnia juga ikut merespon komentar tersebut, “Mungkin bisa diprivate, brother, yang memang hanya orang tua yg tau, jika sudah dewasa dan punya kematangan emosional bru bisa diserahkan ke si anak.”

BACA JUGA: Dampak Vape pada Kesehatan, Apakah Masih Lebih Aman daripada Rokok Konvensional?

@ruzaqir berkomentar dengan emoji tertawa, “Btw teknologi ginian nyata loh, bukan hoax2. Kerjaan gw salah satu berhubungan dengan ini.”

Sementara itu @stefanibudi berkomentar, “Susah juga ya.. sekarang bahkan lembaga formal dan informal pun post wajah anak anak kami di sosial media mereka bahkan tanpa seizin kami orang tua.”

Teknologi AI memang belakangan ini sudah menampakkan keunggulannya, meski tidak untuk tujuan yang menyeramkan seperti di video kampanye tersebut, yang bisa juga disaksikan di sini.

BACA JUGA: Hindari 4 Faktor Berikut Jika Tidak Ingin Anak yang Membantah Orang Tua

Namun teknologi AI semacam itu belakangan ini biasa dipakai untuk hiburan, seperti suara Presiden Jokowi yang menyanyikan lagu ‘Komang’.

Atau beberapa cuplikan film yang wajah dan suaranya diubah dengan wajah dan suara aktor lain.

Meski begitu, memang tidak ada salahnya untuk lebih berhati-hati dalam bermedsos di era berkembangnya teknologi AI.

BACA JUGA: 4 Tips Menjadi Pendengar yang Baik, Rahasia untuk Hubungan Kalian Makin Langgeng

@m.yudi.ardhi berkata, “Tenang bro, ini cuman ancaman buat orang yang berduit. Yg masih banyak cicilan kaya kita mah gak akan diincer wkwkwk.”

Namun @daudkurnia merespon, “Kata siapa? Orang berduit malah gampang nyewa pengacara. Yg banyak cicilan mah kena sasaran tambah frustasi.”

Video kampanye tersebut bisa mengajarkan kalau siapa pun bisa menjadi korban dari penyalahgunaan teknologi AI.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tiap orang harus sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh teknologi AI supaya bisa menjaga orang tersayang dari malapetaka yang dapat menimpa mereka di masa depan.***

Pos terkait