SERANG, BANTEN RAYA- Proses pembangunan Jembatan Bogeg di Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang sedikit terhambat akibat cuaca yang kurang bersahabat. Akibat cuaca buruk tersebut, pihak pelaksanaan terpaksa menunda pekerjaan pengangkatan box girder jembatan.
Pekerjaan pengangkatan box girder Jembatan Bogeg sendiri akan dilakukan di KM 69+200 hingga KM 69+400 ruas Tol Tangerang-Merak. Awalnya, pekerjaan itu akan dikerjakan pada 1 hingga 8 November 2021 setiap pukul 00.00-05.00. Namun terkendala cuaca curuk.
General Affair PT Pembangunan Perumahan (PP) Surya mengatakan, pihaknya melakukan penjadwalan ulang pengangkatan box girder pembangunan Jembatan Bogeg. Hal itu terpaksa dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.
“Belum, kita ada reschedule karena kebetulan cuacanya lagi agak hujan. Kemungkinan nanti (dimulai) di tanggal 5 November, kemungkinan ya,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (3/11).
Ia menjelaskan, terkait penjadwalan ulang tersebut telah dikomunikasikan dengan Polda Banten dan Polres setempat. Hal itu dilakukan agar ada tindakan lanjutan agar arus lalu lintas bisa tetap berjalan lancar. “Kemarin saya di Polda dan Polres menyampaikan itu, bahwa kita reschedule,” katanya.
Disinggung jika pengangkatan box girder dilakukan pada 5 November, maka pekerjaan itu diperkirakan bisa selesai pada 12 November. “Kurang lebih begitu,” ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, bahwa pihaknya terus berupaya merampungkan pembangunan Jembatan Bogeg sesuai target.
“Proyek monumen, ini Jembatan Bogeg dengan anggaran Rp165 miliar. Bulan Desember awal kita sudah buka untuk soft launching walaupun nanti belum selesai,” ujarnya.
Ia menuturkan, Jembatan Bogeg nantinya akan disulap dari yang awalnya hanya dua lajur menjadi 8 lajur. Selain itu, nantinya jembatan memiliki panjang 78 meter dengan lebar 33 meter. “(Jembatan yang lama) dibongkar. Dibongkar kalau yang ini (jembatan baru) sudah bisa digunakan. Jadi dibongkar Desember,” katanya.
Arlan menjelaskan, dibongkarnya jembatan lama dikarenakan nantinya pihaknya akan membuat lajur putar balik di bawah Jembatan Bogeg yang baru. “Di bawah jembatan ada jalan untuk putar balik. Lahan sudah aman, selesai semua,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Departemen CSR dan Humas ASTRA Tol Tangerang-Merak Uswatun Hasanah menekankan, agar pelaksana proyek bisa benar-benar memperhatikan aspek keselamatan selama pelaksanaan pekerjaan. Baik untuk yang melintasi tol maupun lingkungan sekitar.
Salah satunya adalah pemasangan rambu-rambu di ruas tol yang sudah terpasang satu kilometer dari lokasi pengerjaan.
“Pastinya kita akan intensif imbauannya pada saat pelaksanaan nanti. Menyiagakan petugas patroli, rescue, ambulance dan derek untuk membantu PJR (Patroli Jalan Raya) menjaga kelancaran dan keamanan lalin,” ungkapnya.
Antisipasi perlu dilakukan, lanjut dia, karena kendaraan yang melintas di jalur tersebut cukup banyak. Sehingga perlu dipastikan agar lalu lintasnya tetap lancar. “Rata-rata 300 sampai 800 kendaraan per jamnya,” tuturnya. (dewa/rahmat)