SERANG, BANTEN RAYA- Komandan Korem 064/ Maulana Yusuf Brigjen TNI Tatang Subarna yang menyebut dirinya sendiri sebagai “Abah” mengaku tidak asing dengan Banten. Sebab sejak kecil dia dibesarkan di Banten. Karena itu, ketika secara resmi diangkat menjadi Komandan Korem 064/ Maulana Yusuf, dia seperti tidak sedang berada di daerah asing melainkan serasa sedang pulang kampung.
“Saya datang ke Banten ini saya bukan orang baru. Saya Dateng ke Banten ini pulang kampung. Abah pulang kampung,” kata Tatang saat lepas sambut Komandan Korem 064/ Maulana Yusuf dari Brigjen TNI Yunianto kepada Brigjen TNI Tatang Subarna di Makorem 064/ Maulana Yusuf, Senin (12/9/2022).
Tatang yang berasal dari Jawa Barat ini mengaku ketika kecil dibesarkan di daerah Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten. Saat itu, ayahnya adalah seorang Babinsa di Koramil Waringinkurung. Tatang yang merupakan “urang Sunda” ini kerap disapa “Abah” oleh jajaran di bawahnya. Abah sendiri merupakan bahasa Sunda yang artinya ayah.
“Ayahanda saya seorang Babinsa berpangkat sersan mayor pensiun tahun 1984,” katanya.
Karena pulang kampung, kata Tatang, maka tugas yang akan dilakukannya adalah bagaimana membangun dan memajukan kampung halaman setelah sekian lama ditinggalkan. Karena itu, bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama-sama menciptakan agar Banten menjadi wilayah yang aman, kondusif, dan membahagiakan. Dia mengaku sadar tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan mimpi tersebut.
“Karena itu, Korem yakin dan percaya tidak bisa melakukannya sendiri tapi membutuhkan pihak lain, termasuk tokoh masyarakat,” katanya.
Tatang menyatakan, tugas dirinya sebagai pimpinan di Korem 064/ Maulana Yusuf adalah hanya 2, yaitu memelihara dan meningkatkan kemampuan serta menjaga moral prajurit. Karena itu bila ada prajurit yang memiliki kemampuan dan moral yang rendah, maka itu adalah tanggung jawabnya untuk meningkatkannya.
Tatang juga mengatakan, TNI sebagai anak kandung rakyat hendaknya tidak hanya menjadi jargon. Melainkan harus tercermin dalam sikap seorang prajurit TNI. Caranya adalah dengan menghargai rakyat.
Dalam kesempatan itu, Danrem juga menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyatakan bahwa saat ini TNI sedang tidak solid. Tatang menyatakan dengan tegas, saat ini Matra Darat, Laut maupun Udara tidak ada masalah dan semuanya solid terutama di Banten.
“Darat, Laut dan Udara di Banten tidak ada masalah. Saya yang berada di ujung barat pulau Jawa menegaskan TNI solid tidak ada masalah,” kata Tatang.
Tatang menilai, adanya pihak yang mengatakan bahwa TNI sedang tidak solid membuktikan bahwa mereka hanya ingin mengadu domba antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Padahal, tidak ada masalah apa pun pada keduanya.
“Makanya ada yang mengatakan tokoh politik kalau TNI tidak solid hanya mencari-cari saja. Kita solid. Bangga rakyat manakala melihat TNI solid,” katanya.
Brigjen TNI Tatang juga dengan tegas menyampaikan kepada masyarakat bahwa TNI khususnya di wilayah Banten solid baik Angkatan Darat, Laut maupun Udara
“Ada tuh tokoh yang mengatakan bahwa TNI itu tidak kompak. TNI itu gerombolan. Ooo jangan main-main. Kami terus terang dikatakan seperti gerombolan itu. Aduh. Buktinya TNI itu kompak.
TNI angkatan darat, laut, dan udara kompak. Kita tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Yunianto yang merupakan Danrem 064/ Maulana Yusuf yang sebelumnya yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Madya Bidang Tanas Lemhanas mengaku banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat selama menjadi Danrem. Dia bersyukur selama menjalankan tugas tercipta hubungan yang baik di antara Forkopimda. (tohir)