Istri Pejabat Diminta Pahami IT

12 Istri Pejabat Diminta Pahami IT
PELATIHAN IT: Suasana para ibu-ibu pejabat dan ASN dalam pelatihan IT dan Seminar Keperibadian, Senin (28/11)

CILEGON, BANTEN RAYA – Puluhan ibu-ibu pejabat dibekali pelatihan tentang informasi teknologi atau IT. Hal itu dilakukan agar paham dan tidak terjebak aplikasi ilegal seperti pinjaman online (Pinjol), pornografi, investasi bodong  dan aplikasi negatif lainya yang ada media sosial (Medsos) maupun laman ilegal.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Cilegon Diah Monalisa Maman menyatakan, saat ini ibu-ibu DWP harus cerdas dalam menggunakan aplikasi yang ada dalam gawai. Pasalnya, banyak aplikasi penyedia hal ilegal dan negatif yang disajikan.

“Misalnya Pinjol, jangan sampai karena hanya mengklik saja akhirnya terjebak. Nanti malah merugikan dan bahkan ada yang bunuh diri karena terjerat Pinjol. Ini harus dipahami,” katanya saat pelatihan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon, Senin (28/11).

Istri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin ini meminta penggunaan aplikasi dan media sosial bijak. Pasalnya, hal tersebut juga nantinya akan merugikan diri sendiri dan keluarga.

“Bagaimana kami juga sampaikan ada banyak aplikasi dan jenisnya yang tidak bermanfaat, malah cenderung merusak. Hal ini harus dipahami oleh istri ASN dan juga ASN itu sendiri,” ujarnya.

Untuk seminar kepribadian, papar Diah, pihaknya berharap sebagai istri pejabat atau ASN mampu bersikap elegan, sopan terhadap sesama atau bawahan suami dan dirinya sendiri. Hal itu penting menjadi bagaian dari akhlak dan pergaulan sosial.

“Kami ingin semua ASN perempuan dan istri pejabat juga cerdas dalam menjaga sikap, berprilaku baik dan sopan kepada semuanya, termasuk bawahan. Bahkan saat menyampaikan status dan lainnya di medsos,” ujarnya.

Sementara itu, Pemateri Pelatihan IT Dedi Juniansha mengungkapkan, kebanyakan dari perempuan adalah orang yang dekat dengan gawai. Namun, enggan untuk memahaminya, sehingga banyak yang terjebak dalam aplikasi ilegal yang itu sangat berbahaya terhadap darta, hingga merugikan diri sendiri.

“Misalnya Pinjol ilegal, itu banyak data kita yang diambil, sehingga malah itu alan merugikan. Termasuk, juga aplikasi ilegal seperti pornografi dab lainnya akan sangat merugulikan, sehingga kami sampaikan bagaimana untuk mengantisipasinya,” ungkapnya.
Dedi menambahkan, ada beberapa referensi aplikasi keuangan lebih aman, bisa dilihat dari perizinan dan harus dicek secara detail kondisi dan adminitrasinya.

Termasuk juga, platform digital lainnya harus dipagami bagaimana cara memhaminyanya.

“Minimal ada alarem yang bisa diketahui dan membedakan mana aplikasi ilegal dan mana yang resmi. Untuk itu butuh pengetahuan. Sebab, sekarang banyak ribuan aplikasi yang menawarkan bermabai invetasi dan lainnya yang menggiurkannpadahal malag tertipu,” pungkasnya. (Uri)

Pos terkait