LEBAK, BANTEN RAYA – Nasib pilu dialami Sanusi. Selama ini, pria berusia 75 tahun itu menjalani hidup dengan kondisi yang sangat memprihatikan.
Sanusi tinggal di sebuah gubuk reyot berukuran 3×4 meter yang hampir rubuh di Kampung Leuwi Buled, Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Berdasarkan pantuan Banten Raya, dinding tempat tinggal Sanusi terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk, atapnya berlubang, dan hampir di setiap sisi rumah ada sebuah tiang untuk menyangga rumahnya tetap berdiri.
Baca Juga : Poros Ketiga Pilkada Lebak Terbentuk, NasDem Usung Duet Pengusaha dan Aktris
Jika melihat di bagian dalam, akan ada banyak sekali pakaian dan perabotan milik Sanusi yang berserakan. Karena usianya yang sudah sangat tua membuat Sanusi tak lagi sanggup hanya untuk sekedar berjalan.
“Sudah dua tahun (hidup dalam kondisi memprihatinkan),” kata Sanusi kepada wartawan saat berkunjung ke kediamannya, Rabu, (28/8).
Karena tidak mampu berjalan, keseharian Sanusi hanya dihabiskan dengan berbaring di rumahnya.
Baca Juga : Sanuji Sebut Lebak Tak Terurus dan Butuh Perubahan
Beruntung, tetangga yang ada di sekitar rumahnya masih peduli. Untuk menyambung hidup dan makan sehari-hari, Sanusi hanya bisa berharap dari belas kasih para tetangganya.
“(Dengan istri ) sudah pisah lama. Anak-anak udah pada nikah tinggal sama suaminya,” ucapnya lagi dengan terbata-bata.
Meski kondisinya seperti itu, Sanusi mengaku dirinya sudah lama tak merasakan manisnya uluran tangan dari pemerintah setempat, baik dalam bentuk perbaikan rumah, maupun bantuan lainnya.
Baca Juga :Ribuan Warga Cimarga Kepung Kantor Pemkab Lebak
“Pernah sekali (dapat bantuan), tapi sudah lama. Bantuan BLT,” ungkapnya.
Pahitnya masa tua yang dijalani Sanusi juga disaksikan secara langsung oleh salah satu tetangganya, Sumi.
Sumi menjelaskan bahwa kondisi Sanusi yang tidak lagi mampu berjalan lantaran sebelumnya Sanusi mengalami stroke. “Sudah dua tahun begitu kondisinya kang. Tidak bisa apa-apa lagi. Saya juga prihatin,” ujarnya.
Saban hari, ia dan tetangga yang lain bergantian membantu Sanusi untuk bisa tetap bisa mengecap rasanya makanan, mandi dan aktivitas lain layaknya yang dibutuhkan seorang manusia.
Baca Juga : Kejari Lebak Sudah Kantongi Calon Tersangka, Dugaan Korupsi PDAM Tirta Multatuli
“Kadang saya bantuin, tapi ada teteh yang di sebelah. Hampir tiap teteh itu pasti bantu, apalagi kalo saya lagi gak di rumah. Mudah-mudahan pemerintah bisa ngasih solusi,” tandasnya.***