Trending

Kemenag Bantah Pernyataan Dindikbud Banten, Ponpes Bukan Biang Kerok Angka Partisipasi Sekolah Rendah!

Bahkan, Encep siap mengadu kualitas peserta didik pondok pesantren dengan yang bukan peserta didik pondok pesantren.

Peserta didik pondok pesantren belajar agama, namun juga diajarkan mata pelajaran umum.

Berbeda dengan peserta didik yang bukan pesantren, yang hanya belajar mata pelajaran umum, dan kurang dari tiga jam belajar agama.

BACA JUGA: Angka Partisipasi Sekolah Provinsi Banten Rendah di Bawah Nasional, Ternyata Ini Penyebabnya 

Bahkan, pondok pesantren yang salafi saat ini juga diajarkan mata pelajaran umum. Tidak hanya belajar mengaji atau agama.

Artinya, pembinaan akhakul karimah lebih ditekankan bagi peserta didik pondok pesantren dibandingkan pendidikan yang bukan pondok pesantren.

“Karena pelajaran agama di sekolah umum maksimal 3 jam, sedangkan di peserta didik ponpes mata pelajaran umumnya 100 persen,”

“Lalu mata pelajaran agamanya 100 persen. Pendidikan karakter nomor satu,” ungkapnya.

BACA JUGA: 5 Hotel Terbaik di Karawang, Harga di Bawah Rp500 Ribu untuk Staycation Terbaik

Pendidikan karakter, masih kata Encep, terdiri dari pendidikan karakter, pendidikan kepribadian, pendidikan sosial kemasyarakatan.

Wali murid menyerahkan anaknya untuk belajar di pondok pesantren lebih tenang, karena ibadahnya tertib, pendidikan agama dan umumnya seimbang dan biaya yang relative terjangkau.

Ia menilai bahwa penyebab APS di Provinsi Banten adalah pondok pesantren adalah salah besar.

Pondok pensatren tidak ada diskriminatif, tidak ada zonasi, siapapun yang masuk ke pondok pesantren diterima untuk belajar di pondok pesantren.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button