BANTENRAYA.CO.ID – Membuat konten atau ngonten di media sosial (medsos) kini menjadi fenomena di kalangan kepala daerah, termasuk di Provinsi Banten.
Hampir semua kepala daerah di Banten, mulai gubernur hingga bupati dan walikota, latah membuat konten di media sosial.
Bahkan, mereka merekrut tenaga khusus untuk membuat konten dan mempublikasikan kegiatan mereka di media sosial.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepala daerah di Banten yang melejit popularitasnya akibat konten yang dibuat viral hingga level nasional.
Kasus Pemerasan Kadin Cilegon, Polisi Janjikan Kejutan
Sebab umumnya mereka lebih banyak mengunggah kegiatan-kegiatan seremonial yang terkadang tidak langsung berdampak pada kepentingan publik, sehingga tidak mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.
Membuat konten atau ngonten kegiatan saat bekerja, seperti sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi kepala daerah.
Seperti yang dilakukan Gubernur Banten Andra Soni. Sejak ikut perhelatan Pilkada Banten 2024, Andra Soni mulai latah membuat konten untuk menaikkan popularitasnya.
Aktivitas ngonten yang dilakukan Andra Soni mulai sering sejak ia resmi dilantik sebagai Gubernur Banten.
Apel Pembukaan Latsitarda XLV/2025 di Alun-Alun Barat Kota Serang
Saat dikonfirmasi Banten Raya, Andra Soni mengaku cukup aktif memantau media sosial pribadinya, terutama Instagram dan TikTok.
Andra mengaku platform media sosial dijadikan sebagai ruang untuk menyerap langsung keluhan dan masukan dari masyarakat.
“Ya saya rutin melihat isi kolom komentar di Instagram, di TikTok, untuk membaca apa saja yang menjadi keluhan-keluhan di masyarakat.
Apa yang menjadi keluhan masyarakat itu kita tindaklanjuti,” kata Andra.
Apel Pembukaan Latsitarda XLV/2025 di Alun-Alun Barat Kota Serang
Andra menjelaskan, pembuatan konten pada media sosialnya tak lepas dari keterlibatan tim. Meski begitu, ia menegaskan tak memberi atensi berlebihan pada tim media sosialnya.
Baginya, media sosial cukup difungsikan sebagai medium informasi, bukan panggung pencitraan.
“Yang biasa aktif di TikTok itu Faqih, kalau atensi khusus nggak ada. Paling saya minta agar konten yang dibuat dan diunggah itu adalah konten-konten yang informatif dan berkenaan dengan masyarakat.
Misal informasi pemberlakuan denda bebas pajak, peresmian rumah sakit, dan peninjauan infrastruktur dan fasilitas publik,” tambahnya.
Bubar Usai Apel Pembukaan Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Kendati demikian, upaya ataupun langkah yang dilakukan Andra rupanya belum cukup untuk mengangkat persepsi publik di awal masa jabatannya.
Dalam survei 100 hari kerja yang dilakukan oleh sebuah lembaga, Andra mendapatkan skor terendah di antara para kepala daerah se-Pulau Jawa.
Menanggapi hal itu, ia memilih tetap tenang dan menjadikannya sebagai cermin untuk bahan evaluasi.
“Bagi saya, survei itu adalah cara kita mengevaluasi. Tapi 100 hari itu dihitung dari pelantikan, dan pelantikan itu jatuhnya di akhir Mei.
Kirab Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Jadi kalau survei dilakukan pertengahan Mei, rasanya tidak tepat disebut 100 hari,” kata Andra.
Ia menekankan, masa 100 hari ini sejatinya digunakan untuk meletakkan pondasi awal, bukan untuk unjuk hasil.
Beberapa program prioritas yang digagas antara lain sekolah gratis, rumah singgah Provinsi Banten, serta pengoperasian dua rumah sakit baru: RSUD Labuan dan RSUD Cilograng.
“Intinya, media sosial adalah alat untuk kita memberikan informasi dan menerima informasi. Kalau saya kan gak seperti Pak KDM (Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi), kalau beliau itu memang ahli dalam membuat konten.
Kasus Pemerasan Kadin Cilegon, Polisi Janjikan Kejutan
Saat pelantikan aja beliau mah bisa itu buat konten lewat HP-nya aja,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang anggota tim media sosial Andra Soni, Faqih membenarkan apa yang dikatakan oleh Andra.
Ia yang sehari-hari mengelola akun TikTok Andra mengaku jika Andra sering menyimak komentar-komentar yang diberikan oleh warganet.
“Kadang Pak Gub scroll-scroll sendiri bacain komentar. Kalau ada yang sekiranya urgent, itu langsung discreenshot dan dikirim ke tim buat ditindaklanjut,” kata Faqih.
Faqih menuturkan, tim media sosial Andra saat ini fokus mengelola dua platform yakni Instagram dan TikTok.
Apel Pembukaan Latsitarda XLV/2025 di Alun-Alun Barat Kota Serang
Dengan dua admin yang mengawal konten harian, mereka mencatat peningkatan signifikan baik dari sisi pengikut maupun interaksi sejak masa kampanye hingga kini.
“Kalau saya itu mulai aktif sejak masa kampanye beliau (Andra Soni), dan pertumbuhan pengikutnya cukup tinggi,” ucapnya.
Faqih menerangkan, konten-konten yang diunggah juga tak sembarangan. Tidak semua kegiatan gubernur akan diangkat ke media sosial.
“Bapak sih gak pernah minta, cuma kita aja peka sama apa yang perlu dinaikin. Yang pasti, konten harus informatif dan berkenaan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.
Bank bjb Dukung Dieng Caldera Race 2025, Hadirkan Promo Eksklusif
Lebih dari sekadar membagikan aktivitas, Faqih menyebutkan jika akun media sosial Andra juga menjadi kanal penanganan keluhan masyarakat.
“Misalnya ada warga butuh kursi roda, itu langsung bapak minta ke kita buat ditindaklanjut. Kalau ada protes soal jalan atau sampah, bapak langsung komunikasi ke OPD terkait. Jadi cukup lumayan aktif mantau sosial media,” pungkasnya.
Sebagai informasi, akun media sosial Instagram milik Andra Soni @andrasoni12 memiliki jumlah pengikut sebanyak 72.100 followers dengan jumlah unggahan konten sebanyak 647.
Diketahui, Andra mulai aktif menggunakan Instagram pada tahun 2020, terbukti dari unggahan pertamanya.
Bank bjb Hadirkan Promo Tunaikan Qurban, Tebarkan Kebaikan
Sedangkan akun media sosial TikToknya, Andra Soni yang menggunakan nama Abdi Banten dan nama akun @andrasoni_12, memiliki jumlah pengikut sebanyak 81.900 pengikut dan 1,7 juta akun yang menyukai unggahan kontennya.
Untuk akun Instagram Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah @dimyati.natakusumah memiliki 49,1 ribu pengikut, 236 orang mengikuti, dan memiliki 860 postingan. Dimyati mulai membuat akun Instagram pada November 2021.
Fenomena ngonten juga dilakukan Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani dan Wakil Bupati Iing Andri Supriadi.
Berdasarkan catatan Banten Raya, Bupati Dewi Setiani semakin aktif menggunakan media sosial Instagram dan TikTok dengan nama @rd.setiani.
Saat ini, jumlah pengikut akun Instagram Dewi sebanyak 5.848 dengan jumlah 325 kiriman serta akun yang diikuti 408.
Sejak dilantik menjadi Bupati, Dewi Setiani pun membubuhkan tanda centang biru di akun Instagramnya sebagai tanda terverifikasi metta dan berbayar.
Sementara akun TikTok @rd.setiani memiliki 23.2 ribu followers dan jumlah suka atas konten yang diungah sebanyak 322.3 ribu. Bupati Dewi mengikuti 18 akun.
Wakil Bupati Iing Andri Supriadi lebih aktif menggunakan media sosial. Instagram Iing memiliki 37,8 ribu pengikut dan ada 1.766 akun yang diikuti. Jumlah kiriman akun iingandrisupriadi_88 sebanyak 789.
Lepas Kirab Latsitarda XLV/2025
Di TikTok, Iing memiliki banyak akun namun setidaknya ada dua yang aktif yakni @ringofficialnews dengan 6.745 followers dan @wakilbupatipandeglang dengan 4.850 followers.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Wabup Iing menggunakan TikTok untuk memberikan keterangan terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat.
Wabup Iing juga saat ini tengah dekat dengan pengguna media sosial yang kontennya sering viral atau FYP.
Sekilas, penggunaan media sosial tampak efektif menjangkau audiens karena banyak yang memberikan komentar positif bahkan mengapresiasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati.
Pemasangan Lampu PJU di Sepanjang Sempadan Rel KA Stadion Maulana Yusuf
Namun tidak jarang pula komentar pedas bahkan sarkas dari nettizen atau pengguna internet memenuhi postingan bupati dan wakil bupati.
Ngonten juga dilakukan Walikota Cilegon Robinsar dan Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo.
Mereka rajin memposting video kegitan mereka di instagram.
Saat ini di akun instagram milik Robinsar @robinsar19 sudah memiliki 41,6 ribu pengikut dan 843 mengikuti dengan 940 postingan, dalam sepekan lalu sudah ada 10 postingan yang diunggah Robinsar.
Lepas Kirab Latsitarda XLV/2025
Berbeda dengan Robinsar, untuk Fajar dengan akun @f.h.prabowo memiliki 13,8 ribu pengikut dan 28 mengikuti dengan total postingan 143.
Dalam sepekan lalu Fajar hanya melakukan 3 kali postingan atau unggahan.
Robinsar mengaku bermain medsos merupakan bagian yang sangat penting sekarang untuk kepala daerah.
Hal itu merupakan adaptasi dengan digitalisasi dan modernisasi, sehingga bisa menginformasikan kepada publik apa yang menjadi kebijakan, program yang sedang dilakukan dan dikerjakan.
Warga Kota Serang Doakan Pembuang Sampah Dicabut Nyawanya
“Hari ini menurut saya iyah (medsos penting). Biar masyarakat tahu hari ini kita bekerja, bukan sekedar duduk di meja santai-santai saja.
Bahkan kita hadir untuk menyelesaikan masalah di masyarakat,” jelasnya, kemarin.
Selain itu, lanjut Robinsar, medsos bisa menjadi sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
Sebab, ada banyak aduan yang masuk melalui kolom komentar dan pesan langsung atau direct message (DM) yang dilontarkan masyarakat.
Apel Pembukaan Latsitarda XLV/2025 di Alun-Alun Barat Kota Serang
“Ketika ada aduan dan banyak juga memang aduan yang dilontarkan di DM di komen itu langsung kami tindaklanjuti terhadap aduan,
jadi kami mengetahui masyarakat itu di lingkungannya masing-masing, kita keterbatasan waktu untuk mengunjungi kesana dengan informasi dari masyarakat jadi sarana untuk kami mengetahui persoalannya dan memberikan solusinya,” imbuhnya.
Untuk sekarang, Robinsar mengatakan, tim yang mengelola medsos miliknya terutama soal konten, yakni dari dokumentasi pimpinan atau Kabag (Kepala Bagian) Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Cilegon, bukan tim pribadi.
“Bukan tim khusus, konten ada yang one the sport dan disesuaikan dengan agenda, misalnya ada apel itu kontentannya, jadi tidak yang tanda kutip mengada-ada sih, nggak kita tinggal menyesuaikan apa sih yang memang layak untuk menjadi informasi publik.
Lepas Kirab Latsitarda XLV/2025
Sejauh ini tidak disetting atau setingan itu tidak sama sekali, jadi kegiatan rutin kami,” jelasnya.
Robinsar menyatakan, adanya asumsi masyarakat jika sekarang kepala daerah ikut latah dengan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) hal itu tidak masalah selama baik.
Namun, ia memastikan tidak ikut siapa pun dan murni untuk menyampaikan informasi kepada warga.
“Tidak ikut (KDM), masyarakat punya asumsi begitu tidak masalah dan jadi soal, dan ketika memang pun ternyata kayak ikut KDM selama itu baik tidak ada masalah.
poinnya adalah kita tanda kutip tidak untuk ikut siapa-siapa murni untuk memberikan informasi dan pendekatan kami kepada masyarakat,” jelasnya.
Bank bjb Dukung Dieng Caldera Race 2025, Hadirkan Promo Eksklusif
Sementara itu, Fajar menjelaskan, menggunakan medsos hanya bagian dari performa.
Sebab, ada tanggung jawab untuk memberikan informasi dan juga transparansi kegiatan dirinya sebagai kepala daerah.
Meski begitu, Fajar juga mengakui, dirinya merupakan orang dengan kepribadian introvert dan tidak senang dengan medsos.
“Kalau saya di medsos itu bagian dari perform, saya pribadi orangnya introvert nggak senang Medsos jujur.
SDI Al Azhar 40 YPKS Cilegon Miliki Band Sekolah
Tapi sudah menjadi tanggung jawab tugas saya untuk memberikan informasi di era digital ini dan juga transparansi kegiatan kami selaku kepala daerah,” jelasnya.
Fajar menjelaskan, dirinya juga sebenarnya jarang mengunggah konten. Sebab, ia lebih selektif dalam mengunggah berbagai kegiatan dirinya sebagai kepala daerah.
“Tapi kalau ditanya apakah saya ngepost sering-sering, saya melihat juga tidak sesering saya kampanye juga, kalau saya melihat ada hal-hal yang harus dilaporkan akuntabel kepada masyarakat kegiatan.
Namanya politisi ada juga janji politik yang harus diperlihatkan ke publik,” ujarnya.
Kirab Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Fajar menyatakan, hanya memiliki satu staf yang mengambil video untuk kebutuhan konten.
Namun, ia memastikan jika staf tersebut tidak satu rupiah pun dibayar melalui anggaran Pemkot Cilegon.
“Ada di kampanye orangnya satu sebenarnya, kalau mengedit kadang suka sama orang Cilegon, edit grafis juga orang Cilegon.
Kalau tim saya tidak pernah minta satu rupiah pun dari Pemkot cilegon. Kalau yang freelance itu saya bayar pakai pribadi,” tegasnya.
Fajar menyampaikan, untuk sekarang kepala daerah memainkan medsos sudah menjadi hal yang sangat penting.
Sepanjang, tujuannya adalah untuk hal baik dan menginformasikan kepada masyarakat.
“Kalau tujuannya untuk transparansi bagus dan tepat, digunakan dengan baik. Misalnya, saya kalau orang punya motor dipakai buat ngebut juga tidak baik.
tapi kalau semuanya dipakai dengan baik itu semuanya bagus, sama dengan medsos,” katanya.
Diduga Terpeleset, Bocah Sembilan Tahun Hanyut Terbawa Ombak
Fenomena kepala daerah ngonten pun terjadi di Kota Serang. Walikota Serang Budi Rustandi dan Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia kerap membagikan atau mengunggah video-video di media sosial (medsos), salah satunya di Instagram pribadinya, @budirustandi.official dan @nuragisaulia.
Video konten yang diunggah oleh pasangan Walikota dan Wakil Walikota Budi-Agis merupakan program-program kerja yang bersifat informasi, edukasi, ajakan, transparansi, dan promosi untuk masyarakat Kota Serang.
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia mengatakan, unggahan informasi melalui konten di media sosial saat ini masih kurang maksimal,
sehingga informasi seputar program kerja yang berisi edukasi, ajakan, transparansi, dan promosi yang disebarluaskan tidak utuh diterima oleh masyarakat.
Bank bjb Siap Dukung Program 3 Juta Rumah, Wujudkan Hunian Layak Bagi Rakyat
“Dilihat dari sekarang sih masih belum maksimal. Kalau pengen kena pesannya sampai ke masyarakat ya harus turun langsung.
Itu paling ideal sebenarnya. Karena kalau medsos iya tadi ada framing, ada pencitraannya, efektif sih lebih cepat, tapi tidak utuh dapat informasinya.
Tapi kadang sepotong tidak utuh dapat informasinya, makanya perlunya turun ke lapangan langsung itu jauh lebih efektif. Karena secara utuh informasinya bisa kena nyampe,” ujar Agis.
Ia mengaku membuat konten melalui media sosial Instagram dan Tiktok sudah cukup lama dilakukannya. “Saya dari dulu dari tahun 2017. Sebelum jadi dewan sudah ngonten,” akunya.
Bank bjb Dukung Dieng Caldera Race 2025, Hadirkan Promo Eksklusif
Agis menjelaskan, biasanya karya-karya konten yang diposting di medsos IG maupun TikToknya program atau kegiatan yang bermuatan edukasi, informasi, ajakan, transparansi, dan promosi.
“Pokoknya yang sifatnya edukasi, informasi, transparansi, promosi, dan ajakan kita buat. Jadi kontennya kita pantau juga,” jelas dia.
Ia menyebutkan, jumlah pengikut atau follower akun instagramnya @nuragisaulia masih di bawah 50 ribu. “Jumlah follower nuragisaulia saat ini baru 32,2 ribu,” ucapnya.
Agis mengaku tim medsos yang diberdayakan dalam memproduksi video kontennya hanya seorang. “Saya sama satu orang yang bantu buat video.
Kirab Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Saya sudah terbiasa dari dulu, cuma sekarang agak repot karena perlu yang videoin. Yang satu bagian video ya ngedit video juga. Kadang kalau saya lagi suntuk ngedit. Gantian aja,” tutur Agis.
Ia mengaku tidak memasang target dalam membuat video konten per harinya. Jika moodnya lagi bagus, bisa tiga konten dalam sehari diproduksi.
“Kontennya nggak setiap hari buat konten. Tergantung acaranya momennya apa. Kadang satu acara bisa jadi tiga konten. Kalau sekarang banyak juga bisa 15 konten yang belum keluar hasil kegiatan kemarin-kemarin,” akunya.
Ia mengaku belum memiliki YouTube karena memang personelnya hanya berdua, dirinya dan satu orang temannya.
Budi Rustandi Ingin Berkantor di Pendopo Bupati Serang
“Belum punya karena timnya cuma berdua. Kita udah kelabakan juga ngurusin ini. Makanya udah mulai kepikiran, kayaknya emang harus bikin YouTube,”
Agis menegaskan, ngonten video bukan karena latah mengikuti para pejabat atau kepala daerah yang lagi viral ngonten di medsos.
“Nggaklah nggak ada. Tadi ngonten itu tujuannya edukasi mengajak kebaikan, kemudian memberikan informasi.
Kemudian yang paling penting transparansi, dan promosi. Jadi kalau kelima hal ini tidak ada dalam konten, saya nggak akan buat konten.
Ujian Bisa Pengaruhi Kelulusan Sekolah
Jadi harus ada unsur informasi, edukasi, oh ini mengajak kebaikan, oh ini memberikan promosi kalau ada itunya kita sikat,” tegasnya.
Terpisah, Bupati Serang Rt Rachmatuzakiyah dan Wakilnya Muhamad Najib Hamasa yang baru dilantik akhir Mei lalu,
juga menjadi salah satu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terbilang getol ngonten atau memposting video kegiatannya di media sosial (medsos).
Zakiyah sendiri kerap memposting kegiatannya di akun TikToknya @ratuzakiyahyandri. Baik sebelum menjadi Bupati Serang maupun setelah terpilih menjadi Bupati Serang.
Warga Kota Serang Doakan Pembuang Sampah Dicabut Nyawanya
Akun TikTok Zakiyah sendiri mulai aktif memposting kegiataan saat ia berkampanye dan menyapa warga Kabupaten Serang.
Belum diketahui akan akun yang memiliki 33 ribu pengikuti tersebut dikelola Zakiyah sendiri atau oleh tim. Zakiyah juga memiliki akun instgramnya @raturachmatuzakiyah dengan jumlah 24,4 ribu.
Sementara itu wakilnya Najib Hamas juga aktif di media sosial, baik di TikTok, Facebook, maupun Instagram.
Namun berbeda dengan Zakiyah, Najib sudah ngonten jauh sebelum ia dicalonkan menjadi Wakil Bupati Serang.
BPK Minta Pemprov Selesaikan Temuan LHP 20 Tahun Silam
Akun TikTok milik Najib @najibhamas ini memiliki pengikut 4.534. Kemudian akun instagrmanya @kangnajibhamas memiliki 3.483 pengikut, sedangkan akun Facebooknya memiliki 4,9 ribu pengikut.
Najib Hamas mengatakan, memanfaatkan media sosial sangat penting dilakukan pada era digitalisasi untuk melakukan komunikasi yang intens terhadap publik.
“Jadi dalam era digitalisasi seorang bisa berkomunkasi dengan publik salah satunya melalui optimalisasi peran medsos sebagai alat komunikasi.
Oleh karena itu, apalagi sekarang mendapatkan amanah dari masyarakat Kabupaten Serang sangat penting untuk merlakukan Media Sosial,” ujarnya.
Budi Rustandi Ingin Berkantor di Pendopo Bupati Serang
Ia menjelaskan, konten yang dibuat bermaksud bukan sekedar konten pencitraan, tapi sebagai pertanggungjawaban sebagai pejabat publik untuk memperlihatkan apa yang telah dilakukan termasuk untuk menerima masukan dari masyarakat.
“Selama ini kesan masyarakat itu agak kurang leluasa berkomunikasi dengan pemimpinnya.
Oleh karena melalui kemudahan medsos ini diharapkan menjadi jembatan yang efektif, murah meriah, dan berkah,” katanya.
Najib mengaku tidak mempermasalahkan komentar negatif yang kerap muncul di laman komentar medsosnya dan memanfaatkan medsos untuk menerima masukan dari masyarakat.
SDI Al Azhar 40 YPKS Cilegon Miliki Band Sekolah
“Jadi kalau komentar itu sifatnya masukan dan untuk pembenahan, dan itu tidak saya permasalahkan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, terdapat tim khusus untuk membantu dirinya membuat konten yang nantinya akan menjadi tontonan publik.
“Ada tim yang memberikan masukan, misalkan minggu ini apa kontennya. Saya ngonten enggak ikut KDM (Gubernur Jawa Barat), karena waktu KDM jadi bupati, saya sudah jadi dewan, jadi kita enggak kaget,” paparnya.
Dalam pembuatan konten, Najib Hamas melakukannya tersebut sesuai apa yang dia kerjakan dan tidak terbawa atau meniru konten-konten pejabat lain.
Lepas Kirab Latsitarda XLV/2025
“Jadi kita fokus apa yang akan kita laksanakan dan tidak terbawa followers orang lain, tetapi saya ingin menjadi pelopor dalam memberikan opini positif terhadap masyarakat,” tuturnya.
Dirinya juga akan terus membuat konten-konten dan mempostinya di medsos pribadinya meski konten yang dibuat bukan acara resmi dan kedinasan.
“Ngonten ini akan terus kita lakukan, apa yang akan kita sampaikan ke publik itu bukan hal yang sifatnya acara resmi atau rapat kedinasan. Kita akan terobos yang belum terjangkau oleh jalur-jalur resmi kedinasan,” ungkapnya.
Pengamat politik dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaeful Bahri mengatakan, banyaknya kepala daerah yang menggunakan media sosial saat ini disebut sebagai fenomena.
Bubar Usai Apel Pembukaan Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Hal ini merujuk pada aktivitas para kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang membuat konten untuk kemudian diunggah di media sosial yang mereka kelola.
Menurut Syaeful, tidak ada masalah pada kepala daerah yang menggunakan media sosial sebagai media alternatif mempromosikan sekaligus membranding kepala daerah di mata masyarakat.
Hanya saja menurutnya, konten-konten yang dibuat kepala daerah harus tetap berpegang pada fakta atau realita bukan sebuah kebohongan.
Syaeful mengungkapkan, pasca pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 hampir semua kepala daerah ikut ngonten. Dia melihat fenomena ini sebagai sesuatu yang tidak hanya latah melainkan juga disadari oleh para kepala daerah.
Bubar Usai Apel Pembukaan Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025
Menurutnya, kepala daerah melihat media sosial merupakan adalah salah satu cara yang paling cepat yang tidak hanya menaikkan rating tetapi juga alternatif untuk mendongkrak citra positif mereka di mata khalayak.
Apalagi media sosial adalah media yang paling memungkinkan untuk mereka buat dan kelola lebih efisien dan efektif menjangkau masyarakat dibandingkan media massa konvensional.
“Penggunaan media sosial sekarang adalah sebuah kebutuhan dan juga alternatif pilihan bagi kepala daerah,” katanya.
Syaeful mengatakan, sejauh ini konten-konten yang dibuat oleh kepala daerah di Provinsi Banten masih biasa-biasa saja, dan tidak terlalu mengena apalagi sampai viral seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Warga Kota Serang Doakan Pembuang Sampah Dicabut Nyawanya
Menurutnya, hal itu terjadi karena konten yang dibuat kepala daerah di Banten merupakan hal-hal yang biasa-biasa saja, misalnya kegiatan seremonial. “Bisa jadi karena pemilih di dapilnya menganggap tidak menarik kontennya,” katanya.
Penyebab lain, bisa jadi kepala daerah tidak mempekerjakan orang-orang yang betul-betul memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang menjurus pada ilmu media sosial.
Faktor lainnya yaitu kebijakan atau apa yang dikerjakan oleh kepala daerah bukan sesuatu yang amazing luar biasa namun hal yang biasa-biasa saja sehingga tidak mengundang perhatian masyarakat luas.
Karena itu penting bagi kepala daerah untuk bisa mengeluarkan kebijakan atau melakukan kerja-kerja yang luar biasa sekaligus juga harus berdampak luas pada masyarakat banyak. “Jangan-jangan tim kreatifnya tidak profesional,” katanya.
Warga Kota Serang Doakan Pembuang Sampah Dicabut Nyawanya
Yang juga tidak kalah penting adalah soal entertainment. Sebab netizen di media sosial tidak hanya mencari informasi melainkan juga mencari kesenangan, dan entertainment itu bisa juga diciptakan oleh kepala daerah.
Meski demikian, Syaeful mengingatkan bahwa apa yang konten yang dibuat oleh para kepala daerah meskipun entertainment namun harus tetap real atau bukan sesuatu yang dicari-cari atau dibuat-buat untuk meningkatkan engagement mereka di mata khalayak.
“Yang viral itu kan yang amazing dan dramatis. Kalau dramatisnya ada, bukan sekedar pencitraan tetapi benar terjadi,” katanya. (raffi/uri/harir/muhaimin/andika/tohir/tanjung)