Sukses di Medsos Belum Tentu Sukses di Program

Sukses di Medsos Belum Tentu Sukses di Program

BANTENRAYA.CO.ID – Pengamat politik Untirta Ahmad Sururi menyatakan, fenomena kepala daerah bermain medsos merupakan fenomena yang menarik.

Namun bila dikaitkan dengan rendahnya polling yang dilakukan Banten Raya, maka menurunya itu bukan persoalan apakah kebijakan yang dibuat kepala daerah selama 100 hari kerja ini pro terhadap rakyat atau tidak.

Menurutnya, terdapat beberapa strategi yang harus menjadi catatan penting kepala daerah ketika menggunakan medsos sebagai konten atau instrumen kebijakan publik termasuk yang dilakukan gubernur, bupati, dan walikota di Provinsi Banten saat ini.

Pertama, harus memiliki strategi empati yaitu upaya seorang leader untuk merasakan penderitaan masyarakat yang terkena dampak kebijakan struktural atau kultural.

Kirab Latsitarda Nusantara XLV Tahun 2025

Di sini peran kepala daerah adalah menjadi sinterklas dengan memberikan materi atau motivasi.

Kedua, dampak dari empati akan memunculkan simpati yang secara alamiah atau tidak berasal dari masyarakat terhadap kepala daerah tersebut.

Pada titik ini, kemampuan pejabat publik untuk melakukan narasi, adu argumen, komunikasi, dan gestur merakyat bersama masyarakat sangat diperlukan.

Ketiga, yaitu inovasi. Titik tekannya pada kebijakan atau pengambilan keputusan kepala daerah yang out of the box atau mungkin menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.

Lepas Kirab Latsitarda XLV/2025

Keempat, eksekusi atau realisasi. Pada langkah terakhir ini, keberanian kepala daerah untuk melaksanakan atau mengimplementasikan kebijakan diuji.

“Keempat strategi tersebut (empati, simpati, inovasi dan implementasi) membutuhkan determinasi dan KDM memenuhi syarat sebagai sosok yang determinan di medsos,” katanya.

Yang terpenting adalah inovasi kebijakan dan implementasi, ini yang menjadi dasar bagi publik untuk melihat apakah kinerja kepala daerah good atau bad.

Khusus untuk kepala daerah di Banten, dalam beberapa hal patut diapresiasi keberanianya mengimplementasikan kebijakan tetapi masih belum inovatif atau belum mengeluarkan terobosan yang berdampak langsung dan dirasakan masyarakat. (tohir)

Pos terkait