BANTENRAYA.CO.ID – Khutbah jumat hari ini, Seperti biasa tak terasa jika bulan Syawal sudah memasuki pertengahan bulan, sebagai umat islam seperti biasa akan mengamalkan apa yang ada pada bulan Syawal ini.
Khutbah Jumat pada bulan Syawal dalam islam sama seperti bulan pada umumnya akan tetapi keberkahan yang ada pada bulan Syawal ini sangat istimewah lantaran di samakan dengan bulan suci Ramadhan.
Sehingga umat islam di anjurkan untuk mengamalkan amalan yang ada pada bulan Syawal.
Lantas seperti apasih amalan-amalan yang harus di amalakan pada bulan Syawal ini?
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, amalan yang berada pada bulan Syawal ini sangat lah istimawa seperti ke istimewaan pada bulan Suci Ramadhan.
Namun, di samping amalan tersebut, masih terdapat berbagai amalan sunnah di bulan Syawal yang bisa dikerjakan.
BACA JUGA : 7 Manfaat Mengkonsumsi Madu Klanceng Trigona Itama, Nomor 4 Ternyata bikin Awat Muda
Dengan begitu, amalan yang begitu gencar dilakukan pada bulan Ramadhan bisa tetap terus diamalkan secara konsisten pada bulan-bulan setelahnya, termasuk bulan Syawal.
Pasalnya, banyak muslim yang begitu semangat beramal ibadah ketika Ramadhan dan langsung turun drastis saat Ramadhan usai.
Padahal masih terdapat berbagai amalan sunnah yang begitu dianjurkan pada bulan Syawal dan bulan-bulan setelahnya dan bernilai pahala juga untuk yang melakukannya.
BACA JUGA : Jadwal Tayang Drakor Bo Ra! Deborah Episode 7 8 9 10 11 Full Lengkap dengan Sinopsis
Jadi, apa saja amalan bulan Syawal yang begitu dianjurkan untuk pada kaum muslim? Simak poin-poin yang ada di bawah ini!
1. Puasa Syawal Selama 6 Hari
Amalan sunnah pertama yang sangat dianjurkan untuk para muslim yang tidak berhalangan melakukannya adalah melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.
Tentu ini tidak terhitung hari pertama bulan Syawal, yaitu ketika hari raya Idul Fitri.
Pasalnya di hari itu seluruh umat muslim tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Sehingga puasa Syawal bisa mulai dilakukan pada tanggal 2 Syawal dan seterusnya.
Pertanyaannya, bolehkah melakukan puasa Syawal secara selang seling atau tidak berurutan dan melakukan di pertengahan bulan Syawal?
BACA JUGA : Bantai Myanmar 5-0, Timnas Indonesia Pimpin Klasemen Sementara Grup A
Jawabannya, boleh. Puasa Syawal bisa dilakukan di awal, tengah, maupun akhir bulan sesuai dengan situasi dan kondisi yang paling memungkinkan.
Namun disarankan untuk menyegerakan puasa ini seawal mungkin untuk menghindari haid yang datang tiba-tiba bagi perempuan dan halangan-halangan lainnya.
Sementara itu, puasa Syawal juga tidak harus dilakukan berurutan selama 6 hari secara langsung.
Yang mana artinya, seorang muslim boleh melaksanakan amalan bulan Syawal ini secara selang seling sesuai dengan kemampuan, namun yang tetap dianjurkan yaitu segera melaksanakannya.
Agar bisa bersemangat dalam menjalani puasa Syawal, yang mana termasuk dalam amalan sunnah yang sangat dianjurkan, inilah beberapa manfaat, hikmah, berserta keutamaannya:
Nilainya disetarakan dengan pahala berpuasa selama satu tahun
Dapat menyempurnakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
Berhasil melaksanakan puasa Syawal bisa menjadi pertanda bahwa ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT
Bentuk seorang muslim dalam menjaga keistiqomahan beribadah
Salah satu bentuk syukur dari seorang hamba kepada Allah karena telah dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan sekaligus bulan Syawal yang penuh kemenangan.
BACA JUGA : Cabut Berkas Laporan Kini Ajudan Pribadi Bebas Tanpa Tuntutan, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Menjaga pencernaan tetap sehat di bulan Syawal yang penuh dengan camilan dan juga makanan
Menjaga metabolisme tubuh dengan meningkatkan imun hingga tidak mudah terserang virus dan bakteri penyakit
Dengan menjalankan puasa Syawal selama 6 hari, maka seorang muslim bisa mendapatkan berbagai hikmah dan juga keutamaan seperti poin-poin di atas.
Tentu ini merupakan karunia dari Allah yang tidak boleh begitu saja disia-siakan.
BACA JUGA : UPDATE! 11 Kode Redem ML Mobile Legends Terbaru 6 Mei 2023, Ternyata Ada Skin Istimewa Hingga Hadiah Menarik
Adapun jika merasa tidak bisa melakukannya di awal bulan Syawal karena khawatir menyinggung beberapa tuan rumah yang menghidangkan makanan, maka boleh melakukannya di pertengahan Syawal.
Dan jika masih terdapat halangan, maka bisa melaksanakan amalan sunnah ini di akhir bulan Syawal.
2. Menggelar Pernikahan di Bulan Syawal
Mungkin terdapat banyak orang yang bertanya, mengapa pada bulan Syawal banyak yang menikah? Hal ini begitu wajar, karena salah satu amalan bulan Syawal yang disunnahkan yaitu melangsungkan acara pernikahan di dalamnya.
BACA JUGA : 5 Makanan Sehat Terbukti Ampuh untuk Mengatasi Burnout agar Kembali Semangat!
Karena itu, sudah tidak begitu mengherankan lagi jika setelah hari raya Idul Fitri selesai dilaksanakan, banyak kaum muslim yang menggelar pernikahan.
Adapun tidak dapat ketentuan untuk menikah di tanggal atau hari apapun, selagi masih dalam bulan Syawal maka hal itu bisa mendatangkan kebaikan di dalamnya.
Adapun melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal termasuk dalam amalan sunnah karena didasarkan dengan hadits berikut:
“Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?”(HR. Muslim, An Nasa’i)
BACA JUGA : Lirik Lagu Hello dari Baekhyun EXO, OST Dr Romantic 3 Versi Easy Hangul dan Terjemahan Indonesia
Namun, tentunya hal ini juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terkait. Karena melaksanakan pernikahan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri bisa jadi bukanlah pilihan yang tepat.
Pasalnya, berbagai umat muslim umumnya masih disibukkan dengan saling bersilaturahmi satu sama lain.
3. Melakukan Silaturahmi
Saat bulan Syawal tiba, berbagai umat muslim diseluruh penjuru muka bumi akan bersuka cita menyambut hari kemenangan ini tiba.
Masyarakat akan menyiapkan camilan dan berbagai hidangan, pakaian terbaik yang akan digunakan, hingga menyulap ruang tamu menjadi semenarik mungkin.
Hal ini dilakukan karena saat Idul Fitri pada 1 Syawal tiba, maka umat muslim akan saling berkunjung satu sama lain untuk bersilaturahmi atau mempererat hubungan persaudaraan.
Islam sendiri begitu menganjurkan umatnya untuk saling mempererat tali persaudaraan antar sesamanya.
Walau sebenarnya silaturahmi baik dilakukan kapan saja, namun hal ini begitu dianjurkan ketika bulan Syawal tiba.
Dengan begitu, akan terdapat banyak kebaikan yang terjalin di dalamnya melalui perbincangan dan juga canda tawa saat sedang berkunjung.
Dosa-dosa dari kesalahan yang diperbuat secara tidak sengaja maupun sengaja akan luruh berjatuhan seiring kalimat maaf yang saling terucapkan.
Tentu hal semacam ini adalah momen-momen yang membuat hati hangat dan bahagia sekaligus terasa lebih tenang.
Karena itu, selain merupakan salah satu amalan bulan Syawal, bersilaturahmi begitu dianjurkan karena membawa banyak hikmah kebaikan di dalamnya.
BACA JUGA : Contoh Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda dan Download PDF yang Berjudul Hade Laku Lampah Ciri Muslim Nu Taat
4. Melantunkan Bacaan Takbir
Selain silaturahmi, amalan yang begitu kental dengan datangnya bulan Syawal tentu adalah lantunan kalimat takbir.
Begitu bulan Ramadhan telah usai, di malam hari menjelang 1 Syawal tiba, berbagai umat muslim di berbagai penjuru akan mengumandangkan bacaan takbir.
Inilah yang menjadi salah satu keistimewaan bulan Syawal, di mana berbagai umat muslim saling bersatu dan mengumandangkan takbir bersama-sama dengan penuh sukacita.
Membaca takbir sendiri termasuk dalam amal ibadah yang dianjurkan karena bacaannya mengandung kalimat dzikir kepada Allah SWT.
Sementara itu, bacaan takbir pada Idul Fitri yang dianjurkan yaitu ketika maghrib terakhir di bulan Ramadhan dikumandangkan hingga waktu sebelum sholat Ied dimulai.
Namun terdapat juga yang mengatakan bahwa batas akhirnya adalah ketika sholat Idul Fitri selesai dilaksanakan.
Apapun itu, bagi seorang muslim yang sedang tidak berhalangan dan masih diberikan kemampuan oleh Allah SWT, maka sebisa mungkin bertakbir sesuai dengan anjuran di atas kapanpun dan dimanapun.
Tentu hal ini dikecualikan jika seorang muslim sedang berada di tempat yang kurang pantas seperti kamar mandi.
BACA JUGA : Teks Khutbah Jumat 5 Mei Tentang Pentingnya Toleransi Sesama Muslim Dan Keidupan Bertetangga
5. Beri’tikaf pada Bulan Syawal
Amalan bulan Syawal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan senantiasa beri’tikaf atau berdiam diri di masjid.
Tentu yang dimaksud dengan berdiam diri bukan secara gamblang hanya diam tanpa melakukan suatu hal begitu saja.
I’tikaf di masjid bisa dilakukan dengan mendirikan sholat wajib dan sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir dan lain sebagainya.
Sesuai dengan kegiatan tersebut, I’tikaf sendiri memang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Kegiatan ini menjadi suatu hal yang disunnahkan pada bulan Syawal jika seorang muslim merasa belum bisa melakukannya di bulan Ramadhan.
Pasalnya, I’tikaf sendiri begitu umum dilakukan saat bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam terakhir bulan suci tersebut.
Bagi seseorang yang bernazar atau berjanji ingin turut serta melakukan hal tersebut tapi masih berhalangan, maka bisa menggantinya di bulan Syawal.
Selain bisa mengganti bulan Ramadhan, I’tikaf di bulan Syawal juga diharapkan dapat membuat seorang muslim tidak terlena dengan gemerlap dunia.
6. Menjaga Ibadah Sunnah
Dalam menghabiskan satu bulan penuh saat Ramadhan, tentu sebagian besar umat muslim banyak mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti sholat malam, sholat dhuha, dan masih banyak lagi.
Karena itu, amalan bulan Syawal sesuai sunnah adalah dengan senantiasa menjaga ibadah-ibadah tersebut.
Menjaga berbagai amal dan ibadah yang begitu semangat dilakukan saat bulan Ramadhan memang menjadi tantangan tersendiri bagi tiap umat muslim.
Pasalnya, setelah puasa berlalu banyak sekali orang yang terlena dan menurunkan kualitas ibadah secara drastis.
Dalam hal ini, perlu diingat bahwasanya salah satu ciri amal ibadah diterima oleh Allah SWT adalah saat seorang hamba konsisten dan istiqomah dalam menjalankannya.
Untuk itu, usahakan untuk tetap konsisten menjaga amal ibadah selama bulan puasa walaupun telah memasuki bulan Syawal.
Karena jika tidak bisa melawan diri dan melalaikannya, maka secara tidak langsung seorang muslim menghilangkan salah satu ciri terkait diterima atau tidaknya amal ibadah selama bulan Ramadhan.
Padahal nilai beribadah sendiri sejatinya ditujukan agar diterima di sisi Allah SWT.
Selain itu, sesungguhnya tetap istiqomah menjaga ibadah-ibadah sunnah sesungguhnya hanya akan mendatangkan kebaikan bagi seorang muslim itu sendiri.
Untuk itu, pastikan tetap menjadi ibadah-ibadah tersebut jika masih diberikan kemampuan oleh Allah SWT.
BACA JUGA : 10 Ucapan Hari Bidan Internasional 2023 Penuh Makna dan Doa Terbaik, Cocok Untuk Status di Media Sosial!
7. Bersedekah
Terakhir, amalan bulan Syawal yang bisa dilaksanakan seorang muslim adalah dengan senantiasa bersedekah.
Meskipun sedekah sendiri tidak selalu tentang harta ataupun materi. Memberikan senyum kepada saudara muslim lainnya juga termasuk sedekah yang bisa dilakukan saat bulan Syawal.
Di mana pada bulan itu terdapat banyak sekali aktivitas bertemu keluarga, kerabat, teman, hingga tetangga.
Tentu menunjukkan wajah yang muram atau cemberut adalah hal yang tidak pantas dan bisa memperburuk hubungan silaturahmi yang seharusnya malah terjalin erat pada bulan Syawal.
Karena itu, setidaknya layangkan senyuman kepada saudara muslim lainnya sebagai salah satu bentuk sedekah termudah yang bisa dilaksanakan.
Adapun jika memiliki rejeki, maka bisa bersedekah pada orang yang kurang mampu agar mereka bisa turut serta bersuka cita di bulan penuh kemenangan tersebut.
Sampai di sini, dapat dipahami bahwa ada banyak sekali amalan bulan Syawal yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim untuk meningkatkan kualitas diri pada bulan tersebut.
Selain mendatangkan pahala, berbagai amalan baik di atas pasti juga akan mendatangkan kebaikan pada diri seorang muslim itu sendiri.
Demikian Khutbah jumat yang cocok di bacakan kepada jamah jumat sebagai bahan pengingat jika sekarang masih berada di pertenghan bulan Syawal.***