Korban Banjir di Dermayon Berebut Air Bersih

Doni Serang Berebut Air Bersih 3
Berebut Air Bersih : Sejumlah warga yang terdampak banjir berebut air bersih di Lingkungan Dermayon, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis (3/3/2022). Bantuan ataupun penyaluran air bersih sangat dibutuhkan dan dinantikan warga yang terdampak banjii untuk kebutuhan sehari-hari mereka selain makanan. Doni Kurniawan/Banten Raya

SERANG, BANTEN RAYA – Warga korban banjir di Lingkungan Dermayon, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, berebut air bersih, Kamis (3/3/22). Air bersih ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masak dan air minum.

Warga Lingkungan Dermayon RT 04, Jaja mengatakan, bencana banjir yang menerjang Kecamatan Kasemen menyebabkan warga Lingkungan Dermayon kesulitan untuk mendapatkan air bersih, lantaran air sambungan dari PDAM mengalami kerusakan.”Iya sejak kebanjiran air pamnya gak keluar. Otomatis butuh air,” ujar Jaja, kepada Banten Raya ditemui di lokasi.

Ia mengungkapkan, seluruh permukiman warga Lingkungan Dermayon terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 centimeter.”Di sini setengah meter banjirnya. Di RT 4, RT 5, RT 6, dan RT 9 banjir semua. Makanya kesulitan air bersih,” ucap dia.

Bacaan Lainnya

Jaja mengaku senang dengan adanya bantuan air bersih, karena air PDAM di rumahnya masih belum keluar.”Alhamdulillah sementara ini, soalnya dari tadi nungguin air PDAM gak keluar-keluar,” katanya.

Rencananya bantuan air bersih tersebut akan dimanfaatkan untuk keperluan masak dan air minum.”Rencananya airnya buat masak sama minum. Kalau mandi seadanya. Cari air sumur,” tutur Jaja.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, permintaan air besih sangat tinggi pasca terjadinya banjir. Hal itu terjadi untuk pemenuhan air minum masyarakat terdampak banjir.”Dari kemarin banyak permintaan bantuan air bersih dari Serang dan Kasemen apalagi,” kata Diat Hermawan.

Berdasarkan pantauan Banten Raya di lokasi, ketika mobil tangki air bersih sandar, warga Lingkungan Dermayon langsung menyerbu dan berbondong-bondong membawa penampung mulai dari ember, jeriken, bak, dan sampai menggunakan galon air mineral.

Sementara itu, penyaluran bantuan sembako untuk korban banjir di Kota Serang belum merata. Warga korban banjir di Kota Serang mengeluhkan lantaran belum kebagian akibat penyalurannya belum merata.

Keluhan soal bantuan sembako tidak merata ini diungkapkan warga Lingkungan Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Sudirman.

Sudirman menyampaikan aspirasi ini saat Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, BNPB, Walikota Serang Syafrudin menyalurkan bantuan untuk warga korban banjir di Benteng Speelwijk, Lingkungan Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis (3/3).

Sudirman mengatakan, setiap bantuan yang datang diarahkan untuk warga korban banjir asal Sukajaya yang mengungsi di atas bangunan Benteng Speelwijk.

Padahal, kata Sudirman, ada sekitar 800 orang warga Lingkungan Pamarican yang mengungsi di Vihara Avalokitesvara.

“Saya bukan protes, karena di sini kan dampaknya masih banjir. Masuknya ke tetangga kampung aja nih sembako ini. Karena warga sini belum kebagian. Saya usul ke RT/RW setempat tolong perhatikan yang masih kena dampak,” ujar Sudirman, ditemui Banten Raya disela-sela pembagian bantuan makanan dari BNPB.

Kata Sudirman, bantuan sembako mungkin disalurkan hanya saja penyalurannya yang tidak merata.”Mungkin ada bantuan cuma larinya ke sini aja. Ke tetangga kampung. Karena mungkin di sini nggak ada yang mengungsi ke sini. Nggak mau karena dingin. Bantuan ada yang jalan cuma nggak rata,” ucap dia.

Sudirman mengungkapkan, lantaran tidak kebagian bantuan, warga Lingkungan Pamarican sampai kesulitan untuk mendapatkan makanan.”Warga sini belum kena bantuan malam pertama. Sampai nyari makan tutup. Jadi ada yang jualan abis. Sampai semalam itu kurang makan,” ungkapnya.

Menurut Sudirman, seharusnya pembagian bantuan untuk korban banjir jangan terfokus di posko bencana atau ke tempat pengungsian seperti di Benteng Speelwijk, Avalokitesvara, dan Benteng Surosowan.”Iya harusnya datang ke lokasi ke rumah-rumah warga juga. Siapa tau ada yang mengungsi di saudaranya, ada yang masih beres-beres mungkin masih banjir. Jadi bantuannya nggak merata,” katanya.

Menanggapi hal ini, Walikota Serang Syafrudin menjelaskan, untuk penyaluran bantuannya akan dipetakan terlebih dahulu, dan akan disalurkan sesuai kebutuhan masyarakat.”Kita salurkan sesuai dengan kebutuhan. Jadi kebutuhan umpamanya Lingkungan Keganteran kebutuhannya 50 paket. Jangan sampai kita kurang dari 50 paket atau lebih. Jadi harus kita pas,” jelas Syafrudin.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan, warga yang belum kebagian bantuan untuk mendatangi kelurahannya, agar kelurahan masyarakat korban banjir terakomodir.”Warga yang gak kebagian hubungi kelurahan atau lurahnya. Ini pasti akan kita akomodir semua. Jadi tidak ada lagi yang kebagian,” tegas dia.

Syafrudin memerintahkan penyaluran bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat korban banjir.”Sesuai kebutuhan aja. Umpamanya 10 KK ya 10 KK. Yang penting pernyataannya akurat. Jangan sampai yang makmur yang kurang, kurang. Nanti melalui pak lurah, camat, setempat. Mudah-mudahan semua masyarakat sabar. Sebab ini musibah,” jelasnya. (harir/rahmat)

Pos terkait