BANTENRAYA.CO.ID – Beberapa waktu lalu, tim gabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama Polda Banten menemukan tulang belulang Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Badak Jawa yang ditemukan mati itu, diduga merupakan korban perburuan ilegal untuk diambil culanya dan diperjualbelikan di pasar gelap oleh pihak tak bertanggungjawab.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, cula Badak banyak diburu karena cula dipercaya sebagai obat tradisional Cina.
BACA JUGA: Bikin Kejutan di Bali, RANS Nusantara Berhasil Curi Poin Penuh!
Dikutip dari phys.org dengan judul berita “Rhino horn consumers reveal why a legal trade alone won’t save rhinos” disebutkan jika permintaan cula badak di pasar Asia, khususnya Vietnam dan Tiongkok cukup tinggi.
Tingginya permintaan cula badak itu dapat mengancam populasi badak yang tersisa dan di ambang kepunahan.
Dalam satu dekade terakhir, hampir 10.000 badak dibunuh oleh pemburu liar di Afrika.
Populasi badak yang tersisa di Afrika dan Asia terus menurun, dengan hanya tersisa kurang dari 30.000 ekor pada tahun 2020 dari populasi 500.000 ekor pada awal abad ke-20.
Perdagangan cula badak sangat menguntungkan. Di pasar gelap, harga cula badak bisa mencapai 400.000 US Dollar per kg untuk cula badak Asia, dan 20.000 US Dollar per kg untuk cula badak Afrika.
Cula badak sebagian besar digunakan sebagai obat tradisional di Vietnam untuk mengurangi mabuk, detoksifikasi tubuh, dan menurunkan demam tinggi.
BACA JUGA: Bacaan Doa Sebelum Ujian CPNS, BUMN, Tes Kerja dan Universitas, InsyaAllah Dilancarkan!
Selain itu, cula badak dalam jumlah besar dipasok ke pasar seni dan barang antik di Tiongkok.
Sebelumnya, Dirjen KLHK Rasio Ridho Sani membenarkan jika tim gabungan yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), menemukan tulang belulang Badak Jawa di dalam kawasan.
Hewan dilindungi itu diduga mati akibat perburuan liar.
BACA JUGA: Promo JSM Indomaret Terbaru Periode 15-17 September 2023, Beli Minyak Murah Cek di Sini
“Dalam operasi itu ditemukan adanya tulang belulang Badak dilokasi tersebut, dimana culanya dipotong itu kita temukan. Ini menjelaskan bahwa telah ada indikasi permasalahan di kawasan ujung kulon,” katanya kepada awak media.
Rasio Ridho menambahkan dari temuan tulang belulang badak itu, KLHK tengah menindaklanjutinya secara serius.
Bahkan saat ini pihaknya tengah melakukan uji forensik untuk memastikan kematian Badak Jawa tersebut.
BACA JUGA: Pria di Cilacap Rudapaksa dan Bunuh Wanita Difabel, Jasadnya Dibuang Dalam Septic Tank
“Saat ini sedang dilakukan uji forensik terhadap tulang yang terindikasi Badak,” tambahnya.***