Bantenraya.co.id– Masa libur panjang sekolah sedang berlangsung, hingga 15 Juli tahun 2024.
Para siswa dari tingkat SD sampai SMA banyak yang memanfaatkan masa liburan tersebut dengan mengunjungi berbagai tempat rekreasi.
Namun, kondisi terbalik dialami oleh para driver ojek online (Ojol) di Kota Serang.
Mereka harus kehilangan 80 persen penghasilan yang bersumber dari aktivitas sekolah para siswa.
Partisipasi Pemilih Tinggi, Wali Kota Helldy Nilai Masyarakat Kota Cilegon Sudah Cerdas
Salah satu driver ojol di Kota Serang Trisna mengatakan, biasanya dalam satu hari ia mampu mendapatkan
orderan sebanyak sepuluh kali dari para siswa yang berangkat atau pulang sekolah.
“Sehari itu bisa 12 sampai 15 kali orderan, dan 80 persen dari anak-anak yang sekolah ini. Karena libur sekolah, jadi turun pendapatan.
Ini saja sudah tiga jam belum juga dapat orderan,” ujar Trisna kepada Banten Raya, di Alun-alun Kota Serang, Senin (24 Juni 2024).
Gelar Open House Idul Adha, Wali Kota Helldy Ajak Masyarakat Jaga Solidaritas
Trisna melanjutkan, biasanya orang tua para siswa yang memiliki kesibukan melakukan order ojek online.
Sementara dalam kondisi libur sekolah ini ia hanya mendapat order rata-rata sebanyak lima kali dalam sehari.
“Kalau libur gini mah sepi, kadang kita juga cash bon di warung-warung karena belum dapat orderan,
paling sehari Rp50 ribu biasanya bisa sampai Rp150 ribuan,” papar Trisna.
Honor Atlet dan Pelatih Popda XI Banten Belum Cair
Driver ojol lainnya, Arifin menambahkan, guna menyiasati kondisi tersebut para driver biasanya mendatangi lokasi yang dianggap ramai, seperti pusat perbelanjaan, pabrik, dan rumah sakit.
“Ya kita ke tempat ramai, di Mall of Serang, Sari Asih atau di Patung itu juga kalau ada yang mengorder pesanan di kita,” ujar Arifin.
Tak sedikit juga para driver memanfaatkan banyak platform untuk menjaring konsumen lebih banyak,
misalnya menggunakan aplikasi Grab, Shopee, Gojek hingga Maxim secara bersamaan.
Rumah Janda Lansia di Kasemen Nyaris Ambruk
“Secara jarak dan lokasi masih terkejar, kemudian kita juga siasati dengan Shopee Food karena berbeda dengan tumpangan aplikasi ini kan khusus untuk makanan,” ucapnya.
Menurutnya, menggunakan berbagai aplikasi tersebut masih dinilai aman selama memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
“Yang penting report kita baik, kepada brand maupun konsumen.
Dan lagi harga atau tarif yang ditetapkan berbagai platform ini sudah standar jadi tidak ada lagi ribut-ribut, sekarang tarif itu di harga Rp8.500 an,” kata Arifin. (raden)