BANTENRAYA.CO.ID – Abdul Muhi, pria asal Lebak Seureuh, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang mampu meraup omzet hingga Rp70 juta per bulan dari berjualan durian lokal di lapaknya di Saung Durian Sudi Mampir, di Jalan Lintas Timur, Pandeglang.
Uki, sapaan akrabnya, mengatakan, durian lokal yang ia jual berbagai varian mulai dari ‘si balingbing’ dan ‘si ketan’ yang ia peroleh dari petani Carita serta ‘Si Gantar’ dan ‘Si Rapayak Kecil’ yang berasal dari Desa Kadu Gedong, Pandeglang.
“Yang satu ada duren Si Ketan, yang satunya Si Balingbing dari Carita. Kalo yang dari Kadu Gedong ada Si Gantar sama Si Rampayak Kecil. Kadang di kebun sendiri juga kalo lagi buahan. Semuanya lokal,” katanya.
BACA JUGA : Cerita Asli Tiga Pilot Terbaru Viral di Tiktok Bisa Masukin Durian Sebelum Dimakan Kanibal
Uki menyebutkan, harga durian yang ia jual menyesuaikan dengan ukuran dari durian tersebut. Ia menjual durian ukuran kecil dengan hargaRp32.000 dan untuk ukuran besar ia jual di kisaran harga Rp50.000 – Rp85.000. Selain itu, Uki juga mengatakan bahwa per hari ia bisa menjual 70-100 buah durian.
Ia juga menjamin kualitas dan rasa dari durian miliknya. Bahkan ia mengatakan pembeli boleh mencoba dulu rasa durian yang dibeli.
“Untuk harga sesuai ukuran. Yang gede itu Rp75 ribu sampe Rp85 ribu, tapi kadang paling minim Rp50 ribu. Kalo yang kecil di bawah itu, Rp32 ribu. Terus kalo kita kan jual rasa sama kualitas. Jadi boleh dicoba dulu buahnya,” ucapnya.
Uki mengatakan bahwa durian yang ia pasok tidak semuanya layak dijual. Ia mengatakan untuk durian yang kurang manis tidak akan diberikan ke pelanggan.
Sebagai alternatif, ia menjajaki durian yang tidak terjual ke para pedagang sup durian di daerah Serang dan Cilegon dengan harga Rp20 ribu perkilogramnya. “Dijual ke tukang sop durian biasanya. Suka ke Serang, ada juga yang di Cilegon,” katanya. (mg-aldi)