BANTENRAYA.CO.ID – Partai Golkar kini diterpa isu tak sedap dalam internal petinggi dan elite partai beringin tersebut.
Dimana, dikabarkan sejumlah Dewan Pakar Partai Golkar menggelar rapat internal untuk mengubah rekomendasi Pilpres 2024 lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub.
Bahkan, isu tersebut bisa saja melebar untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Hal itu, karena sebagai Ketua Umum elektabilitas Airlangga Hartarto tidak bisa bersaing di bursa pencapresan.
Dengan rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto akhirnya memunculkan kelompok dalam internal terpecah.
Diketahui, pada Minggu 9 Juli 2023, Dewan Pakar Partai Golkar menggelar rapat internal di kediaman Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.
Rapat itu disebut dilakukan dalam rangka memberikan sejumlah rekomendasi jelang Pemilu 2024.
Termasuk mengganti bakal calon presiden dari partai berlambang pohon beringin itu melalui munaslub.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Selasa 11 Juni 2023, sejumlah pengamat menilai wacana Munaslub Partai Golkar tidak lepas dari isu elektabilitas Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum (Ketum).
Sebagai ketua umum partai besar tidak memiliki elektabilitas yang bisa bersaing dengan bakal calon presiden yang lain.
“Adanya wacana rencana munaslub, di Golkar tampak muncul adanya perbedaan tentang pencalonan Airlangga sebagai bacapres,”.
“Ini terjadi mengingat Airlangga berdasarkan beberapa lembaga survei elektabilitasnya selalu rendah,” kata Lili kepada Media Indonesia.
BACA JUGA: Gerindra Siap Geser Dominasi Golkar, Targetkan Minimal 12 Kursi DPRD Cilegon
Rendahnya elektabilitas Airlangga dinilai membuat sebagian kelompok atau kubu di internal partai merasa tidak puas. Bagaimanapun, Golkar merupakan salah satu partai pemenang pemilu.
Menurut Lili, perpecahan tersebut sepertinya berpotensi membesar, tidak hanya soal keputusan Pilpres 2024. Nampaknya, bisa menuju pergantian Airlangga sebagai Ketum Golkar.
“Karena memang dalam munaslub biasa terkait dengan isu pergantian ketua partai,”.
“Jika di luar itu, biasanya cukup dengan rakernas atau rapat pimpinan,” ungkap dia.
BACA JUGA: Aburizal Bakrie : Ingatkan Kader Golkar Soal Target Usung Airlangga di Pilpres 2024
Terlebih, Golkar masih terikat dengan koalisi bersama dengan PAN dan PPP.
Dimungkinkan juga akan terdampak dan bubar karena adanya perpecahan di internal Golkar.
“Konflik seperti ini biasanya mengundang pihak eksternal,”.
“Ada kecenderungan yang didukung pihak eksternal itu yang nanti keluar sebagai pemenang, dalam arti pimpinan partai yang sah,” tambahnya.
BACA JUGA: Promosikan Airlangga, Andika Keliling ke DPD Golkar Kabupaten Kota
Sementara itu, Ketua Umum Airlangga Hartarto mengatakan, tidak ada rencana Munaslub, dengan agenda menentukan figur baru sebagai calon presiden dan wakil.
“Tidak ada, agendanya bukan itu,” bantahnya.
Ia menegaskan Golkar masih solid, dan menyatakan jika pertemuan dewan pakar pada Minggu malam bukan forum pengambilan keputusan.
“Forum tertinggi Rakernas (rapat kerja nasional, Rapim (rapat pimpinan) dan Munas (Musyawarah nasional,” katanya sebagai pengambilan mekanisme pengambilan keputusan.
Airlangga meminta untuk sabar, soal penentuan arah politik bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti,” pungkasnya. ***