BANTEN RAYA – Pembangunan Gedung Juang 45 di Jalan Ki Mas Jong, Kota Serang, tersisa tinggal 13 persen lagi. Meski hanya tersisa waktu setengah bulan, Pemerintah Kota Serang optimis bisa menyelesaikannya pada akhir tahun mendatang.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, saat ini pembangunan di Gedung Juang 45 difokuskan di area belakang. Bangunan yang saat ini dikerjakan adalah gedung dua lantai yang diperuntukkan sebagai kantor bagi organisasi kejuangan yang ada di Kota Serang.
“Nanti akan diisi oleh organisasi kejuangan seperti DHD 45 dan lainnya,” kata Syafrudin saat meninjau pembangunan Gedung Juang 45, Senin (13/12).
Pembangunan gedung yang diperuntukkan bagi organisasi kejuangan ini sesuai dengan keinginan organisasi kejuangan, salah satunya DHD 45. Diketahui, sebelumnya revitalisasi Gedung Juang 45 ditentang oleh DHD 45 yang sudah puluhan tahun ditinggali dan dimanfaatkan DHD 45.
Syafrudin mengatakan, selain pembangunan gedung untuk organisasi kejuangan, di samping Gedung Juang 45 juga dibangun taman baca. Taman ini berada di sebelah kiri Gedung Juang 45.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang Wahyu Nurjamil bersyukur Walikota bisa datang dan meninjau pembangunan gedung dua lantai di belakang Gedung Juang 45. Dia mengatakan, gedung dua lantai di belakang Gedung Juang 45 itu selain akan diisi organisasi kejuangan juga organisasi kepemudaa, seni, dan budaya.
Wahyu menuturkan, sesuai dengan laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Serang, progres pembangunan sudah mencapai 87 persen. Dinas menyatakan akan mampu menyelesaikan pekerjaan ini sampai 100 persen dengan sisa waktu yang ada sampai akhir tahun lalu. “Mudah-mudahan ini bisa membawa mafaat,” kata Wahyu.
Wahyu menuturkan, meski nanti kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang akan pindah dari Jalan Jenderal Sudirman Ciceri ke Batok Bali, namun Gedung Juang 45 tetap akan dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang. Gedung Juang 45 akan menjadi unit pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang untuk masyarakat.
Gedung Juang 45 juga akan tetap menjadi perpustakaan tematik sejarah. Setiap minggu ada saja kunjungan, terutama dari siswa, ke Gedung Juang 45. Di tempat ini masyarakat bisa menonton diorama dari masa Kesultanan Banten sampai dengan kemerdekaan. (tohir)