Prabowo “Tak Gandeng” Gibran Di Banten

Prabowo Tak Gandeng Gibran, tak pernah ada apk berpasangan
PELUK WARGA : Baliho Prabowo Subianto memeluk warga, tanpa didampingi Gibran Rakabuming Raka, terpasang di wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Bantenraya.co.id– Calon presiden Prabowo Subianto hingga kini belum “merangkul” Gibran Raka Buming Raka sebagai calon wakil presiden pendampingnya.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya baligo yang dipajang di titik di wilayah Banten, Prabowo sendirian merangkul masyarakat, namun tanpa ada Gibran.

Berbeda dengan pasangan capres dan cawapres lain seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang terlihat bersama pada alat peraga kampanye (APK) yang terpasang.

Bacaan Lainnya

Pengamat politik, dosen Komunikasi Politik dan Media Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang Alamsyah menilai,

Dosen dan Mahasiswa UPI Berudiensi dengan PPN Karangantu, Penyempurnaan Rancangan Aplikasi Fistographing untuk Nelayan

Prabowo Subianto sepertinya masih gamang dan ragu-ragu untuk menyosialisasikan secara masif gambarnya beserta dengan Gibran, karena masih ada sejumlah upaya yang bisa menggagalkan pencalonan Gibran.

Salah satunya adalah pengaduan pada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mempersoalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat cawapres.

Di mana keputusan MK nomor 90 dan 91 itu kemudian membuka jalan bagi pencalonan Gibran menjadi cawapres Prabowo.

“Belum adanya poster atau spanduk atau baliho capres Prabowo Subianto yang bersanding dengan Gibran saat ini di sejumlah wilayah,

Kilas Balik Politisi PDI Perjuangan Rano Karno, Pernah Diperiksa KPK hingga Dikabarkan Meninggal Dunia

saya melihat ada indikasi masih ada kegamangan dari Prabowo itu sendiri,

mengingatkan sekarang MKMK lagi melakukan pemeriksaan yang boleh disebut menelusuri apakah ada kesalahan etika atau enggak yang dilakukan oleh Majelis Hakim MK dalam memutuskan syarat calon wakil presiden yang di ruang publik cukup kontroversi,” kata Alamsyah.

Karena itu menurut Alamsyah, masih terbuka kemungkinan gagalnya pencalonan Gibran sebagai cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang.

Alamsyah mengungkapkan, politik di Indonesia adalah politik yang sangat cair dan sangat dinamis, sehingga situasi politik bisa saja berubah dalam hitungan detik.

Profil dan Biodata Kim Ochi Berlian, Lengkap: Umur, Nama Panggilan Hingga Fakta Unik

Termasuk gagalnya Gibran dalam pencalonan di Pilpres ini.

“Jadi saya lihat Prabowo masih menunggu, wait and see juga hasil dari pemeriksaan dari hakim MK yang mungkin bisa saja terjadi kalau hasilnya dibatal merekomendasikan MKMK itu merekomendasikan untuk pembatalan hasil daripada perubahan konstitusi tersebut,” katanya.

Dia menduga, inilah yang saat ini tengah dialami oleh Prabowo Subianto sehingga dia belum menginstruksikan jajaran di bawahnya untuk secara masif memasang wajahnya dengan Gibran.

Padahal sejak masa pendaftaran Prabowo dan Gibran ke KPU RI sebagai pasangan capres dan cawapres, telah berlangsung sekitar dua minggu lebih.

Sayangnya hingga saat ini sarana kampanye media luar ruang milik Prabowo hanya tampak diisi oleh wajah Prabowo sendiri.

Anies Baswedan Menyatakan Bahwa Ulama Bukan Musuh Negara, Melainkan Teman dan Tempat Berkonsultasi

“Padahal sudah dua minggu kalau saya lihat itu mereka mendaftarkan diri.

Prabowo Gibran itu sudah dua minggu tapi sampai sekarang belum saya belum melihat itu ada poster atau pun baliho politik Prabowo bersanding dengan Gibran,” ujarnya.

Karena itu, bila kemudian MKMK menghasilkan rekomndasi yang mendukung pencalonan Gibran, maka dia meyakini Prabowo akan langsung tancap gas menyosialisasikan Gobran juga.

Adpun untuk saat ini menapa belum jor-joran karena bisa jadi Prabowo Subianto sedang melakukan efisiensi anggaran sehingga tidak mubadzir.

UPDATE! 7 Aplikasi Penghasil Uang yang Aman dan Resmi, Bisa Makin Cuan Tanpa Modal!

“Kalau hasilnya sudah positif tidak ada persoalan misalnya tidak ada larangan hasil daripada keputusan MK tentang syarat calon Presiden dan Wakil Presiden itu ya, dan tetap diperbolehkan, ya saya yakin baru nanti langsung ke perang udara,” katanya.

Terpisah, Peneliti Banten Institute for Governance Studies (BIGS) Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, terkait baligo Prabowo yang masih sendiri dan tidak bersama Gibran,

dia melihat ada perubahan gaya kampanye Prabowo bila dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 Prabowo berkampanye dengan foto-foto yang sangat kaku dan formalistik.

Harits menilai gaya kampanye Prabowo saat ini adalah gaya kampanye yang sebelumnya digunakan oleh Jokowi.

Profil dan Biodata Roro Fitria, Lengkap: Pekerja, Umur dan Agama

“Saya melihat kayaknya sepertinya justru ini tipikal ciri dari baligo kampanyenya Pak Jokowi karena saya melihatnya di situ dipertontonkan Pak Prabowo akrab sekali dengan masyarakat,” ujarnya.

Terkait tidak adanya foto Gibran pada foto kampanye Prabowo, menurutnya,

bisa jadi mereka baru akan memasang foto-foto Prabowo dengan Gibran ketika sudah memasuki masa kaampanye.

Namun dia melihat, foto Prabowo yang sendiri itu saat ini lebih menjual dengan cara karakter yang coba diciptakan yaitu sebagai calon pemimpin yang merakyat.

Fakta Menarik Ratu Aulia Artis Tiktok Cantik Miliki Sederet Prestasi

Sehingga dengan baligonya sendiri yang lebih natural itu disebutnya dekat dengan masyarakat.

Harits meyakini bila sudah masa kampanye maka foto Prabowo dengan Gibran baru akan banyak menghiasi ruang pubik.

Harits juga mengatakan, Prabowo tentu tidak lagi ragu dengan pasangannya yaitu Gibran.

Apalagi sudah ada deklarasi keduanya untuk pencalonan mereka di Pilpres 2024.

Pemuda di Bandung Bunuh Temannya Gara-gara Dikeluarkan dari Grup WhatsApp Geng Motor

“Saya pikir keputusan MK sudah inkrah dan tidak bisa dibatalkan,” katanya.

Terkait isu sentimen dinasti Jokowi yang saat ini diembuskan, Harits mengatakan, lawan politik yang mengembuskan isu ini akan menuai balasan yang sama.

Sebab saat ini cukup banyak dinasti politik yang sudah terjadi.

Pada level nasional, Megawati juga sudah menciptakan dinasti politik. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga melakukan itu.

Pernah Jadi TKW, Intip Perjalanan Karir Farida Nurhan yang Pernah Hidup Susah Sejak Belasan Tahun, Kini Jadi Food Vlogger yang Punya Julukan ‘Sepuh’

Pada kasus Banten, di sejumlah daerah ada politik dinasti mulai dari dinasti Ratu Atut Chosiyah,

dinasti politik Dimyati Natakusumah di Pandeglang, dinasti politik Jayabaya di Lebak,

dinasti politik Aat Syafaat di Kota Cilegon, dan lain sebagainya.

Seperti diketahui, DPC Gerindra Kota Cilegon belum memasang alat peraga kampanye Prabowo berpasangan dengan Gibran lantaran keduanya belum sah dan diresmikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024.

Perjalanan Karier Dea Emilda Savira yang Sangat Gemilang Sebagai Artis Tiktok Papan Atas

Saat ini DPC Gerindra Kota Cilegon baru memasang beberapa billboard Prabowo saja di beberapa titik Jalan Ahmad Yani.

Dimana, salah satunya yakni gambar Prabowo dengan ketua DPC Gerindra Kota Cilegon Helldy Agustian yang juga Walikota Cilegon.

Saat dikonfirmasi, Helldy Agustian menjelaskan jika pihaknya akan mengganti APK Prabowo berpasangan dengan Gibran setelah ada penetapan dari KPU RI.

“Iyah. Insya Allah,” ujar Helldy menjawab pertanyaan Banten Raya, Minggu (5 November 2023).

GRATIS! 8 Aplikasi Penghasil Uang yang Terbukti Membayar di Tahun 2023

Sementara itu, sumber internal dan pengurus Gerindra Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, APK bergambar Prabowo-Gibran saat ini rencananya akan dicetak.

Namun, jumlahnya tidak banyak karena ukurannya besar, dan akan dipasang di beberapa titik strategis saja yakni di jalur protokol.

“Iya billboard lama yang sekarang terpasang (diganti). Billboard barunya belum (jadi), lagi proses cetak.

Untuk Baliho besar hanya ada 2 untuk di JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) di Cibeber dan Ramayana (ukuran 5 kali 10 meter),” ujarnya.

UPDATE TERBARU! 8 Aplikasi Penghasil Uang 2023 Terbukti Membayar ke DANA, APK JadiDuit Cuma Rebahan, Mau Coba?

Selebihnya, imbuhnya, sudah diinstruksikan kepada para caleg untuk memasangnya dengan ukuran kecil di setiap lingkungan.

“Yah sisanya para caleg yang akan pasang,” ucapnya.

Namun, jelasnya pria ini, DPC Gerindra Kota Cilegon juga instruksi jika pemasangan semua APK hanya boleh dipasang pada 28 November nanti, saat masuk masa kampanye.

Artinya sekarang sejak 4 November pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) semua kader dilarang untuk kampanye dan pemasangan APK.

Helldy Apresiasi Kesigapan Polres Cilegon dalam Pengamanan Pemilu 2024

“Malah instruksi jangan kampanye. Pasca ditetapkannya DCT pada 3 November maka besoknya 4 November semua alat peraga akan ditertibkan oleh Bawaslu bekerja sama dgn Satpol PP.

APK dibolehkan dipasang kembali nanti 28 November dimana masa kampanye dimulai selama 75 hari hingga 10 Februari 2024,” ujarnya.(tohir/uri)

Pos terkait