Profil Elon Musk, CEO yang Berhasil Mengirim 56 Satelit Starlink ke Ruang Angkasa

Elon Musk
Elon Musk, CEO yang Berhasil Mengirim 56 Satelit Starlink ke Ruang Angkasa (Foto: wikipedia.org/wiki/Elon_Musk)

BANTENRAYA.CO.ID – Elon Musk, CEO di balik nama perusahaan besar seperti SpaceX, OpenAI dan Tesla itu baru saja merayakan kesuksesan dari mengirim 56 satelit Starlink ke ruang angkasa.

Dilansir dari akun Twitter @elonmusk, Elon Musk meretweet rekaman peluncuran dan pendaratan roket falcon 9 SpaceX yang berhasil mengirim 56 satelit Starlink ke ruang angkasa.

56 satelit Starlink yang telah mengorbit di ruang angkasa tersebut nantinya bertujuan untuk mendukung proyek Elon Musk pada bidang komunikasi internet dengan performa tinggi dan harga terjangkau.

Bacaan Lainnya

Namun, bagi netizen yang mungkin masih asing dengan nama pengusaha besar Elon Musk ini, berikut profil singkatnya.

BACA JUGA: 4 Cara Baru Galaxy S23 Series 5G Bisa Bikin Konten Kamu Lebih Epic Siang dan Malam

Meski tidak berkulit gelap, namun pria bernama lengkap Elon Reeve Musk ini ternyata lahir pada tanggal 28 Juni 1971 di Pteroria, Afrika Selatan.

Elon Musk merupakan anak pertama dari pasangan Errol dan Maye Musk, dimana sang ayah seorang pemilik tambang zamrud di Zambia, sementara ibunya seorang model.

Elon memiliki dua adik, satu laki-laki dan satu perempuan. Adik pertamanya, Kimbel adalah seorang pengusaha restoran, sementara adik keduanya, Tosca, adalah seorang produser film.

Elon juga memiliki 8 anak. 6 anak dari istri pertamanya, Justine Wilson, yaitu Nevada yang sayangnya meninggal di usianya yang baru 10 bulan, kembar dua bernama Griffin dan Alexander, lalu kembar tiga bernama Kai, Saxon dan Damian.

Pernikahan Elon Musk dengan Justine bertahan sampai 2008, dan mereka berbagi hak asuh atas kelima putra mereka tersebut.

BACA JUGA: Jambret HP Diamuk Massa

Kemudian Elon Musk menjalin hubungan dengan penyanyi, Grimes, dimana mereka dianugerahi seorang anak laki-laki dan anak perempuan.

Anak pertama dari Elon dan Grimes bernama X AE A-XII dan anak kedua mereka bernama Exa Dark Sidrael. Nama-nama anak yang tidak biasa, ya?

Elon Musk
Elon Musk menggendong X AE A-XII (Foto: Twitter @elonmusk)

Sementar itu, kesuksesan karir Elon Musk dimulai ketika di usianya yang masih 12 tahun, dimana Elon muda berhasil membuat video game yang dia jual ke majalah komputer.

Elon pernah kuliah di Queen’s University di Ontario, sampai dia pindah ke University of Philadephia dan mendapat gelar S1 di bidang ekonomi dan fisika pada tahun 1992.

Pada tahun 1995, Elon membuat perusahaan Zip2 yang menyediakan jasa pemetaan bisnis pada surat kabar online.

BACA JUGA: Hans Christian Andersen, Mengenal Tokoh yang Diperingati oleh Microsoft Edge Hari Ini

Pada tahun 1999, Zip2 dibeli oleh perusahaan Compaq seharga 307 juta dollar.

Kemudian, Elon mendirikan perusahaan X.com yang menawarkan jasa finansial online, yang merupakan cikal bakal PayPal.

Namun, pada tahun 2002 eBay membeli PayPal seharga 1.5 milyar dollar.

Elon Musk berpendapat bahwa demi ras manusia bisa terus bertahan hidup, maka manusia harus menjadi ras multiplanet.

Maka, Elon Musk mulai mendirikan Space Exploration Technology (SpaceX) pada tahun 2002.

BACA JUGA: Update Daftar Harga Tiket Kapal Laut ASDP Jelang Mudik Lebaran 2023, Merak Banten – Bakauheni Lampung

Selain sebagai pendiri, Elon Musk juga merangkul posisi sebagai chief designer untuk roket-roket Falcon.

Tahun 2006, Elon Musk pertama meluncurkan roket Falcon 1. Kemudian, roket yang terbesar, yaitu Falcon 9, pertama diluncurkan pada tahun 2010.

SpaceX
Peluncuran Falcon 9, CEO SpaceX berhasil mengirim 56 satelit starlink (Foto: Twitter @SpaceX)

 

Berdasarkan caption dari akun Twitter @SpaceX, kesuksesan peluncuran tersebut juga menandai peluncuran yang ke-20 mereka di tahun 2023.

Apa yang dicapai oleh Elon Musk dengan Falcon 9 merupakan jerih payah yang berbuah manis.

Apalagi jika menghitung jumlah roket yang hancur dari kegagalan saat peluncuran atau pendaratan.

BACA JUGA: Dibalik Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ternyata Cucu Pendiri Israel Berpesan Seperti Ini Kepada Indonesia

Elon Musk
Elon Musk mengamati serpihan FR9, 2014 (Foto: wikipedia.org/wiki/Elon_Musk)

Melalui kesuksesan pengiriman 56 satelit Starlink ke ruang angkasa, diharapkan layanan internet global roaming Starlink dapat lebih mendunia.

Layanan internet roaming global Starlink telah dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia sejak awal tahun ini.

Dan misi Elon Musk selanjutnya, melalui SpaceX, dia telah dipercaya untuk membantu proyek pengiriman kembali tim astronot ke bulan pada tahun 2025, yang merupakan bagian dari program Artemis NASA. ***

Pos terkait