Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Ciujung Lebak, Ayu Menangis Minta Pulang Dari Asrama Akbid Latansa Mashiro 

IMG20230605153340
Orang tua Ayu saat menceritakan tentang kronologi sebelum Ayu tewas, Selasa 7 Mei 2023. (Sahrul/Bantenraya.co.id)

BANTEN RAYA.CO.ID – Sebelum ditemukan tewas mengambang di sungai Ciujung, Kabupaten Lebak, Ayu Octavia (18) salah satu mahasiswi Latansa Mashiro warga Kampung Jaura, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung menelepon ibunya bernama Yuyun sambil menangis. Dirinya belum tau pasti apa penyebab Ayu menangis.

Ia menjelaskan, selama berkuliah di Akbid Latansa Mashiro Ayu tidak pernah menangis. Namun entah apa yang menyebabkan anaknya menangis sambil meminta pulang.

“Ayu kan menetap di asrama Akbid Latansa, itu biasanya tidak pernah nangis, tangisan tersebut adalah yang pertama kalinya,” kata Yuyun kepada Bantenraya.co.id, Selasa 7 Juni 2023.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Polisi Akan Gandeng BPK Dalam Kasus Dugaan Pungli di KPU Lebak 

Ia mengungkapkan, beberapa hari kemudian dirinya mendapatkan kabar bahwa Ayu tidak ada di asrama Akbid.

“Sorenya Ayu pengen pulang tuh, eh baru satu hari saya kaget mendapatkan kabar dari temannya bahwa anak saya hilang,” ungkap Yuyun.

Yuyun menuturkan, setelah beberapa hari dicari ada berita bahwa telah ditemukan mayat perempuan tanpa identitas di sungai Ciujung.

“Saya udah punya prasangka bahwa mayat itu adalah Ayu. Pas di kroscek ternyata benar, sontak disitu kami (kedua orang tua Ayu) lemas, dan jatuh pingsan,” tutur dia.

Ia menjelaskan, sebelum Ayu meninggal dirinya mendapatkan informasi bahwa ada seorang pria tak dikenal membawa foto Ayu dan menanyakan Ayu kepada penjaga warung di depan kampus Latansa Mashiro.

“Itu pas sorenya Ayu ada yang nyari, tidak tau siapa. Tapi dugaan sih pria tersebut adalah pembunuh bayaran,” jelas Yuyun.

BACA JUGA : Kecewa Angka Kemiskinan Tinggi, Mahasiswa Kumala Menginap di Depan Pemda Lebak

Lebih lanjut, sebelum Ayu meninggal memang sempat terjadi perseteruan dengan orang terdekatnya.

“Ada sih pernah dengar kalau Ayu pernah ribut sama orang terdekatnya, dan di lingkungan Asrama. Tapi saya tidak tau apakah memang kematian Ayu karena itu,” ucap orang tua Ayu sambil menangis.

Yuyun berharap, agar kasus kematian anaknya bisa di usut hingga tuntas. Menurutnya, kasus yang terjadi selama enam tahun tak ada kejelasan.

“Sebenarnya saya udah mengikhlaskan, cuman yang buat penasaran adalah apa penyebab kematian Ayu, dan siapa yang merenggut anak pertama saya,” pungkasnya.***

Pos terkait