BANTENRAYA.CO.ID – Sekolah Terpadu Al-Qudwah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Metodologi dan Sertifikasi Guru Quran (MSGQ), yang dilaksanakan di lantai II Gedung SMPT Al-Qudwah.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 guru Alquran dari berbagai jenjang pendidikan sekolah terpadu Al-Qudwah (TK, SD, SMP, SMA, dan Pesantren. Red).
Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Al-Qudwah KH Samson Rahman, dihadiri Tim Perumus Ilman wa Ruuhan sekaligus perwakilan Tim Trimer BP2Q JSIT Muhammad Amri,
Pengurus BP2Q Wilayah Banten Jaenuri, serta Ketua Biro Mutu Qur’an dan Biro Pengembangan Islam (BPI) Imron Iskandar.
“Pelatihan ini merupakan upaya serius dalam memperkuat kualitas pendidikan Alquran di Al-Qudwah,” kata Ketua Biro Mutu Qur’an dan Biro Pengembangan Islam (BPI) Imron Iskandar, kemarin.
Menurutnya, MSGQ bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun ruh dan nilai dalam pembelajaran Quran.
“Menggabungkan aspek kognitif dan spiritual yang seimbang. Harapan kami, setelah pelatihan ini, para guru mampu menghadirkan pembelajaran quran yang lebih bermakna dan berdampak dalam kehidupan siswa,” ujarnya.
Imron menegaskan bahwa proses sertifikasi dalam program ini diharapkan dapat membantu menciptakan pengajaran quran yang terstruktur dan berbasis nilai.
Dinsos Kota Serang Usulkan 100 Rumah Rusak Kepada PIK 2 Untuk Diperbaiki
“Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, kita ingin memastikan bahwa setiap guru quran memiliki kompetensi yang terstandar, baik dari sisi metodologi maupun nilai-nilai ruhiyah yang harus ditanamkan kepada peserta didik,” katanya.
Pelatihan MSGQ itu, lanjut Imron, menjadi bagian dari rangkaian inisiatif jangka panjang dalam meningkatkan kualitas para guru Alquran, yang akan terus dilanjutkan oleh BPI dan Biro Mutu quran.
Di lokasi yang sama, Direktur Pendidikan Al-Qudwah KH Samson Rahman mengapresiasi pelatihan MSGQ. Menurutnya, peningkatan kualitas pengajar Qur’an sebagai hal penting dan bernilai ibadah.
“Peningkatan metode dan penguasaan tajwid akan memperkuat peran guru dalam membimbing siswa. Alquran tidak hanya diajarkan secara lisan, tapi harus ditanamkan dengan hati yang bersih dan ilmu yang benar,” tuturnya.
Dikawal Dewan Pers, Dua Kubu PWI Sepakat Gelar Kongres Persatuan Bersama
Lebih jauh, Samson menegaskan bahwa pelatihan semacam MSGQ merupakan bagian dari perjuangan keilmuan.
“Kegiatan upgrading guru quran ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi merupakan bagian dari jihad ilmiah.
Seorang guru quran harus terus belajar dan memperbaiki diri agar pantas menjadi perantara Kalamullah kepada umat, ini menjadi jalan turunnya keberkahan dan lahirnya generasi qurani yang tangguh,” pungkasnya. (burhan)