Terminal LPG Tanjung Sekong Penuhi 40 Persen Kebutuhan Gas Elpiji Nasional

WhatsApp Image 2023 10 29 at 19.01.37
PRODUKSI GAS ELPIJI: Terminal Elpiji Tanjung Sekong di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu, 25 Oktober 2023. (Ainul Gillang / Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Terminal LPG Tanjung Sekong dibawah naungan PT Pertamina Energy Terminal menyuplai 40 persen kebutuhan gas elpiji nasional.

Distribusi produk dari Terminal LPG Tanjung Sekong dilakukan ke belasan kota di Indonesia.

Lokasi perusahaan berada di Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Bacaan Lainnya

Superintendent Receiving Storage and Distribution pada Terminal LPG Tanjung Sekong Iskandar Zulkarnain mengatakan, pihaknya memroduksi tiga produk yakni propane, butane dan elpiji mix.

“Mix itu gabungan propane dan butane,” kata Iskandar.

“Kalau elpiji mix itu untuk elpiji rumah tangga, kalau propane itu produk seperti untuk pendingin AC (Air Conditioner), kalau butane bisa untuk korek api gas, tabung bertekanan seperti parfum,” katanya ditemui di Terminal LPG Tanjung Sekong, Rabu, 25 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pengangguran Jadi Masalah Lama yang Tak Terselesaikan di Kota Cilegon

Kata Iskandar, bahan produksi propane dan butane berasal dari impor.

“Kita menerima bahan dari impor, kita tamping kemudian distribusikan,” ucapnya.

Distribusi elpiji dilakukan ke banyak tempat, kata Iskandar, bahkan jumlahnya sampai ke belasan kota.

“Kita sebagai suplai poin dari lokasi terminal lain, seperti Tanjung Priok, Padang, Palembang, Cilacap, sampai ke Makassar dan banyak tempat lain, kalau itu menggunakan kapal” kata Iskandar.

Ia menerangkan, selain menggunakan kapal, pihaknya juga melakukan suplai dengan mobil tangki untuk gas elpiji mix distribusi ke Banten, DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat.

BACA JUGA:Hari Mangrove Sedunia: Chandra Asri dan Jurnalis Jaga Keseimbangan Lingkungan, Ini yang Dilakukan

“Dalam sebulan, kita produksi rata-rata di sekitaran 45.000 metrik ton sampai 50.000 metrik ton. Itu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan nasional,” ungkapnya.

Iskandar menjelaskan, beradasarkan informasi Pertamina Patra Niaga, 230.000 metrik ton per bulan.

Kata Iskandar, produk yang dikeluarkannya baik propane dan butane, juga mayoritas menjadi produk elpiji mix.

“Jadi, 98 persen produk yang kita keluarkan itu untuk elpiji mix, seperti yang untuk elpiji rumah tangga,” tuturnya.

Dijelaskan Iskandar, perusahaanya tidak memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen.

BACA JUGA:Ikut Atasi Stunting, PT Rajawali Nusindo Distribusikan 2 Juta Paket Bantuan, Siapa yang Belum Kebagian?

Pihaknya hanya mendistribusikan produk yang dipesan oleh Pertamina Patra Niaga saja.

“Kita bukan penjual langsung, produk kita itu punya Patra Niaga, jadi yang berhubungan dengan konsumen langsung itu Patra Niaga,” paparnya.

Iskandar mengungkapkan, Terminal LPG Tanjung Sekong, rencana ke depan akan melakukan pengembangan bisnis dengan meningkatkan kapasitas produksi.

“Kalau untuk penambahan kapasitas produksi ini, menjadi kewenangan Patra Niaga,” ucapnya.***

Pos terkait