BANTEN RAYA.CO.ID – Pada tahun 2023 petani sawit di Lebak tersebar di tiga Kecamatan yakni Banjarsari, Gunungkencana dan Cijaku akan diberikan pelatihan oleh Dinas Pertanian (Distan) Lebak. Tujuannya agar para petani sawit memiliki kreatifitas tinggi dalam mengelola bahan kelapa sawit menjadi berbagai macam produk. Adapun produk yang dapat dibuat dari bahan sawit antara lain, sabun mandi, deterjen, pasta gigi, margarin, tinta, minyak, dan produk-prodak estetik lainnya.
Kepala Bidang Bina Usaha Pertanian dan Perlindungan Tanaman Distan Lebak, Irwan Riyadi mengatakan, pihaknya sudah memulai rencana pengelolaan produk dari bahan kelapa sawit dengan bekerjasama dengan pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Lebak.
“Ada seribu lebih petani kebun sawit yang baru tercatat di data, secapatnya kami akan berikan bimbingan teknis terkait pengelolaan produk dari bahan sawit, hal itu bertujuan untuk mensejahterakan dan meningkatkan ekonomi para petani sawit di Lebak,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Minggu 21 Mei 2023.
BACA JUGA : Tahun 2023, Pemkab Lebak Targetkan Retribusi Parkir di 10 Titik Capai Rp 407 Juta Lebih
Ia menjelaskan, untuk mengefisiensikan waktu pihaknya akan membuat kelompok petani sawit disetiap Kecamatan yang ada kebun sawitnya.
“Jadi kalau kami memberikan pelatihan kepada semua petani sawit pasti memakan waktu lama, untuk itu kami akan membentuk kelompok tani, setelah kelompok itu telah mengikuti pelatihan, nanti mereka bertugas melatih para petani sawit yang ada di wilayahnya,” jelas Irwan.
Irwan menuturkan, mayoritas petani sawit di Kabupaten Lebak hanya mengetahui bahwa sawit itu hanya diperuntukkan untuk menghasilkan minyak semata. Untuk itu, pihaknya ingin meningkatkan kreativitas dan meningkatkan perekonomian para petani melalui pelatihanan pembuatan berbagai macam produk dari bahan sawit.
“Para petani di Lebak, hanya mengetahui kalau sawit itu bahan untuk membuat minyak, padahal banyak produk olahan yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit, sekarang masih tahap perencanaan,” tutur Irwan.
Ditanya terkait modal untuk para petani sawit, Irwan menjawab, bahwa untuk modal sedang diusahakan dengan cara mengubungi pihak-pihak berkompeten.
“Memang kami sedang mengusahakan untuk pemodalan para petani dalam mengembangkan olahan produk dari bahan sawit, misal menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk kelompok kerja. Tapi dengan suku bunga yang tidak memberatkan para petani,” tandas Irwan.
Sementara Itu, Kepala Distan Lebak, Rahmat membeberkan, rencana pelatihan baru masuk kepada tahap sosialisasi.
“Secepatnya akan dilaksanakan, sekarang kami baru melakukan sosialisasi dan menginformasikan kepada para petani sawit di Lebak,” paparnya.
BACA JUGA : Potensi Kebakaran Tinggi, BPBD dan Damkar Lebak Himbau Masyarakat Waspada
Lebih lanjut, pelatihan tersebut direncanakan karena melihat potensi dari petani sawit di Kabupaten Lebak.
“Kabupaten Lebak adalah daerah terbesar pertama di Banten yang memiliki 3000 haktare kebun sawit, dari situ saja kita dapat melihat bahwa petani sawit di Lebak ini sangat berpotensi untuk berkembang,” ucap Rahmat.
Apabila pelatihan tersebut berhasil dilaksanakan diharapkan, para petani sawit di Lebak bisa memiliki kreatifitas tinggi.
“Semoga saja pelatihan yang akan dilaksanakan nanti, bisa meningkatkan taraf ekonomi dan mensejahterakan para petani sawit di Lebak,” pungkasnya.***