Tips Pidato dan Sambutan Ala Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Paling Paten Pengalaman Jadi Politikus 20 Tahun

Sanuji Pentamarta
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta memberi tips saat pidato dan memberi sambutan agar menjadi pusat perhatian. (Dokumentasi Diskominfo Cilegon)

BANTENRAYA.CO.ID – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta sudah teruji menjadi pejabat atau politikus selama 20 tahun tepatnya sejak 1999.

Baik sebagai wakil rakyat dan juga wakil walikota yang sekarang dijabatnya, Sanuji Pentamarta sungguh piawai berpidato dan memberikan sambutan.

Sanuji Pentamarta merupakan politikus yang pernah terpilih sebagai anggota DPRD sebanyak 4 kali.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Tembus Rp7.000 Per Kilogram, Harga Gabah Kering di Kabupaten Serang Cetak Rekor Tetinggi

Pertama kali Ia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Lebak periode 1999-2004 dalam Pemilu 1999 lalu terpilih kembali dalam Pemilu 2004.

Selanjutnya, Sanuji berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi Banten selama dua periode setelah berhasil terpilih dalam Pemilu 2009 dan Pemilu 2014.

Baru pada 2020, Sanuji Pentamarta ikut kontestasi pilkada dan terpilih menjadi Wakil Walikota Cilegon hingga sekarang.

BACA JUGA: Mitsubishi Chemical Group Lagi Buka Loker, Yang Gabut di Rumah Aja Boleh Nih Ikutan Ngelamar, Yuk Simak Informasinya!

Bahkan, tak jarang Ia juga berbagi tips saat menyampaikan pidato dan sambutan sebagai pejabat yang disampaikannya lewat instagram miliknya @sanujipentamarta.

Menurut Sanuji Pentamarta ada beberapa yang harus diperhatikan, hal itu karena waktu terbatas, kesempatan tidak berulang dan harus mengambil momentum.

“Waktu kita terbatas, waktu sangat berarti, kesempatan tidak berulang dan momentum mesti diambil,” tulisnya dikutip Bantenraya.co.id, Kamis 26 Oktober 2023.

Lalu ia menyampaikan, ada beberapa yang harus diperhatikan, jelas, lancar, padat, bisa dipahami dan beberapa lainnya.

BACA JUGA: Melanggar Karena Belum Masa Kampanye, APS Bacaleg Diturunkan Bawasalu Kota Serang

“Berbicara jelas, kalimat lancar, singkat padat, bisa dipahami, dada kita lapang, bersih, jernih, bening,” ujarnya.

Tak Boleh Keluar Konteks

Tidak hanya itu saja, ucapnya, jika menyampaikan pidato berdasarkan fakta dan data, mampu dipahami audien serta bicara sesuai konteks.

“Berdasarkan fakta data, mampu dipahami audience, berbicara sesuai konteks, beda forum, beda tema, beda titik tekan,” ucapnya.

“Lalu, memahami mana yang prioritas, menentukan mana yang dasar dan fundamental,” ucapnya.

BACA JUGA: Asal Mula Perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah, Berasal dari Soal Rocky Gerung hingga Menyeret IKN

Selanjutnya, tegas Sanuji, kalimat harus memotivasi, menyegarkan, menginspirasi, menguatkan tekad, memberi jalan atau solusi, membuka ruang dan alternatif solusi.

Tidak hanya itu saja ada juga menggunakan landasan, dalil, fokus, tajam, singkat, waktu sesuai alokasi panitia dan MC.

“Diselingi humor juga, pantun dan cerita bahagia,” pungkasnya. ***

Pos terkait